vampire wannabe (5)

4.1K 42 0
                                    

Cris dan Dom sudah berada di East Forest setengah jam yang lalu. Tapi mereka tidak menemukan tanda tanda bahwa Elis telah melewati hutan itu.

"Dom, aku capek" Cris mendudukan tubuhnya di bebatuan.

Dom melihat kebelakang sebentar dan mendecakan lidahnya. Lalu dia berjalan terus kedepan sambil memegang ranting kayu. Dia sama sekali tidak mempedulikan Cris yang kelelahan dibelakang.

"Dom kau mau kemana?" Cristi bangkit dari duduknya dan berjalan cepat mengikuti Dom dari belakang. Hampir saja dia kehilangan jejak Dom. Laki laki itu tidak pernah putus asa, Cristi mendongkol dalam hatinya.

"ELISSSSSSSS" Cristie menyebut nama Elis sambil menoleh kekiri dan kekanan. Tapi yang dia dapat lihat hanya daun daun pohon yang bergoyang tertiup angin, hutan itu tetap terlihat gelap walau sekarang jam masih menunjukkan pukul 9. Canopi hutan itu benar benar rapat, hanya sedikit bagian yang tembs cahaya matahari.

"Dom, kau mau berjalan kemana lagi sekarang?" Cristie kembali bersuara, dia melihat Dom membelokkan kakinya kearah kiri jalan setapak yang ada di hutan itu.

"Bukannya tadi kau yang mengajak ku, kenapa sekarang malah kau yang terlihat malas, hah?" Dom membalikkan badannya dan berteriak kearah perempuan yang berkeringatan dibelakangnya.

"Ya bagaimana kalau kita yang tersesat?"

"Sudahlah, kalau hal ini terjadi pada mu aku juga pasti akan mencarimu, aku tak peduli jika aku harus tersesat atau tidak, yang penting kau selamat" Dom terus berjalan tanpa memandang Cris dibelakang.

"Dom kau melakukan ini karena dia sahabat mu atau karena kau menyukainya?" Cristi memburu Dom dari belakang, sekarang dia sudah di sisi kanan Dom.

"Cris, jangan bilang kau cemburu" Dom berhenti melangkah dan memandang lekat lekat perempuan disampingnya.

"Aku? Cemburu? Yang benar saja!" Cris memukul pundak Dom dan berjalan mendahuluinya didepan.

"Kalau aku cemburu memangnya kau mau berbuat apa? Kau tidak mungkin menyukaiku, kau selalu melihat Elis, ketika aku bersama Elis kau hanya melihatnya, kau tidak pernah menyadari aku, kau tidak pernah melihat ku !" Cris berbicara dalam hati, seandainya laki laki dibelakangnya itu bisa mendengarnya.

"Hei cris, jangan berjalan cepat seperti itu ! Tunggu aku !" Dom berteriak dibelakang dan mengejarnya.

###

"Kau boleh memanggil ku Roxane ataupun ibu, atau terserah kau memanggil ku apa" wanita itu terlihat baik kepada Elis yang satu satunya manusia di meja makan itu. Dia sama sekali tidak menunjukkan rasa ketidaksukaannya kepada Elis, malahan dia sangat senang Elis ikut bergabung di meja makan itu.

"Ku rasa aku akan memanggil mu Roxane" Elis menjawabnya sambil terus mengunyah roti dimulutnya, itu membuatnya kesulitan untuk bicara.

"Ah, jadi kau kemari gara gara kedua putra ku ini, maafkan mereka ya Elis" Roxane menyenggol sikut Carlos yang kebetulan duduk disampingnya dan memandang ke arah Ian sekarang." Dan kau Ian, seharusnya kau bisa menahan dirimu, bukankah kau sudah puluhan tahun menjadi vampir tapi kenapa kau harus melakukan itu juga?"

"Ibu" Ian memandang kesal kearah ibunya "Ibu tidak tahu, laki laki itu mau memperkosa seorang perempuan, aku sudah berbicara baik baik dengannya tapi dia malah menendangku" Ian mencoba menjelaskan apa yang terjadi malam itu kepada ibunya.

"Tapi bagaimana ada orang lain yang melihatnya, oh ya bagaimana dengan perempuan itu? Pasti dia akan menceritakan tentang mu, Si Pahlawan Vampire"

"Ah sudahlah bu, aku jamin dia tidak akan menceritakan keberadaan kita"

vampire wannabeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang