4. Selamat?

7 1 0
                                    

''taesan ish sini balikin gak?!''

''gamau, gamau, gamau wlek'' taesan berlari setelah menggoda zee.

''oh jadi lo nantangin gue nih ceritanya'' zee yang terpancingpun mengejar taesan yang sudah berlari duluan.

''sini gak lo''

''awas aja kalo ketangkep gue jadiin taesan penyet''

Taesan begidik ngeri ketika ia membayangkan dirinya menjadi penyet.

''woi anjir tolongin gue'' taesan meminta bantuan temanya namun temanya memalingkan muka seakan mereka tidak mengenal taesan.

''leehan pliss''

''kek ada yang ngomong gx sie ges?''

''angin kali'' timpal sungho

''syalan lo pada''

Zee sebenernya mau ketawa tapi ia tahan mati-matian buat gak ketawa.

''jema plis temen lo karungin''

''wesh not my business brou, semangat ya gue tau lo pasti kuad''

Wajah taesan udah kecut banget karna gada yang mau bantuin dia. Sampi tanpa sadar taesan tersandung batu akibat tidak memperhatikan langkahnya.

DUK

''BABI!'' taesan mengumpat sebelum dirinya nyungsep kedalam genangan lumpur.

Zee berhenti ngejar taesan dan ketawa kenceng banget melihat kondisi dia yang penuh lumpur.

''ANJIR MUKANYA''

''BANGSAT TAESAN MUKA LO KAYA ABIS DI BULLY''

''FAK PERUT GUE SAKIT''

''ANJIR AWOKAWOK''

''MIRIP HULK CUMA VERSI COKLAT WKWKWKWK''

''KENAPA SIH? WKWKWK''

''CAPE BANGET ANYINK''

''PLISS PERUT GUE MULES''

''MUKANYA KAYA ORANG SUSAH''

Sedangkan taesan? dia mau hilang aja rasanya. Sungguh mereka jahat banget sama dia, disaat kondisinya kaya gini mereka malah tertawa terbahak-bahak, ingin rasanya ia tendang mereka satu per satu untuk umpan megalodon.

~

''pagi bunda''

''pagi juga putri kecil bunda'' sebuah kecupan berhasil mendarat di kening zeona kecil.

''ayah ga disapa nih?'' tanya sang ayah kepada putrinya.

''hehehe, pagi juga ayah'' zeona kecil tersenyum memperlihatkan deretan giginya dan matanya yang menyipit seperti bulan sabit. Sang ayah kemudian menghampiri putri kecilnya dan mencubit hidungnya gemas.

Zeona kecil tertawa ketika sang ayah menggelitik perutnya.

''hihi geli, akh geli ayah, hhh stop ayah zeona tidak kuat, hahaha geli''

''makanya kamu tuh jangan gemes-gemes gini dong'' ayahnya menggigit pelan pipi gembul putrinya yang sangat menggemaskan baginya, hal itu membuat zeona kecil mengadu kepada sang bunda.

''huwee bunda pipi zeona di gigit sama ayah huweeeee''

Sedangkan sang bunda hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka berdua.

A Journey | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang