Sudah seminggu zee dikurung di dalam sel kayu. Sudah seminggu pula ia tidak mandi, kalo ditanya kenapa zee gak mandi selama itu ya jawabanya karna gada kamar mandinya disitu. Ia saja tidak tahu dimana dirinya di kurung, gimana ia bisa mandi? tapi untung saja ia masih dikasih makan.
''bosen banget anjrot''
Dua pengawal yang menjaga dia menoleh.
''apa liat-liat'' ucap zee sinis.
''apa yang baru saja kau katakan?''
Zee memutar matanya malas ''bukan urusan kalian, walau dikasih tahu juga kalian tidak akan paham''
Selama zee terkurung banyak fakta baru yang dia tahu. Tempat ini bukanlah tempat biasa, tempat seperti ini tidak ada di dalam dunianya, bumi. Disini semua orang menggunakan bahasa formal, bangunan-bangunan disini juga masih terlihat sangat kuno, dominan batu dan kayu. Mereka tidak punya listrik jika malam telah tiba mereka akan menyalakan obor di setiap sudut ruangan, sungguh jika dibandingkan dengan tempat asalnya tempat ini ketinggalan jaman. Mereka juga tidak punya kendaraan seperti motor maupun mobil, biasanya jika berpergian mereka akan menunggani kuda, naik sampan atau berjalan kaki.
Dan ada yang membuat dia syok lagi, pohon-pohon disana sangat besar dan unik, bahkan hampir sebagian warganya tinggal didalam pohon. Zee selalu berharap ini hanya sebuah mimpi atau halusinasinya saja.
''kalian berdua ikuti saya dan yang lainya, raja ingin membicarakan sesuatu hal yang penting''
''baik pangeran''
''dan kau jangan coba-coba kabur dari tempat ini''
Zee menatap datar si pangeran pangeran itu yang sampai sekarang tidak tahu siapa namanya.
~
Klek
Pintu tahanan dibuka, menampilkan sosok perempuan paruh baya.
''saya kemari untuk membawa anda menemui sang raja'' ucapnya
''untuk apa?''
''saya kurang tahu, saya hanya diberi perintah seperti itu''
Mau gak mau zee ikut sama perempuan itu. Selama di perjalanan mata zee dibuat takjub sama isi di dalam istana tersebut. Istana itu terbuat dari batu, walaupun terlihat kuno tapi istana itu terlihat unik dimata zee.
Sesampainya zee di tempat yang memang sudah di siapkan, ia di persilakan duduk. Bisa ia lihat disana bukan cuma dirinya namun ke tujuh anak raja juga berada ada di satu tempat yang sama.
''ternyata kamu datang, saya pikir kamu akan memberontak seperti yang terakhir kali'' ucap sang raja yang baru datang tidak lupa dengan pengawal yang berada di sisinya.
''langsung saja ke intinya, saya tidak suka basa basi''
''baiklah kalau itu maumu. Pengawal tolong ambilkan barangnya''
Para pengawal mengangguk dan segera mengambil barang yang di maksud.
''tolong berikan kepadanya''
Zee mengrenyit ketika melihat sebuah kotak yang cukup besar di hadapanya.
''kau bisa membukanya'' perintah sang raja.
''OMG! MY BAG!'' zee sangat senang melihat barang-barangnya kembali. Tak lupa ia mengecek setiap barangnya, kali aja ada yang lecet atau rusak.
Semua orang yang berada di sana terheran-heran melihat reaksi zee, bahkan sang raja juga bingung.
''dia bicara apa''
''kau paham?''
''tidak''
''sebenarnya apa yang dia katakan?''
KAMU SEDANG MEMBACA
A Journey | On Going
Fantasy(ini cerita dibuat karna gabut dan gue nulis cerita ini karna kepengin aja daripada idenya kebuang wkwk) ~ ''bagaimana cara gue kembali? bisakah gue kembali ke tempat asal gue?'' itu adalah pertanyaan Zee selama berada di Demora. Demora, tempat anta...