pt.2 Kakak atau Ibu?

254 65 6
                                    

Semenjak Wendy neriakin Seulgi di parkiran gudang Baemart Seulgi jadi sering ngelamun sambil senyum-senyum sendiri. Bahkan sepulang bekerja, Seulgi buka google buat nyari tau siapa pemilik Baemart. Dan ternyata wanita yang kemarin adalah Irene Bae, Pemilik Baemart yang cabangnya sudah ribuan.

"Ternyata cewek mungil kemarin itu big boss" monolog Seulgi terus menatap layar ponselnya.

"Siapa?" tanya Taeyeon yang baru saja kembali dari toilet.

"Hehe bukan siapa siapa" cengir Seulgi segera mengantongi ponselnya.

"Eh, hari ini ga ada orderan yang harus di anter pak?" lanjut Seulgi bertanya.

"Ga ada, udah beres semua kemaren"

"Ooo ya udah kalo gitu mumpung besok weekend, saya sama Wendy mau jualan di alun-alun kota deh. Lumayan kan apalagi sekarang lagi musim mangga"

"Boleh, mau ngambil segimana dulu?"

Seulgi melihat masih ada beberapa keranjang buah yang penuh di sana. Dia memutuskan untuk mengambil lima keranjang saja.

"Lima aja deh, saya masukin ke mobil sekarang aja ya, biar besok pagi tinggal cus berangkat"





Keesokan harinya, Seulgi dan Wendy sudah sibuk melayani pembeli. Weekend di alun alun memang sangat cocok buat jualan. Apalagi banyak ibu ibu senam yang pulangnya pasti bakal ngeborong dagangan mereka.

Seulgi sama Wendy jualan di mobil bak terbuka. Seulgi bagian nimbang, sedangkan Wendy bagian yang pegang uang.

"Mang satu kilo ya, pengen yang kecil tapi manis biar banyak" pinta ibu ibu berbaju senam.

"Kecil tapi manis kayak saya ya Bu?" Wendy memang sangat ramah terhadap pembeli, sesekali dia juga sering bercanda.

"Ah bisa aja si mamang" Seulgi menggelengkan kepalanya sambil terkekeh geli.

Saat sedang sibuk melayani pembeli, entah benar atau cuma perasaan Seulgi saja. Tapi ia seperti sedang di perhatikan oleh seseorang. Tapi ia mengabaikannya karena pembeli mendadak ramai.

"Ayo Bu buahnya manis manis loh. Boleh di coba dulu" Wendy membagikan irisan buah ke setiap pembeli.

Ketika pembeli sudah mulai pergi, seseorang datang dan memanggil Seulgi.

"Mas, 5 kilo ya" ucapnya pada Seulgi.

"5 kilo ya Bu? Si- loh?"

"Sssttt.." orang itu mengisyaratkan pada Seulgi untuk diam dengan meletakkan jari telunjuk di bibirnya.

"Li..lima kilo ya Bu? Si..siap" ga tau pokoknya Seulgi gugup banget. Dia ngambil mangga sambil gemetaran. Wendy tidak memperhatikan hal itu karena sedang melayani pembeli yang lain. Namun ketika Seulgi memanggilnya untuk menghitung totalan, ia terkejut bukan main.

"LOH?? Bu Irene?" kaget Wendy yang hampir berteriak. Irene hanya tersenyum dan kembali mengisyaratkan agar tidak ribut.

"Bu Irene abis olgi ya?" tanya Wendy yang melihat stelan baju Irene.

"Olgi?" bingung Irene karena baru pertama kali mendengar kata tersebut.

"Hehe olahraga pagi maksudnya" kekeh Wendy sedikit malu karena gugup.

"Oh.. iya nih sekalian cari angin" jawab Irene ramah.

"Mas ini yang waktu itu ngirim ke gudang kan?" lanjut Irene bertanya tapi sambil melihat ke arah Seulgi.

"Iya Bu betul, saya yang kemarin salaman sama ibu hehe" Seulgi tidak bisa mengkondisikan raut wajahnya. Ia terus cengar cengir setiap Irene melihat ke arahnya.

Irene:"Mas?" || Seulgi:"ANJIR CANTIK"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang