"GILA YA LU BERDUA! BENER-BENER GAK ADA OTAKNYA TAU GAK!" Ucapku membentak dua orang yang duduk di kursi belakang dari taksi online yang sedang kutumpangi.
"Sumpah gue gak ngerti lagi, kalo misalnya orang lain yang liat gimana? untung gue pas banget ya nyamperin lu berdua. Lu berdua mau kena suspend? Lu juga Mand harusnya lu tau kalo lu baru balik dari hukuman!" Teriakku makin keras.
Zee dan Manda hanya bisa mengangguk sambil sesekali membuka handphonenya. Tak terdengar sama sekali balasan dari mereka, yang tedengar sedaritadi adalah ocehanku dalam bentuk suara Shania Gracia dan suara musik yang disetel oleh supir taksi online kami. Aku masih tak habis pikir kalau bisa-bisanya mereka melakukan hal aneh tersebut di tempat umum. Memang aku terkadang berpikir untuk melakukan hal itu juga, namun sangat jauh dari pikiranku untuk melakukan hal tersebut di tempat umum, terlebih di sebuah mall yang tentunya tidak diketahui siapa saja yang ada di sana. Bisa saja ada fans yang diam-diam mendengar dan merekam perbuatan tidak seonoh mereka.
Sekarang situasinya kembali hening, Zee dan Manda sudah bertukar kembali setelah ketahuan Make-Out olehku. Aku melihat ke belakang melalui kaca mobil dan mendapati mereka berdua sedang tertunduk, mungkin tertidur karena kelelahan? atau mungkin tertunduk karena habis kumarahi besar-besaran. Sebenarnya aku hanya takut, takut terjadi hal yang tidak diinginkan terjadi pada mereka. Apalagi mereka berdua adalah 2 orang terdekat yang kupunya sekarang. Keheningan ini pun lama-lama juga membuatku terenyuh kepada mereka. Emosiku perlahan menurun dan akupun kembali membuka pembicaraan
"Kalian pada laper? Mau beli makan dulu?" tanyaku dengan suara yang lebih lembut dibanding 5 menit tadi
"Laper ci, cape kan tadi abis main hehe" Jawab Manda yang ternyata masih bisa membalas pertanyaanku dengan bercandaan. Aku yang tidak ingin dikira aneh oleh supir taksi online ini kembali bermain peran menjadi Gracia
"yaudah.. pak nanti kalau ketemu tempat makan berhenti sebentar ya. Nanti saya lebihin ongkosnya. Gapapa kan?" Ujarku sambil menoleh ke arah supir taksi online itu.
"ehhh, eh iya ci boleh. santai aja lah ga usah kasih ongkos lebih. kasih saya bintang 5 aja cukup" jawabnya grogi. Sepertinya dia juga masih kaget ada 3 orang dengan aura "idol" naik ke kendaraannya. Apalagi di dalam mobil tersebut ada aku yang meledak-ledak bagai petasan tadi.
"Azizi daritadi gak bersuara sama sekali" gumamku dalam hati. kupanggil namanya berulang kali namun tak ada respon. Sampai akhirnya pada panggilan ketiga terdengar suara ketawa yang besar dari mulut Zee, diikuti dengan tawa yang tidak kalah besarnya dari Manda.
"IYA CI GE YANG GALAK AKU DENGERIN KOK" Jawab Zee sambil tertawa
"HAHAHA iya ci daritadi kita dengerin, kita minta maaf ya utututu lucu deh kalo lagi marah gitu" Lanjut Zee yang malah sekarang meledek diriku
Aku yang jadinya salting karena tiba-tiba di-counter oleh mereka tidak bisa berkutik sama sekali.
"bangsat ni 2 bocah. Awas aja nanti pas udeh sampe kosan gue aduin beneran. Tunggu aja bales dendam gue" ujarku dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little ZEEcret
Fanfiction"nah sekarang kita ketok bagian punggung TWSnya bareng-bareng ya! gue itung mundur nih" Begitulah kira-kira kalimat terakhir yang aku lantunkan sebelum rahasia kecil kami terbentuk! Rahasia apaan tuh? Kok judulnya Zee tapi di awal diceritainnya Mand...