vampire wannabe (7)

3.8K 32 2
                                    

i lose my fucking mind, and of course my inspiration. :(

###

Tinggal lima menit lagi jam pelajaran Mr Rev berakhir. Itu membuat seisi kelas bersiap siap memasukkan buku buku mereka kedalam tas. Tidak ada yang lebih indah selain bel tanda pulang berbunyi.

Elis masih memikirkan satu setengah jam yang lalu, selama pelajaran Mr Rev sampai waktu mau berakhir pun Elis hanya memikirkan itu. Untung saja kali ini Mr Rev hanya menjelaskan beberapa materi yang sebenarnya sudah terangkum jelas di buku cetak masing masing murid.

"Elis, kau ini kenapa sih dari tadi melamun terus" Cristi menyengol lengan Elis, dia sudah berulang kali melakukan itu, tapi tetap saja itu tidak membuat Elis sadar dari lamunannya.

"Eh, tak ada apa apa" Elis buru buru memasukkan buku bukunya ke dalam tas, melihat hanya mejanya lah yang masih berserakn oleh buku buku.

"Bohong, pasti ada yang kau pikirkan kan? Apa soal Mrs Ema?" Cristi menanyakan dengan gayanya yang menyelidik.

"Ah tidak, sudah lah aku bilang tidak ada yang aku pikirkan" Elis mengabaikan Cristi yang masih memandangnya.

"Tapi kenapa kau......"

"Bukannya seharusnya aku yang bertanya ke kau, kenapa kau tidak membantu ku berbicara ke Mrs Ema, kau tahu RABBIT DANCER sama sekali tidak menarik" Elis menyandangkan tas ranselnya kebelakang bahunya. "Dan kau juga meninggalkan aku sendirian tadi di kantor"

"Ya ampun Elis bukannya kau sudah memaafkan aku tadi? Aku benar benar sakit perut, sumpah"

Elis hanya memandang kesal ke arah sahabatnya, seandainya saja sahabatnya itu datang menemaninya tadi mungkin rabbit dancer tidak akan menjadi perannya kali ini. Elis kembali kelamunannya yang pertama, tinggal dua ment lagi sebelum lonceng. Mr Rev sudah keluar dari dalam kelas. Sebagian murid sudah kembali ke sifat mereka yang semula, berteriak teriak, menyanyi. Kelas sudah seperti biasa lagi tidak seperti tadi ketika Mr Rev masih berada di dalam kelas.

"Tuh kan kau melamun lagi, ayo pulang" Cristi membuyarkan lamunan Elis lagi.

"Kan belum bel" Elis membaringkan kepalanya di atas meja dengan mengalaskan tangan kanannya sebagai bantalan.

"Sebentar lagi juga bel"

KRIIIIINGGGGGGGGGGGG

"Apa ku bilang"

"Baiklah baiklah, ayo kita pulang"

"Tunggu, mana Dom?"

"Aku disini" Dom tiba tiba muncul dari arah belakang mereka berdua.

###

Elis beserta kedua sahabatnya Dom dan Cris sudah bersiap untuk pulang. Tetapi Elis masih mencari cari sosok vampir yang dia tabrak tadi. Dia ingin membenarkan pengelihatannya dan akal pikirannya, kalau dia melihat Carlos tadi. Tapi percuma saja Carlos tidak muncul. Elis akhirnya mengalah dengan desakan kedua sahabtnya yang dari tadi memaksanya untuk segera meninggalkan sekolah.

"Jadi...." Cristi memulai percakapan ditengah kebisuan mereka.

"Jadi apa?"

"Huh, bukannya kau berjanji tadi mau menceritakan konser itu, ummm maksud aku  malam yang kau tidak pulang kerumah, ketika ayahmu menelepon ku, dan memarahiku juga, dan waktu kami mencarimu selama 2 jam di east forest !"

Elis memang sudah berjanji untuk menceritakan peristiwa itu kepada kedua sahabatnya. Dia masih memikirkan cerita yang pas untuk meyakinkan kedua sahabatnya itu. Karena tidak dapat dipungkiri lagi kalau kedua sahabtnya itu adalah detective wannabe.

vampire wannabeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang