Setelah insiden kecil tadi, zee bergegas pergi setelah berpamitan sama taesan walau berat rasanya karna harus meninggalkan orang yang dia sayang tapi mau gimana lagi? zee harus tetap pergi.
Setelah menemukan kursi yang bakal zee tempati, yaitu di dekat jendela dia langsung duduk. Gak nyangka zee bisa berada di posisi ini terlebih lagi dia sendirian, tidak ada bunda maupun orang-orang terdekatnya dan tidak ada taesan.
Mengingat taesan, zee jadi teringat kejadian di bandara yang membuat pipinya bersemu merah, sungguh kejadian beberapa menit yang lalu membuat dia salah tingkah. Itu adalah hal termanis di dalam hidup zee.
Mencoba melupakan kejadian tadi, zee memilih buat tidur walaupun bayang-bayang saat masih di bandara terus berputar-putar di dalam ingatannya.
Butuh beberapa menit untuk bisa tidur dan pesawat-pun mulai terbang menjauh dari landasannya.
''sampai jumpa di tahun 2025 bunda, jema, hanna dan taesan'' ucap zee lirih seraya memandang hamparan langit yang mulai berubah menjadi lebih gelap.
~
Pukul 11:15 tepat 45 menit sebelum jam 00:00 zee terbangun karna firasat dia mendadak ga enak dan keringat dingin yang terus bercucuran.
Zee melihat sekeliling pesawat semua orang tengah terlelap dan ada juga beberapa orang yang masih terjaga.
''kakaknya gapapa? ada yang bisa saya bantu?'' seorang pramugari datang menghampiri zee yang terlihat cemas.
''a-ah saya gapapa'' ucap zee berbohong.
''tapi kakanya terlihat cemas mau saya ambilkan sesuatu? minuman atau makanan? kalo perlu saya ambilkan obat'' tawar pramugari tersebut.
''aaa tidak perlu sepertinya saya hanya ingin pergi ke toilet''
''baiklah, kalau begitu toilet ada di sebelah sana jika butuh bantuan silakan hubungi saya atau pramugari yang lain''
''terimakasih'' ucap zee diakhiri dengan senyuman.
~
Sesudah dari toilet firasat zee makin ga enak ''apa gue sakit?'' pikirnya namun setelah itu dia menggeleng.
Zee ga sengaja lewatin beberapa pramugari maupun pramugara, mereka terlihat tengah ber diskusi entah apa yang mereka bicarakan, sepertinya terlihat serius.
Mengabaikan mereka dia memilih buat kembali ke tempat duduk.
Keadaan pesawat yang semula tenang seketika menjadi ricuh, ada apa?.
''apakah sesuatu sedang terjadi? saya lihat sepertinya ada masalah'' ada yang bertanya kepada salah satu pramugari yang lewat.
''saya tidak bisa menjelaskan situasi ini sekarang, silakan kembali ke kursi anda''
''aneh, sepertinya ada yang tidak beres terbukti dari beberapa pramugari/a yang terlihat panik'' batin zee setelah mendengarkan apa yang di ucapkan oleh sang pramugari.
''apa yang dia bicarakan?'' seorang pria paruh baya bertanya kepada zee karna orang yang tadi berbicara kepada pramugari adalah orang didepanya.
''saya juga tidak tahu, tapi sepertinya ada masalah yang sedang terjadi di pesawat ini'' jawab zee
Melihat suasana pesawat yang ricuh membuat firasat zee makin kacau. Entah apa yang bakal terjadi di pesawat ini, dia berharap semuanya bakal baik-baik aja.
Alarm darurat tiba-tiba berbunyi, keadaan yang sudah ricuh sekarang menjadi lebih ricuh lagi di tambah beberapa orang yang terlihat marah dan takut.
''maaf untuk ketidak nyamananya, sistem pesawat saat ini sedang mengalami eror dan sedang kami perbaiki, jika ada seorang teknisi yang tau atau paham tolong segera menuju ke tempat pilot berada, maaf karna telah menciptakan kegaduhan, kami akan mencoba memperbaikinya, terimakasih''
KAMU SEDANG MEMBACA
A Journey | On Going
Fantasy(ini cerita dibuat karna gabut dan gue nulis cerita ini karna kepengin aja daripada idenya kebuang wkwk) ~ ''bagaimana cara gue kembali? bisakah gue kembali ke tempat asal gue?'' itu adalah pertanyaan Zee selama berada di Demora. Demora, tempat anta...