09:Fly and down

821 86 18
                                    

Lagi-lagi hujan membuat Jaemin harus berangkat menggunakan jas hujan pink nya itu.

Kini ia berdiri di teras rumahnya memanggil Jisung dari samping rumahnya, "Jisung! lo berangkat ga?!" teriaknya.

Tak lama Jisung muncul sambil membawa sepatu di tanganya, "Berangkat tapi gue mau jemput Renjun dulu" katanya.

Jaemin hanya ber~oh ria untuk mengiyakan, sebenarnya sedikit kecewa sih karena ini kali pertama Jisung tidak mau berangkat sekolah bersamanya.

Tunggu, sejak kapan dia bisa nyetir mobil?, dan sejak kapan dia ga pake make up.

Jaemin baru saja sadar dengan keanehan yang ia lihat kepada Jisung.

"Renjun hebat, dia mengubah segalanya" gumam Jaemin diiringi senyum terpaksanya.

Ia memilih langsung berangkat ke sekolah.

Setibanya di sekolah, seperti biasa ia selalu patroli keliling kelas dengan Jeno. Kedua manusia setengah gabut itu memang selalu berkeliaran di kelas-kelas manapun entah itu godain cewek atau apapun.

"Gue bakal bahagia kalo lihat lo bahagia walaupun sama pilihannya, sebenernya siapa sih yang buat kata-kata kayak gitu sih ngentd? Yakalik gue bahagia liat dia bahagia sama yang lain" Jaemin berkata random.

"Haha emang lo galauin siapa sih? Eh si bencong kok jarang sama lo jaem?" tanya Jeno.

Jaemin agak tertegun, emang dia sudah seasing itu sama Jisung ya? Kemudian ia menjawab, "Eh ya kan dia udah ga bencong lagi, udah berubah dia hehe udah bisa jaga diri udah ga butuh gue"

Jeno mengernyit "yahh sayang banget gabisa godain dia lagi"

"Iya sayang bang— ya bagus lah anjiem"

"Siapa orang hebat yang udah ngubah waria akut kayak Jisung itu?"

"Renjun"

•••

Jaemin 🖤

|pulang sekolah ketemuan di perpus 13.09

okee 13.46|
Jangan lupa janjinya 13.46|

|beresss 14.00

"Kenapa kok senyum sendiri?" tanya Jisung.

Renjun tersadar saat Jisung menepuk punggungnya dan ia langsung menyembunyikan ponselnya.

"Gakpapa kok hehe" balas Renjun.

"Ayo gue anterin pulang"

Renjun menggeleng, "maaf sung gue... ada urusan soalnya jadi lagi gabisa pulang bareng"

Jisung mengernyit agak curiga dengan gerak-gerik pacarnya itu, "urusan? urusan apa?"

"Ehh soal pemilihan OSIS baru" dusta Renjun lagi.

Mau tidak mau Jisung harus memercayainya, "Yaudah gakpapa, semangat ya aku duluan" Jisung tersenyum kepada Renjun kemudian ia berlalu duluan.

"Kamu juga hati-hati pulangnya" sahut Renjun saat Jisung sudah berjalan sedikit jauh.

Laki-laki itu menengok dan mengacungkan jempolnya.

Renjun menghela nafasnya kemudian segera melangkah untuk pergi ke perpustakaan.

Ia membuka pintu perpustakaan dan ia sudah disambut oleh kak Winwin pengurus perpus.

Feminim [JaemSung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang