THE VILLAIN > 7

120 12 11
                                    

◡̈⋆ʜᴇʟʟᴏ(●’◡’●)ノ
Emmm..Long time no see with Author gabut dengan cerita gajenya 🤸🏻‍♀️

Mwehehee~
Sorry, katanya seminggu tapi udah 2 minggu aja. Hehe. Maaf lagi soalnya Author gak tau kalo bakal ada ekstra, jadinya sibuk sampe gak inget mau publish. Hehe..

Telat dikit gak ngaruh kan, ya? ^∆^

Double up deh, double up (◍•ᴗ•◍)

▵▴▵▴▵▴▵▴▵▴▵▴▵▴▵▴▵▴▵▴▵▴▵▴▵
🤍HAPPY READING🤍
▿▾▿▾▿▾▿▾▿▾▿▾▿▾▿▾▿▾▿▾▿▾▿▾▿

Setelah pertemuan dadakan yang membingungkan itu, kini Angeline mulai membereskan barang-barang apa saja yang sudah ia bawa dan ia beli dibantu oleh Alice.

Pagi ini Angeline beserta Alice, dan para Ksatria yang datang bersamanya akan kembali ke kota Ederland. Semalam Angeline sudah mengirimkan surat pada sang Ayah bahwa hari ini ia akan kembali.

Gadis itu melihat cermin yang memantulkan bayangan dirinya. Menghela napas pelan. Ucapan Ratu tempo hari terngiang-ngiang di kepalanya.

"Aku sudah berjanji pada Ibumu untuk selalu melindungimu. Tapi kau juga harus berjanji untuk menjaga dirimu baik-baik."

"Mereka mengincarmu. Mereka ingin membalaskan dendam atas kesalah pahaman antara Ibumu dan--"

Percakapan antara dirinya dan Ratu Olivia yang terpotong membuatnya tak tahu siapa yang terlibat kesalahpahaman bersama Ibunya, tidak, lebih tepatnya Ibu pemilik asli dari tubuh ini.

Karena, masalah sekecil apapun harus ia selesaikan agar tak ada masalah baru.

tok

tok

tok

Ketukan pada pintu menyadarkan Angeline dari lamunannya. Menghela napas sebentar, ia akan memikirkan hal itu saja nanti.

"Masuk!"

Muncul Alice dibalik pintu. "Nona, semuanya sudah siap, Nona," paparnya.

"Baik, kita akan pergi. Tapi sebelum itu aku harus mencari sesuatu," pungkas Angeline.

▻►▻►▻►▻►▻►▻►▻►▻►▻

Kini Angeline terlihat akan keluar dari salah satu toko yang terlihat sudah sangat tua. Toko itu 'pun terletak dipinggir paling ujung yang ada di wilayah ini.

Angeline sangat buru-buru hingga tak sengaja menabrak seseorang membuat tubuhnya terhuyung kebelakang dan hampir jatuh. Namun ada tangan besar yang menahan pinggangnya agar tak jatuh.

Keduanya bertatapan sepersekian detik hingga ada seseorang yang datang memanggil Angelina, keduanya menjaga jarak.

Angelina berdehem. "Maafkan ketidaksengajaan saya, Tuan," ujarnya, karena ke terburu-buruannya ia jadi menabrak seseorang.

Alice yang menyaksikan itu langsung tersadar. "Oh, ya. Nona, sudah waktunya kita pergi agar kita sampai tepat sebelum malam," jelasnya.

Angeline mengangguk. "Baiklah. Ayo."

Sebelum pergi Angeline sempat melihat pria yang tak sengaja ia tabrak, dan kembali mengucapkan kata maaf setelah kemudian pergi ke kereta kuda yang menjadi kendaraan mereka kembali ke kota Ederland.

THE VILLAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang