08: uncertain feeling

757 87 10
                                    

Sudah berhari-hari Renjun dan Jisung dekat. Dan cowok itu sudah mulai menunjukkan rasa sukanya terhadap Renjun.

Suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar Jisung, hingga kemudian pintu terbuka.

Menampilkannya seorang cowok tinggi yang mengenakan kaos hitam dan celana boxer.

"Widih wangi banget kek kembang 7 rupa, kamar lo" cerocos Jaemin kemudian rebahan di kasur Jisung, menyaksikan cowok itu sedang berdandan.

Jisung tidak menghiraukan kedatangan Jaemin ia terus memakai bedak di wajahnya.

"Pasti mau ngedate" tebak Jaemin. "Renjun itu ya... Gasuka cowok feminim"

Jisung menoleh, "bacot"

"Yakalik lo nanti lebih cantik daripada cewek lo kan aneh" cibir Jaemin.

Jisung memutar bola matanya malas, "gue mau berangkat, lo mau disini apa pulang?"

"Gue mau tidur disini aja, numpang wifi lu buat main em el"

Jisung langsung keluar dan berangkat.

Meninggalkan Jaemin yang masih rebahan dan memejamkan matanya, "Syukurlah... "

Jaemin membuka ponselnya kemudian memberitahu Renjun.

Renjun

jisung otw jun 19.04|

siap 19.04

jangan lupa misi nya 19.05

Kemudian ia kembali menutup ponselnya dan memejamkan mata.

"Kok gue agak cemburu ya kalo Jisung deket-deket cewek, mana sikapnya sekarang berubah ke gue dia kaya udah ga terlalu ngeganggu gue" monolog Jaemin menatap langit-langit kamar Jisung.

Kemudian ia tersadar dan menggelengkan kepalanya, "idih apasih ya bagus dong si cebol normal, dan gue sebagai sahabatnya harus seneng kalo dia bisa lurus lagi"

"Agak gak rela"

•••

Mereka berdua telah selesai menonton film di bioskop, dan kini memutuskan untuk mengisi perut di mcd.

Disela keheningan Jisung dengan berani menyatakan sesuatu yang bahkan seumur hidup ini tidak pernah ia lakukan dengan seorang cewek.

"Ren..." panggilnya.

Renjun menoleh sebagai jawaban.

"Maaf kalo bikin lo risih, tapi gue... Suka sama lo"

Renjun tersenyum dan mengangguk, "gue juga udah lama suka sama lo"

Mata Jisung berbinar kemudian tersenyum senang, "lo mau jadi pacar gue?"

"Ya"

Rona merah di wajah Jisung makin memarah, tak kuasa menahan jantungnya yang kian berdebar-debar, dia sangat senang dengan jawaban yang Renjun beri.

Namun jika Jisung mengetahui kebohongannya dia akan menjadi orang yang paling sakit.

Jisung pulang dengan wajah berseri-seri, membuka pintu kamarnya dan melihat Jaemin yang sudah tertidur pulas di kamarnya.

Dengan musik galau Spotify yang masih terputar dari hp Jaemin.

Jisung mematikanya, "tumben amat tu bocah galau, biasanya kan dengerinnya musik dangdut mulu" gumam Jisung.

Jisung mengganti bajunya dengan piama, namun saat ia mmebuka lemarinya ia terkejut karena Jaemin berteriak.

"Jangan tinggalin gue sung!"

Cowok itu reflek menoleh, dan ternyata Jaemin hanya mengigau.

"Buset mimpi apaan dia kok bawa-bawa gue?"

"Jisung gue sayang sama lo" lagi -lagi Jaemin berbicara tidak jelas.

Jisung tersenyum tapi agak aneh juga, kemudian mendekat ke kasurnya mengurungkan niat untuk mengganti bajunya.

"Gue juga sayang sama lo" bisiknya di telinga Jaemin, kemudian ia mengecup pipi cowok itu.

•••

Jaemin terbangun saat hari sudah menjelang pagi, ia masih di kamar Jisung dan cowok itu masih tidur di sebelahnya.

Ia bangun dan mengumpulkan nyawanya, "udah pagi ya" gumamnya.

Kemudian ia masih melamun disana, sambil melihat Jisung tidur dengan wajahnya yang menggemaskan.

"Cara gue salah ga sih?" batin Jaemin, "gue seneng liat lo normal, tapi di sisi lain gue juga takut lo berubah "

Kemudian ia mengingat masa lalunya saat pertama kali ia jatuh cinta.

Dan teringat bahwa itu pertama dan terakhir kalinya ia mau merasakan cinta.

Jaemin ingat bahwa ia pernah disakiti oleh perempuan yang sangat ia cintai, dan itu membuatnya trauma hingga saat ini, ia sama sekali tidak tertarik dengan yang namanya pacaran.

Dan orang yang selalu menemaninya saat ia terjatuh hanya Jisung.

"Ngapain gue gamon, kan masih ada si cebol"

Memilih untuk tidak berpikir panjang Jaemin mengusap mukanya kasar kemudian pergi dari kamar Jisung untuk pulang ke rumahnya.

Kemudian ia bersiap untuk berangkat sekolah.

•••

Hari ini Jaemin berangkat bersama Jisung, dan baru saja ia menginjakan kakinya di aula sekolah.

Jaemin sudah di soraki oleh fans nya, "Jaeemiin!" teriak para cewek itu.

Mendengar itu Jaemin segera berlari dari kejaran mereka.

Hingga Jisung yang berada di sampingnya terheran, "Jaem lo gaminat gitu pacaran?" cibirnya tiba-tiba.

Jaemin mengernyit dengan pertanyaan Jisung, "kagak emang kenapa?"

"Sayang banget, fans lo banyak begitu cantik-cantik juga"

Jaemin terkekeh, "waduh tumben bisa lihat orang cantik biasanya lo cuma taunya mas-mas ganteng, lo udah 100 persen normal kah??"

"Apasih nyet, eh tapi masak lo ga suka gitu sama salah satu dari mereka? Lo gay ya?"

"Anjing gue lurus ye enak aja, ada kok tapi bukan mereka"

Jisung memicingkan matanya "siapa?"

"Adadeh"

Jisung mengerucutkan bibirnya.

"Idih sinajis soimut, tu di cariin Renjun"

Cowok itu tersenyum ketika pacarnya sudah menyambutnya.

"Pacaran tros" cerocos Jaemin.

Jisung memeletkan lidahnya, "jangan cemburu wlee"

Sedangkan Jaemin hanya memutar bola matanya, "siapa yang cemburu"

Tapi hati Jaemin berkata lain "gue cemburu bangsat"

Feminim [JaemSung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang