=͟͟͞ ♡̩͙ Monodrama by Yewonnie

232 18 14
                                    

Monodrama by Huh Gak feat. Yoo Seung Woo

tw: suicidal attempt
rated: pg-13
3.5k words

***

Jeongin, pria manis itu kini hanya bisa berdiri tertegun menatap ibunya yang menangis. Awalnya dia bingung kenapa dia bisa berada di sini, kenapa ibunya menangis, hingga akhirnya tubuhnya menjadi begitu kaku saat melihat apa yang ditangisi ibunya. Tidak lain dan tidak bukan, ibunya itu menangisi dirinya, menangisi tubuhnya yang kini terbujur - berbaring di atas ranjang, dengan begitu banyak kabel yang dia sendiri tidak tau fungsinya apa, tapi dia tau bahwa kabel-kabel itu tersambung ke mesin yang bersuara begitu ribut.

Apakah dia sudah mati? Itulah yang dia pikirkan, tapi melihat dari gambar liukan aneh di layar salah satu mesin, yang sering dia lihat di drama atau pun film, sepertinya dan seharusnya dia belum mati karena garis garis yang berada di sana masih bergerak meliuk, tidak bergerak lurus dan bersuara nyaring panjang. Harusnya dia masih hidup, kan? Dia benar-benar masih hidup, kan? Tapi... kenapa dia ada dua? Kenapa dirinya kini berdiri di sudut ruangan sedangkan ada dirinya yang lain di atas tempat tidur? Apakah ini yang dinamakan jiwa terpisah dari raga? Apa dia bisa masuk ke dalam tubuhnya lagi? Seharusnya bisa, kan?

Jeongin pun berjalan dengan perlahan mendekati ranjang, menelan ludahnya saat melihat tubuhnya sendiri. Di film-film... dia hanya harus berbaring di atas tubuhnya, kan? Jeongin pun berbaring di ranjang, memejamkan matanya dan beberapa detik kemudian dia membuka matanya dan duduk, tapi tidak... tubuhnya tetap terbaring di atas ranjang. Apa lagi yang harus dia lakukan? Apakah melompat ke atas tubuhnya? Baiklah, mari kita coba!

Jeongin pun kembali turun dan berjalan ke sudut ruangan, memutar tubuhnya dan kemudian berlari ke arah ranjang, menghempaskan dirinya ke atas tubuhnya tapi tetap tidak ada yang terjadi. Apa yang harus dia lakukan... baiklah... dia akan mencoba cara lain.

"Lo lagi ngapain sih?" terdengar sebuah suara di sebelahnya dan Jeongin pun menolehkan kepalanya, melihat laki-laki tampan, sangat sangat tampan. Apakah dia malaikat maut? Oh Tuhan! Dia tidak mau mati sekarang! Dia harus kabur! "Mau ke mana sih?" tanya si laki-laki tampan, menarik kerah belakang bajunya, sangat tidak sopan. Kenapa laki-laki itu begitu kurang ajar?

"Mau kabur? Takut sama gue?" tanya laki-laki itu, masih memegangi kerah bajunya, tapi kini dia memegang kerah baju depannya, seperti ingin menghajarnya dan Jeongin memejamkan matanya. "Gue gak mau mati sekarang, please. Jangan cabut nyawa gue dulu!" ucap Jeongin dan keadaan hening, tidak ada respon dari laki-laki tampan di hadapannya, hingga kemudian dia mendengar suara tawa.

Jeongin membuka matanya, cengkraman di kerahnya sudah terlepas dan laki-laki tampan itu tertawa seraya menundukkan tubuhnya, begitu terbahak-bahak. "Anjir! Lo pikir gue malaikat pencabut nyawa? Kocak banget," ucap laki-laki itu setelah berhasil meredakan tawanya, Jeongin mengerjapkan matanya. "Gue tetangga lo tau, gue ada di ruangan sebelah," ucap laki-laki itu dan Jeongin masih menatap bingung.

"Kita belom mati kok. Dan sama kayak lo, gue pun udah coba masuk ke badan gue tapi gak berhasil, jadi gue pasrah aja dan jalan-jalan aja," ucap si laki-laki tampan dan Jeongin kemudian bertanya "Berarti kita emang gak bisa masuk ke badan kita lagi kalo udah keluar?" tanya Jeongin dan laki-laki tampan di hadapannya menggidikkan bahunya.

"Mungkin bisa, tapi gak tau gimana caranya dan gak tau kapan," jawabnya dan Jeongin bertanya,"Lo udah berapa lama jadi arwah gentayangan?" lagi-lagi membuat laki-laki di hadapannya tertawa tapi dia kemudian memutar bola matanya. "Please... sebutan itu cuma buat yang udah mati kali. Enak aja lo nyebut gue arwah gentayangan. Gue terlalu ganteng untuk jadi arwah gentayangan. Nanti lo akan liat sendiri gimana wujudnya arwah-arwah gentayangan," ucap laki-laki itu begitu santai, dan Jeongin dengan refleks mengulurkan tangannya untuk meremas lengan si laki-laki tampan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

hyunin Song Fict Festival 2023 #hiSFF23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang