Episode (3) Desire

1.2K 27 7
                                    

"Anjrit dia beneran mau lagi" Pintaku dalam hati. Sekarang malah aku yang panik. Namun dalam kepanikanku, aku harus tetap bisa stay cool dan tidak menunjukan ekspresi yang membuat Zee tidak nyaman. 

"Nah jadi gini Zee, alatnya begini nih. sekarang sih aku baru bikin 4 buah. 1 ada di Manda, 1 buat aku, nih 1 kamu pegang, sama ada 1 aku simpen di rumah buat cadangan" jelasku sambil menyerahkan alat penukar tubuh tersebut kepada Zee. Dipandangi alat itu oleh Zee seperti anak kecil yang pertama kali melihat mainan baru. Muka Zee yang sedikit kebingungan, semakin dilihat semakin lucu. hah dasar wota liat oshi dari deket aja udah gesrek. 

"Dah coba deh sekarang pasang alatnya di telinga, nanti kalo aku itung sampe 3, kita ketuk punggung TWSnya bareng-bareng ya" Aku melanjutkan penjelasanku sambil memasangkan alat itu di telingaku, Zee pun melakukan hal yang sama. 

"harus barengan? kalo gak barengan gimana?" tanya Zee polos 

"Nah itu kak Zee aku juga gapernah nanya. Jadi ikut penasaran juga emang gimana sih Yom kalo misalnya kita cuma ngetok 1 doang?" Timpal Manda 

"Duh.. itu dia. kalo misalnya kita ga ngetok bareng-bareng, takutnya cuma 1 orang yang pindah badan dan badan dari orang yang gak ngetok bakal dihuni 2 nyawa" Jawabku sambil menakut-nakuti 

"IH BENERAN?" Jawab Manda dan Zee kaget 

"gak deng, lu berdua mah aneh omongan Wota dipercaya. Gabakal kenapa-kenapa kok hehe" jawabku sambil terkekeh kecil 

"ga lucu tai" jawab Manda sambil memukul jok mobilku 

"iya kak Yoma gak lucu ah babi" Jawab Zee tak mau kalah. Jujur ini adalah pertama kalinya aku mendengar Zee berkata kasar. Ya biasanya kan melihat Zee mode "Idol" aja, gak pernah liat mode begini 

"dih kok lu tiba-tiba kasar? lu jangan bergaul sama Manda dah Zee nanti ketularan" Pintaku pada Zee 

"bacot bacot bacot, dah lah buru anjir gue mau pulang. kak Zee juga pasti udah dicariin itu" Gerutu Manda yang sepertinya tidak terima di-framing sebagai orang yang mengajarkan bahasa kasar ke Zee

"oke kita mulai ya..

1

.

.

.

2

.

.

.

"EEEH TUNGGU TUNGGU" Ujar Zee menghentikan hitunganku 

"Kenapa Zee?" tanyaku pendek 

"aku mau siapin minum dulu" jawab Zee sambil menyiapkan segelas minuman matcha berwarna hijau di tangan kirinya. Minuman yang biasanya diminum oleh para member setelah show Theater. 

"yeee mangnya minum obat? yaudah kita mulai ya

1

.

.

.

2

.

.

.

3

.

.

.

Aku dan Zee menekan tombol tersebut dan seperti biasa sebuah sensasi kejutan listrik menusuk-nusuk kepalaku, dimulai dari telingaku yang sedang dipasangkan alat tersebut. Tiba-tiba aku sudah bisa merasakan kalau aku sedang memangku sebuah tas kado besar, serta memegang sebuah gelas di tangan kiriku. Dadaku pun terasa lebih berat dibanding sebelumnya. dalam proses pemindahan kesadaranku ke tubuh Azizi, aku kepikiran untuk berbuat iseng kepada Manda. Kuguncangkan badanku layaknya orang yang sedang terkena setruman listrik. Manda yang mudah panik pun langsung kaget dan reflek berteriak 

Our Little ZEEcretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang