•10

12 3 0
                                    

Happy Reading



S

etelah sampai di sebrang jalan vayona segera melepaskan pegangannya di gantungan kunci milik jonatan.

"Makasih ya jo udah bantu gw nyebrang sama bayarin jajanan gw dan sekarang lo mau anterin gw balik juga, makasih banget yaa" ucap vayona lembut.

Jonatan hanya menganguk lalu berjalan mendahului vayona menuju stem motor dengan di ikuti vayona dari belakang sambil meminum es cekek miliknya.

"Udah" ucap jonatan kepada tukang stem motor langganannya tersebut.

"Udah bro, noh motor lo semuanya kayak biasa ya harga normal motor lo" ucap lelaki yang tampaknya 2 tahun lebih tua dari jonatan.

Jonatan segera mengeluarkan dompet miliknya dan mengambil 2 lembar uang seratus ribuan.

"Ambil aja lebihnya" ucap jonatan lalu pergi mengambil motor miliknya.

Vayona hanya melihat jonatan yang pergi mengambil motornya sambil menunggu di dekat abang abang yang tadi mencuci motor milik jonatan.

"Pacarnya" ucap tukang cuci tersebut.

Vayona segera melihat tukang cuci tersebut dan menggeleng cepat, "bukan bang dia temen saya" ucap vayona santai.

"Gw kira pacarnya, nama gw wisnu" ucap wisnu.

"Gw vayona bang wisnu" sahut vayona ramah.

"Lagi pdkt apa gimana sama jonatan" ucap wisnu yang masi kekeh menebak bahwa vayona dan jonatan sedang menjalin sebuah hubungan yg melebihi teman.

"teman biasa bang, gw sama dia kalau pun pacaran beda agama juga" saut vayona.

"Kan bisa pindah agama" ucap wisnu santai.

Vayona yang mendengar hal tersebut seketika tersedak oleh minuman yang ia minum "astaghfiruallah bang, mana boleh gitu" saut vayona sedikit keras.

"Kenapa enggk boleh" tanya wisnu bingung.

"Bagi mu agama mu dan bagi ku agama ku" saut vayona pelan.

"Oh sorry gw enggk tau kalo gitu".

Vayona sedikit curiga dengan gerak gerik dan tutur kata yang di lontarkan oleh wisnu, saat hendak bertanya vayona segera terhenti dengan suara jonatan yang sudah memanggil dirinya.

"Bang wisnu gw deluan ya, assalamualaikum" lalu vayona segera pergi menghampiri jonatan.

Vayona diam tak bersuara di samping motor jonatan yang membuat jonatan bingung dam membuka kaca helm nya tersebut.

"Kenapa?" Tanya jonatan bingung.

Vayona menggaruk tenguk lehernya yang tak gatal sambil menatap jonatan dengan tatapan bingungnya.

"Gw makek rok" ucap vayona malu.

"Terus" ucap jonatan yang masi belum menyadari maksud dari ucapan vayona.

"Motor lo tinggi banget, gimana gw naiknya" ucap vayona yang berhasil membuat jonatan tersentak malu dan terkekeh kecil

"Gimana cara gw bantu lo kalo kita enggk bisa pegangan tangan" ucap jonatan pelan.

Vayona terdiam dan memikirkan  bagaimana cara agar dia dapat naik ke atas motor jonatan, namun di tengah vayona yang sedang berfikir jonatan memberikan pergelangan tangannya yang terbalut baju ke arah vayona.

"Kalo gini boleh enggk?" ucap jonatan.

Vayona segera terkekeh dan menggeleng kecil.

"Mau enggk mau sih kalo enggak gw enggk bisa naik ini" ucap vayona lalu menggapai lengan jonatan dan naik ke atas motor milik jonatan dengan sedikit susah payah namun membuahkan hasil.

Aku Kamu Dan SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang