Chapter 7

211 19 7
                                    

PSYCO
#7


Satu tahun yang lalu.

Kim menghampiri sebuah pesta, dia masuk melewati seluruh kerumunan dan melihat Pie sedang berdansa dengan Pria yang ia kenal. Pria itu berbisik kepada Pie dan berjalan untuk menuju ke toilet.

Kim mengikuti Pria itu, tatapannya begitu tajam seperti ada maksud tertentu.

Pria itu berdiri didepan washtafel untuk mencuci tangan, lalu melihat kaca dan menampilkan Kim berdiri dibelakangnya. Pria itu tidak terkejut, justru dia tersenyum seringai.

“She is mine” ucap Pria tersebut.
Kim membentangkan kain merah lalu menutup wajah Pria tersebut. Anehnya Pria itu tidak melawan saat Kim membawanya pergi dari sana.

Kim mendudukan Pria itu di kursi lalu mengikatnya, kini keduanya berada di ruangan apartement, disana redup dan hanya diterangi oleh satu lampu yang menggantung di atas kepala.

Pria yang tertutup kain merah itu terdiam, Kim mengambil pisau dari dapur dan hendak membunuhnya, namun saat ia hendak melayangkan pisau tersebut, tiba-tiba suara isak tangis terdengar.

“Kimmy….” Lirih Pria itu dengan suara yang berat menahan tangis.
Kim terdiam, nafasnya kini semakin cepat dengan tubuh yang sedikit gemetar.

“It’s your fault….” Ucap Pria itu dengan isak tangis yang semakin kencang.
Kim mundur beberapa langkah dan merasakan dirinya seperti tertarik kembali ke masa lalunya.

“Daddy and Mommy died because of you, Kimmy… it’s your fault!!”

Kim menjatuhkan pisaunya dan menutup kedua kupingnya.

“It’s your fault!”

“It’s your fault!”

“It’s your fault!”

“IT’S YOUR FAULT!!!”

“NO!!!!” Kim berteriak dan berjongkok dengan tubuh yang bergetar hebat,kedua matanya merah dengan air mata yang sudah basah di kedua pipinya. Pria yang menangis itu tiba-tiba tersenyum dibalik kain dan mengeluarkan suara tawa mengerikan.

“Don’t cry Kimmy, im here… kau bisa melepaskanku sehingga aku dapat memelukmu” ucapnya membuat Kim dengan polosnya menurut seperti anak kecil yang sedang dibujuk.

Setelah terlepas Pria itu membuka penutup kepalanya dan berjalan menghampiri Kim, ia ikut berjongkok lalu memeluk Kim seperti yang ia janjikan tadi.

~~

“Apa penyakit mentalnya separah itu?” Tanya Pie yang sudah berhadapan dengan Dokter Charlie secara empat mata, setelah Kim melakukan pemeriksaan.

“Sebenarnya, dia hanya mengalami trauma yang cukup berat. Trauma itu yang membuatnya terjebak di masa lalu. Di tambah lagi, Kim tidak bisa menahan emosinya, jika dia marah maka dia akan mengamuk saat itu juga, dan bisa membahayakan orang lain.”

“Dan satu hal lagi yang membuatnya semakin parah adalah masalah orientasi seksualnya. Kim pernah mengatakan bahwa dia sering menonton video porno di waktu senggang” Pie menyimak, dan kini dia tahu kenapa Kim selalu memuaskan hasratnya di setiap malam.

“Apa dia perlu penanganan serius? Atau dia harus di rawat di Rumah Sakit Jiwa?”

“Ya, tapi jika tidak di lakukan juga tidak apa-apa, hanya saja dia harus selalu di damping oleh seseorang yang dapat menenangkannya. Jika tidak, maka ia akan terus kehilangan kendali dan membuat kejiwaannya semakin memburuk. Selain obat antidepresan, Kim juga membutuhkan terapi”

PSYCO (KimPie Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang