PSYCO
#8SEKTOR KEPOLISIAN
Detektif Nine duduk berhadapan dengan seorang kapten bernama Jason Kedrick. Mereka dihadapkan dengan sejumlah gambar yang tersusun di atas meja.
“Beberapa tahun lalu, di Sunnyvale. Terjadi kasus kebakaran yang menewaskan seorang Pria berusia 39 tahun dan wanita berusia 35 tahun. Korban merupakan pasangan suami istri, dan mereka memiliki dua putra yang selamat saat kejadian tersebut”
“Tidak ada unsur yang menyebabkan terjadinya kebakaran itu, sehingga membuatnya terasa janggal, pada saat itu Detektif Robert yang menanganinya. Dan ternyata Robert mengetahui bahwa kebakaran tersebut sengaja di lakukan oleh salah satu anak kandung korban yang bernama Bright Willson. Dia mengalami penyakit jiwa, psikopat sejak berumur 15 tahun.”
“Sedangkan itu, Putra bungsunya yang bernama Kimhans Willson mengalami gangguan mental sejak di tinggalkan kedua orang tuanya. Sampai sekarang tidak ada yang tahu kemana perginya Kimhans”
Kapten Jason menaruh satu gambar di atas meja.
“Bright Willson sempat tertangkap kamera sedang mengikuti sebuah pesta bersama dengan Pie tahun lalu, dan ini sudah jelas bahwa Bright menguntit Pie dengan alasan khusus”
Detektif Nine memperhatikan gambar itu lalu beralih kesalah satu gambar anak kecil yang masih berusia 10 tahunan itu dari atas meja, ia mengerutkan dahinya sambil meyakini kecurigaannya terhadap Pria yang membawa Pie hari ini.
“Kapten, saat kejadian kebakaran itu berlangsung, apa yang terjadi dengan Kimhans?” Tanya Nine yang berwajah serius.
~~
Kim terbangun dilarut malam, ia mengusap sebelah matanya dan lekas turun dari kasur untuk menuju ke kamar mandi. Dalam keadaan yang sunyi, Kim menyusuri lorong rumahnya yang gelap seorang diri. Saat hendak menuju kamar mandi, ia melihat pintu kamar orang tuanya yang terbuka, dan bayangan hitam melintas di sana.
Kim melangkah untuk mencari tahu siapa yang berada di sana, namun seketika ia terhenti saat melihat Thyme berdiri dengan sebuah derigen solar yang sudah kosong. Thyme berjalan menuju pintu dan melempar korek api ke lantai, lalu mengunci pintu itu dari luar.
“Mom… Dad……” Teriak Kim, lalu berlari menghampiri kamar itu untuk membukanya.
Thyme tersenyum seringai lalu membekap mulut Kim dan menariknya menuju kamar. Mengunci Kim yang meraung di dalam, kemudian kembali lagi dengan sebuah derigen solar yang masih penuh dan juga penyembur api.
“Bright…” Lirih Kim.
“Diam! Tutup mulutmu!!” Kim masih menangis.
“Ku bilang diam!!” bentaknya tapi Kim tak bisa menghentikan tangisannya, sampai Thyme pun menyemburkan api kearahnya, sontak Kimhan menutup wajahnya menggunakan lengan yang kini terbakar. Kim menjerit, merasakan lengannya yang panas dan juga sakit. Untungnya, ia tidak benar-benar terbakar, namun cukup membuat kulitnya mengelupas dan melepuh.
Karna kesal, Thyme mendekati adiknya itu.
“It’s your fault, jika kau tidak mengambil perhatian semua orang. Aku tidak akan berbuat seperti ini! kau mengambil semuanya dariku!! Ini tidak adil, kau tahu?”
Kim masih menangis, ia tidak tahu menahu tentang masalah psikis kakanya itu dan tidak bisa berbuat apa-apa.
“Aku akan membakar wajahmu, tahan ya” Kim menjerit.
“Ssttt.. jangan berteriak nanti orang tua kita terbangun”
Thyme menyalakan alat penyembur api itu dan mengarah ke arah Kim.
“Kau terlalu sempurna, sehingga kau bisa mendapatkan semuanya yang seharusnya itu untukku” Thyme mengarahkan alat itu ketubuh Kim terlebih dahulu sebelum naik ke wajahnya membuat Kim menjerit dengan kuat untuk meminta pertolongan. Ia terus memejamkan kedua matanya menahan panas dengan kulit yang melepuh sambil terus berontak.
Kim terbangun dari tidurnya, mimpi itu masih menganggunya. Ia bangkit, melihat Pie yang tertidur di sampingnya. Nafas nya tersenggal, ia khawatir jika Thyme sedang mencarinya saat ini. Kim ingin sekali melarikan diri, ia sudah lelah berpura-pura lugu di depan Thyme. Tapi saat melihat Pie, ia takut Pie berada dalam bahaya karna dirinya.
Setelah kejadian itu Thyme membiarkan Kim hidup tapi dengan syarat, dia harus mengasingkan diri dari semua orang dan hidup sendiri. Terkadang Kim merasa bahwa Thyme menganggap dirinya normal. Dan kadang-kadang juga Kim mendapatkan perlakuan aneh Thyme yang bisa membuat Kim harus berpura-pura lugu di hadapannya. Kim yakin bahwa kakaknya itu memiliki kepribadian ganda.
Thyme juga yang sudah merusak mental Kim dari usia 10 tahun dengan membuat Kim ketergantungan video porno, ia sengaja melakukan itu agar dirinya terlihat lebih baik dari adiknya.
Kim kembali barbaring, dan memeluk Pie untuk menenangkannya. Pie yang mengeluh saat dirinya di peluk itu pun mengusap-usap tangan Kim tanpa membalikkan tubuhnya.
~~
Kim pernah megatakan bahwa dia ingin menjadi kegelapan dan memelukku sepanjang malam. Menemaniku hingga cahaya datang. Namun saat cahaya itu datang, maka kegelapan akan menghilang. Dan itu artinya dia tidak akan memelukku selamanya, bukan?
Pagi ini, Kao sedang mempersiapkan kebutuhan Pie untuk pergi ke kantor polisi. Pandangan Pie tak lepas dari Kim yang hanya duduk termenung di tepi kasur. Ia khawatir, entah apa yang Kim pikirkan. Karna penasaran, Pie bangkit lalu berjalan mendekati Kim
“Kau baik-baik saja? Apa kau gugup?” Kim menatap Pie, tak sempat menjawab, Kao datang menghampiri mereka.
“Semua sudah siap, kita pergi sekarang”
Pie tidak pernah melepaskan tangan Kim, ia terus mengenggamnya, di sepanjang lorong. Namun tiba-tiba langkah Kim terhenti. Membuat Pie dan Kao ikut berhenti memandang Kim.
“Ada apa?” Tanya Pie. Kim menatap Kao membuat Pie mengerti dan menyuruh Kao untuk menunggunya di lobby. Awalnya Kao menolak, tetapi karna Pie memaksa akhirnya Kao pergi memasuki lift seorang diri.
“Kenapa?” Tanya Pie, memandang raut wajah Kim yang aneh.
“Terima kasih..”
“Kim, kau bicara apa?”
Kim menarik Pie dan memeluknya dengan erat. Seperti pelukan untuk terakhir kali. Dengan wajah bingung, Pie pun membalas pelukan Kim. Kemudian Kim mencium bibir Pie dan melumatnya beberapa detik sampai akhirnya Pie yang melepaskan.
“Kim..” Panggil Pie saat Kim melepaskan tangannya.
“Kau menyembunyikan pisau di punggungmu waktu itu. Kau takut aku memutilasi seseorang dan memberimu makan daging manusia. Kau takut padaku, bukankah kau ingin pergi melarikan diri?” jelas Kim
“Kim, A-aku..”
“Jika kau maju selangkah, aku akan mundur dua langkah darimu”
“Kau kenapa? Jangan pergi” Tanya Pie mulai merasa sesak
“Pergilah..”
“Tidak”
“Kau takut padaku”
“Kim, Please”
“Aku tidak akan menyukaimu lagi”
“Kim..”
“Pergilah, Pie”
“Tidak!!” Pie melangkah maju, ketika Kim mulai menjauh.
“Kim, jangan pergi” Kim membalikan tubuhnya.
“Kim!!” Kim berlari, sambil mengusap air matanya.
“Kim… Stop!.. hiks” Kim memasuki tangga darurat, membiarkan Pie manangis sambil memanggil-manggil dirinya.
“Kim.. hiks.. hiks..”
Aku terduduk di lantai dengan perasaan yang hancur, aku tidak tahu alasan Kim meninggalkanku begitu saja. Sampai Phi Kao datang ke arahku bersama Detektif Nine.
Detektif Nine bertanya keberadaan Kim, karna selama ini polisi telah mencarinya untuk segera diamankan dari seseorang yang sangat berbahaya. Seseorang itu adalah Thyme, Pria yang aku temui satu tahun lalu sekaligus penguntit dan pelaku dari pembunuhan petugas hotel.
Aku terkejut, pasalnya mereka berdua memiliki hubungan darah, yang artinya Kim pergi untuk melindungiku dari kakaknya yang memiliki gangguan jiwa.
Hatiku semakin sesak, saat menyadari bahwa ada seseorang yang berusaha untuk melindungiku secara diam-diam. Tanpa aku tahu, dia mengorbankan nyawanya untuk seseorang yang dia cintai.|
TOLONG TINGGALKAN VOTE DAN KOMENNYA , SEE YOU 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCO (KimPie Story)
Mystery / ThrillerSinopsis : Pie mindara seorang penyanyi terkenal yang sedang tampil di acara music besar di Amerika, mengalami malam yang sangat mengerikan karna di untit oleh orang yang tidak dikenal. Tidak hanya sampai di situ, malam selanjutnya Pie di kabarkan...