Happy reading !!
•
•
•
Mungkin sudah terhitung satu bulan lebih arcelia dan vayona bersekolah di RHS dan begitu pula kedekatan mereka juga semakin lekat dengan tiga lelaki yang bersetatus sebagai kakel mereka tersebut."Laper banget astaga" ucap vayona lemas dengan kepala yang ia sandarkan di bahu reina.
Reina yang sedari tadi memang sudah sangat lapar dan haus sekarang sudah tidak dapat berkata apa apa lagi, bahkan sikap cerewet gadis tersebut seketika lenyap karna di landa rasa lapar dan haus.
Reina hanya dapat terus diam sambil membaca comic di ponselnya tersebut, bersamaan dengan arcelia yang duduk di belakang reina dan vayona yang hanya diam dan fokus dengan layar ponsel miliknya yang sedang menayang kan sebuah kartun kesukaanya.
"Re lo kenapa diem aja sih, ngomong kek sibuk banget sama hp" ucap reina kesal sambil terus menyenggol lengan reina yang membuat gadis tersebut kesusahan untuk fokus membaca.
"Yona gw lagi laper sama haus banget ini, gak ada tenaga buat ngomong" saut reina lemas.
"Re keluar aja yuk, guru juga gak masuk nih dari pada diem doang kita".
Reina segera mematikan ponsel miliknya dan mengangguk cepat untuk menjawab ajakan menarik dari vayona.
Vayona tersenyum girang saat ajakan yang ia berikan berbuah manis, segera vayona membalikan pandangannya ke kursi belakang.
"Cel yuk keluar kelas".
"Gak dulu yona, gw mager" saur arcelia pelan tanpa mengalihkan pandangan- nya dari layar ponsel tersebut.
Vayona hanya menghela nafas singkat sebenarnya iya sudah tau bahwa arcelia akan menolak ajakannya tersebut, karna sifat arcelia yang sudah sangat ia hafal dari smp sampai sekarang sangat tidak berubah sama sekali.
Reina hanya menaruh ponselnya tepat di samping arcelia, "gw titip cel, males bawa keluar entar ketemu anak osis caper di sita".
"Loh kok di sita? Kan bebas bawa hp re" ucap vayona yang juga ikut menaruh ponselnya tepat di samping arcelia.
"Osis cewe pada caper banget yona, suka sok paling menjunjung tinggi peraturan sekolah padahal semena- mena sama murid yang gak salah" .
"Oh gitu".
Reina yang mendengar respon vayona sedikit kesal namun ia ingat sekali dengan sifat vayona yang tidak mudah percaya sama omongan seseorang kecuali ia melihat sendiri kebenaran tersebut.
"Udah yok keluar, suntuk gw di kelas" ucap reina.
Di sepanjang jalan santai reina dan vayona yang menelusuri lorong gedung kelas mereka, mereka hanya mengobrol ringan dengan di iringi tawa kecil yang terkadang terlepas dari bibir mereka.
"Hey nak" teriak seorang wanita paruh baya tersebut.
Mendengar itu membuat vayona dan reina membalikkan pandangan mereka untuk melihat siapa yang tadi memanggil mereka.
Terlihat wanita cantik berusia sekitaran 48 tahun dengan mengenakan dress coklat tua yang sedang berlari kecil menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Sekolah
Teen FictionTepat di sekolah itu, tempat yang menjadi saksi bisu perjalanan dan kisah singkat yang akan mereka jalani, senang atau sedihnya mari kita lihat di akhir cerita.