Happy reading !!
•
•
•
Selama perjalan menuju gedung kelas 12 vayona merasa lega karna pertengkaran barusan tidak melibatkan adanya kekerasan dan sekarang vayona sama sekali tidak mau mengajak arcelia untuk berbicara, bukannya enggan atau marah melainkan vayona tau kalo arcelia memiliki emosi yg susah di kontrol bahkan ia dengan mudahnya akan bermain tangan apa bila sudah di ujung puncak amarahnya.Vayona berusa keras menahan mulutnya yang sudah sangat ingin mengajak arcelia berbicara, namun ia memilih tidak melakukannya karna ia inggin arcelia sepenuhnya tenang kembali bersamaan dengan yupi dan kue sus yang sedang ia bawa di dalam kantong plastik dengan mulut yang mengembul berisikan kue sus.
"Yona" pangil arcelia pelan dan samar samar tidak jelas karna bersambilan dengan ia yang mengunyah.
Vayona yg merasa senang karna akhirnya arcelia membuka pembicaraan terlebih dahulu segera memalingkan pandangannya ke arcelia.
"Iya cel kenapa?".
"Mau minum" ucap arcelia yg sudah jelas karna kue sus yang berada di mulutnya sudah habis.
"Ya allah" ucap vayona berucap di dalam hati karna ia yang sudah berharap terlalu jauh untuk di ajak arcelia berbicara.
"Yaudah beli di koprasi gedung kelas 12 aja pasti ada minuman" ucap vayona.
Arcelia hanya menganguk lalu menyodorkan kantong jajanannya kepada vayona.
"Kenapa?" Tanya vayona binggung.
"Lo mau gak? Gw nawarin ini" -arcelia.
"Ya mana gw faham cel kalo lo cuman diem sambil nyodorin kantong jajan gini" -vayona.
"Masa gak paham sih" -arcelia.
"Cel gw tau lo pemalu dan mageran tapi jangan irit ngomong juga kali, masa mulut lo di pakek buat makan sama minum aja" -vayona.
"Mulut gw juga di pakek kalo waktu ibadah yon" -arcelia.
"Terserah deh" ucap vayona mematikan pembicaraan karna ia sudah mulai pusing dengan jawaban yg di lontarkan arcelia.
Arcelia dan vayona hanya terus berjalan sampai di mana mereka berhenti di tengah lobby yang luas bernuansa putih dengan fasilitas lengkap di setiap sudutnya.
"Anjir ini lobby gedung 12 kenapa megah banget gila" ucap arcelia sepontan sambil melihat sekeliling lobby tersebut.
"Masyaallah ini mah bedah banget cel sama gedung 10 sama 11" ucap vayona yang tak kalah syok melihat fasilitas yang sangat berbeda dari gedung kelas lainnya.
"Merasa di anak tiri kan sih gw"-arcelia.
"Baru sebulan masuk udah merasa di anak tiri kan aja lo, gimana yang udah dari kelas 10 di sini coba" -vayona.
"Ya mana gw tau tanya aja sama orang rendem gimana rasanya" -arcelia.
Vayona hanya memutar malas matanya karna mendengar jawaban dari arcelia dan segera ia melihat sekeliling lalu menarik tangan arcelia menuju tangga lantai dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Sekolah
Teen FictionTepat di sekolah itu, tempat yang menjadi saksi bisu perjalanan dan kisah singkat yang akan mereka jalani, senang atau sedihnya mari kita lihat di akhir cerita.