THE VILLAIN > 9

105 14 0
                                    

Long time no see!

HAPPY READING EVERYONE
__________________________

Dari semua bangsawan yang berdansa bersama pasangannya, hanya seorang gadis bangsawan saja yang sepertinya tak ada niat untuk berdansa sepertinya halnya bangsawan lainnya.

Dengan santai gadis itu kini memakan kue-kue yang tersaji, tanpa memperdulikan sekitar.

"Demi Tuhan, aku menyesal telah datang ke pesta membosankan ini," batin Angeline mengeluh.

Jika bukan karena penasaran akan apa yang akan Ratu Olivia sampaikan nanti, ia tak akan pernah menginjakkan kakinya lagi di Kerajaan ini. Sungguh.

Ia sudah muak dengan drama yang di oleh seorang wanita yang saat ini tengah berdansa di sana.

Angeline berdiri dengan anggun, kaki jenjangnya kini melangkah mendekati seseorang yang membuatnya mau tak mau harus datang ke pesta membosankan ini.

Sepertinya wanita itu sudah selesai berdansa.

"Selamat malam, Yang Mulia, Ratu. Semoga dewa memberimu umur panjang," ujar Angeline pada Ratu Olivia dengan sedikit membungkuk.

"Selamat malam, Lady Angeline," balas Ratu Olivia dengan intonasi yang lembut.

Angeline menatap Ratu dengan datar. "Jadi apa yang akan Anda sampaikan Yang Mulia?" tutur Angeline. Ingat, dirinya masih kesal akan surat itu.

Ratu Olivia tertawa kecil kemudian berkata, "Ternyata kau sudah tak sabar mendengar kelanjutan cerita ku, ya, Angeline?"

"Ya, anggap saja begitu," ujar Angeline dengan cuek.

Tidak sopan memang, orang dihadapannya adalah salah satu orang penting di Kerajaan ini. Namun tak ada sedikitpun rasa takut di matanya.

Ratu mengangguk, "Kalau begitu, mari," ajak Ratu Olivia.

Ratu itu menunjukkan jalan agar mereka dapat membicarakan ini secara leluasa tanpa harus terganggu akan pesta dansa di dalam aula.

Ratu Olivia menuntun Angeline untuk duduk di kursi panjang yang mengarah langsung pada danau buatan yang ada di taman ini.

"Sebelumnya terimakasih karena sudah meluangkan waktumu untuk menghadiri pesta ini, Angeline," ujar Ratu Olivia.

Angeline menghela napas jengah. "Terus terang saja, aku tidak suka basa-basi!"

Wanita itu terkekeh pelan. "Baiklah," Raut Ratu Olivia mulai serius.

"Seperti yang aku katakan tempo lalu, mereka mengincarmu." Kening Angeline mengkerut kala mendengar ucapan Ratu.

"Mereka ingin membalaskan dendam atas kesalahpahaman antara ibumu dan Grand Duchess Rossy," ungkap Ratu Olivia.

"Kesalahpahaman?" tanya Angeline dan langsung di balas anggukan oleh Ratu.

"Benar. Kesalahpahaman ini sudah lama terjadi. Dulu, aku, Duchess Amberlyn dan Grand Duchess Rossy adalah sahabat. Ke mana 'pun itu kami selalu bersama, hingga kami 'pun memiliki keluarga kecil kami masing-masing." Ratu menjeda sebentar.

Menghela napas dan kemudian kembali bercerita.

"Kami masih sempat bertemu walaupun telah memiliki tanggung jawab sebagai seorang istri dan Ibu. Namun suatu ketika, kami ingin kembali bertemu untuk sekedar bertukar cerita, namun aku masih ada urusan yang harus ku urus. Namun akun akan tetap datang walaupun nanti akan sangat terlambat."

"Dan saat itulah," Raut wajah Ratu Olivia nampak sangat sendih.

"Ada apa saat itu?" tanya Angeline semakin penasaran.

THE VILLAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang