Happy Reading !!
•
•
•"Ini gila, gw gak terima" ucap salah satu gadis tersebut.
"Udah lah cel, kita udah di pindahin ke sini mau gimana lagi" ucap vayona.
"Tapi ini gak adil yona, kenapa harus kita yang di pindahin kenapa gak mereka".
"Lo kalo gak bisa diem lama lama gw paksa nyebut kalimat shadat ya cel" ancam vayona yang berhasil membungkam mulut arcelia.
"Ancaman lo gak asik" gumam celi pelan.
Vayona tak membalas ucapan arcelia tersebut, mereka berjalan menelusuri lorong sekolah untuk mencari kelas 11 RHS 01.
Mungkin sudah satu jam lebih mereka mencari namun tidak kunjung dapat di mana letak kelas tersebut.
"Yon gw nyerah, gw capek udah keliling enggak juga ketemu itu kelas" celi terduduk di dasar lorong sambil memainkan ponsel miliknya.
Vayona meraih lengan celi, "Cel jangan duduk di lantai lah, lo kayak gembel jadinya" ucap vayona sambil terus berusaha membangun kan celi.
Namun celi tak kunjung berdiri, mood gadis tersebut sudah hancur karna lelah bercampur kesal.
"Cel berdiri gak lo" ucap vayona namum tetap tidak di gubris oleh celi.
"Kenapa" terdengar suara berat dari belakang vayona yang hal tersebut berhasil membuat vayona langsung berbalik untuk melihat siapa pemilik suara tersebut.
Vayona melihat dua lelaki tinggi berdiri tepat di belakang vayona, "maaf siapa ya?" Ucap vayona pelan.
"Harusnya kami yang nanya kalian ini siapa?" Ucap salah satu lelaki tersebut.
"Kami berdua murid pindahan dari sma pelita" ucap vayona.
"Terus temen lo kenapa?".
"Gak usah di gubris lagi nge gembel dia".
Arcelia yang mulai kepo dengan siapa vayona berbicara segera berdiri dan berbalik.
"Kalian tau kelas 11 RHS 01?" Tanya celi sepontan.
"Ikutin gw" saut salah satu lelaki tersebut.
Segera vayona dan arcelia di bawa keluar dari gedung tersebut, dan berjalan masuk ke gedung lainnya.
"Kalian mau bawa kami kemana?" Tanya vayona.
"Kalian mau ke kelas 11 RHS 01 kan? Yaudah kita anterin" ucap satu dari dua lelaki tersebut.
"Tapi kenapa pindah gedung?" Ucap vayona.
"Ya karna kalian salah masuk gedung, gedung tadi itu untuk kelas 10".
Mendengar hal tersebut sontak membuat arcelia dan vayona terlonjak kaget dan saling menatap satu sama lain, "Anjir lah pantes aja kagak ketemu ketemu itu kelas" ucap celi kesal.
Vayona hanya dapat terdiam menahan tawa beserta malu di hadapan dua lelaki tersebut tidak lama suasana menjadi hening, hanya ada suara dentuman sepatu yang mengenai lantai yang berbunyi.
Vayona melihat ke sekeliling lorong gedung tersebut, hening dan kosong tidak ada satu pun murid yang berkeluyuran di luar kelas.
Arcelia yang sibuk dengan permennya sambil menggandeng lengan baju vayona hanya terus diam tanpa sura mengikuti tuntunan dari sang empuh, ia menikmati setiap keheningan dan suasana dingin namun tak panas di lorong tersebut, namun tidak dengan vayona ia merasa gelisah karna situasi sunyi tersebut, tidak heran lagi karna vayona sangat menyukai yang namanya bersosialisasi dan menyukai hal hal yang ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Sekolah
Teen FictionTepat di sekolah itu, tempat yang menjadi saksi bisu perjalanan dan kisah singkat yang akan mereka jalani, senang atau sedihnya mari kita lihat di akhir cerita.