Entah ini helaan napas keberapa yang Clarissa keluarkan, tapi dia merasa bersalah karena meninggalkan Keyla sendiri. Namun, apa daya, bunda menyuruh nya pulang, dan tak bisa diganggu gugat, akhirnya malam ini dirinya meninggalkan Keyla dengan secarik note di selipkan dekat tas kerja perempuan itu.
Clarissa memacu motor nya ke navigasi yang diperintahkan bundanya. Ini sudah jam 10 malam, tapi diarahkan ke sebuah gedung tinggi, yang tak lain adalah gedung pertemuan.
"Bunda, aku udah di depan."
"Tunggu, ya, nak. Ibu ke depan."
Dirinya menunggu dan tak lama dari itu seorang wanita yang masih cantik walaupun sudah berumur datang ke arah nya. Dengan senyuman manis, dan disambut anak nya dengan menyalim tangannya.
"Bunda, kenapa baru bilang mau dijemput, udah nunggu lama?"
Bundanya terkekeh, "gak kok. Lagian acaranya lumayan lama tadi."
Bundanya, masih aktif di dunia per-filman, dan manjadi publik figur yang sangat dihormati, tentu dengan suami yang juga sempurna. Tapi entah mengapa, Clarissa tak ingin memperlihatkan itu semua.
"Bunda, ayo pulang. Papa dah nunggu tuh pasti di rumah."
"Papa mu itu nunggu atau kerja di ruang kerjanya?" Bundanya terkekeh mengikuti sng anak ke motornya dan duduk menyamping.
"Pacaran kayaknya sama kertas-kertas nya, Bun. Eh.. bunda, beneran gakpapa naik sama aku pake motor? Kalau ada wartawan yang liat gimana?"
"Ini bunda makanya udah starter-pack banget pakaiannya, sayang~"
Benar juga, mengapa Clarissa tak sadar bahwa pakaian bundanya seperti stalker. Masker hitam yang sudah dipasang, kacamata dan topi yang ada dibalik helmnya, juga pakaian yang tidak seperti biasanya.
Clarissa terkekeh dan mengangguk, dirinya menyalakan motornya dan memacunya ke arah mansion milik keluarganya.
"Pegangan, Bunda! Aku mau ngebut!" Agak sedikit berteriak karena mereka sedang di perjalanan.
"Bunda gak mau mati muda! Masih mau liat baby hamster nya Lotry!" Teriak bunda nya tak kalah aduhai.
"Bunda memang masih muda?"
"DASAR ANAK DURHAKA!"
"BUN, ANAKNYA LAGI BAWA MOTOR, JANGAN DIGEPLAK!"
_-_-_
Clarissa melangkah dari parkiran sekolah, dirinya melirik jam tangannya, hampir saja dia telat lagi. Lagi-lagi karena hamster nya yang nakal, keluar dari kandang, mau masuk ke knalpotnya.
Di koridor, dirinya bisa melihat Keyla yang berjalan sedikit menunduk. Dia hendak menghampiri karena ingin minta maaf telah meninggalkan nya kemarin malam, tapi keduluan sama seorang laki-laki yang dikenalnya, dia sudah melangkah terlebih dahulu darinya.
"Bu Key."
Bahu nya dipegang oleh seseorang dari belakang, membuat Keyla berjengkit kaget dengan cepat dia menepis kasar tangan milik orang itu, dirinya berbalik sedikit takut, tubuh nya agak gemetar. Bayangan itu merasuk pada tubuhnya.
"Oh, Alan. Kamu ternyata, ada apa?" Tanya Keyla berusaha tenang, dan merubah mimik wajahnya datar dan dingin, seperti biasa. Pria itu, yang ialah murid di sini menggaruk tengkuknya.
"Itu anu, saya mau tanya kayaknya nilai inggris saya turun. Bu, bisa saya dapet pelajaran tambahan gak ya, Bu?"
Keyla berdeham, "nilai kamu turun? Kamu bisa kerjain beberapa tugas yang bisa jadi penambahan nilai kamu, gak perlu pelajaran tambahan. Itu hanya khusus kelas 12."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Teacher
Teen Fiction"Bu.. kita gak bisa kenal lebih dekat?" "Kenapa kamu ingin mendekati saya?" Clarissa Davina Septiandra, jatuh cinta pada gurunya sendiri, Keyla Jiandara. Guru baru yang dingin dan killer di sekolahnya, mampu membuat jantung nya berdetak kencang. Apa...