06:agreement

760 77 10
                                    

"hoaaah akhirnya gue bisa ngehirup udara di sekolah yang penuh dosa ini"

Jaemin merentangkan kedua tangannya sambil menghembuskan nafasnya girang karena telah sekian lama tidak menginjakan kakinya di tempat ini.

Jisung yang berada di sampingnya berdecak, "ck lebay lu" kemudian ia melangkah pergi ke kelasnya karena berbeda arah dengan Jaemin.

Saat Jisung berjalan memasuki ruang kelas ia sudah disambut dengan pasukan ciwi-ciwi kelas yang berkumpul dan bergosip.

"Eeeh omaygat inces udah berangkat" ucap salah satunya.

Jisung hanya membalasnya dengan kekehan.

"Sini jie join, kita bergosip"

Jisung yang penasaran dengan apa yang mereka bicarakan mendekat dan ikut bergabung.

"Wiih kukunya cantik banget, spill kuteknya dong" kagumnya dan menyentuh jari jemari Jisung yang lentik.

"Hehe makasih, gue bawa kok di tas"

Mereka mulai bergosip ria bersama Jisung. Ini seperti habitatnya, karena Jisung dan mereka sefrekuensi.

Membicarakan skincare, make up, drakor. Tidak seperti saat mengobrol dengan Jaemin yang tidak akan nyambung dengan semua hal itu.

Ya iyalah, dia cowo asli.

"Eh sung tau ga si Mark yang pernah tawuran sama Jaemin itu sekarang udah nikah sama Haechan"

Jisung yang mendengar itu seketika langsung kaget, "maksud lo? nikah? sejak kapan?"

"Dua hari yang lalu, pernikahannya privat"

Seketika mimik muka Jisung berubah menjadi sendu.

"Lo oke kan sung?"

***

"Kenapa kok daritadi diem?" ucap Jaemin karena heran dengan sikap Jisung. Biasanya cowo itu akan selalu cerewet dan bercerita hal yang ga penting.

Namun saat pulang tadi tidak ada satupun dialog.

"Copotin dulu helmnya"

Jaemin menghela, kemudian mencopot helm Jisung. "Manjaaa"

Jisung duduk disebelah Jaemin yang sedang berada di motornya.

"Jaem, Mark nikaaaaahhh"

Tiba-tiba Jisung memeluk Jaemin, tindakan itu membuat Jaemin terkejut namun ia tahu situasi ini memang berat untuk Jisung.

Ia memilih untuk membiarkannya dan mengelus rambut Jisung berusaha menenangkannya.

"Yaampun ikhlasin napa cowo banyak, gue juga ada" kata Jaemin lalu melepaskan pelukannya.

"Hah lo mau sama gue?" cicit Jisung.

"Engga"

Hal itu membuat Jisung semakin nangis kenceng.

"Jangan nangis nanti cantiknya ilang"

"Heh kalian masuk udah mau Maghrib ngapain masih diluar!!" Suara Bunda Jaemin dari dalam rumah menghentikan suasana diantara mereka.

"Iya maa!"teriak Jaemin, "Yaudah pulang sono itu air matanya di hapus ntar malah gue yang dihantam om Taeyong"

Jisung mengangguk kemudian pulang kerumahnya.

•••

"lagi sibuk ga jun?" Jaemin yang mengenakan kaos Hitam dan celana kolor itu sedang menelfon seseorang di jendela kamarnya, biasa nyari sinyal.

"engga kok emang ada apa??"

"boleh ketemuan?"

"boleh dimana?"

"bakso nya slamet"

Setelah itu Jaemin menutup telponnya kemudian ia keluar kamarnya untuk berangkat.

"Jangan pulang malem-malem jangan main sama cewek" nyinyir ayah Jaehyun yang melihat Jaemin mengeluarkan motor dari garasi.

"Lah kalo ga sama cewe sama cowo gitu? najis" balas Jaemin kemudian menancap gasnya.

Jaehyun cuman tertawa melihat anak laki-lakinya.

Sesampainya di warung bakso pak selamet. Jaemin mencari keberadaan Renjun di ramainya warung bakso ini.

Ternyata Renjun masih duduk di kursi seperti biasa lalu Jaemin langsung menghampirinya.

"Heh injun cepet amat" sapa Jaemin.

Renjun menoleh kemudian tersenyum, "iya, kayaknya penting banget"

Jaemin pun duduk di samping Renjun, namun sebelum itu mereka memesan bakso terlebih dulu.

"jun lo bisa bantuin gue ga?"

"bantuin apa?"

"tolong buat Jisung jatuh cinta" kata Jaemin membuat Renjun bingung.

"maksudnya gimana nih?"

Jaemin menarik nafasnya untuk menjelaskan, "jadi gini, lo tau kan Jisung itu belok? gue mau buat dia normal dengan cara ini... tolong deketin dia buat dia jatuh cinta sama lo biar dia ga suka cowo lagi, emang susah sih tapi lama-lama pasti bisa, gue percaya sama lo" jelas Jaemin panjang lebar.

Renjun terdiam sejenak untuk mencerna ucapan Jaemin, "jadi gue harus pdkt sama dia? terus kalo dia udah suka gue gimana?"

"ya ntar lo tinggal–" ucapan Jaemin terpotong karena ada yang mengantar bakso pesanan mereka. "Makasih ya mas" kata Jaemin kepada tukang bakso.

Dan mereka berdua menikmati bakso pesanannya.

"lo ga malu kan semisal deketin dia?" ucap Jaemin.

"Engga kok"

"Imbalannya ntar gue kasih novel Liver and Heart" Jaemin mengedipkan sebelah matanya.

"Wah beneran?!" Renjun sangat antusias karena novel itu adalah incarannya novel keluaran 2012 itu lagi hits pada zaman sekarang membuat novel itu langka dan mahal.

Jaemin saja harus berebut dengan mbak-mbak saat membelinya.

Feminim [JaemSung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang