Hari ini Adel akan berangkat ke Indonesia melakukan pameran seni nya. Adel yang pergi ditemani oleh sang kekasih yaitu Chiko, mereka juga sekalian akan bertemu dengan keluarga Chiko. Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya Adel sampai juga di bandara. Didepan bandara sudah ada Cindy dan beberapa karyawannya untuk menjemput seniman dari Thailand itu.
"Udah lama ya sayang kita ga ke Indonesia?"tanya Chiko mengandeng tangan Adel "Heem...."jawab Adel "Kok heem aja, kamu ga seneng gitu?"tanya Chiko "Aku seneng kok, cuma ya biasa aja jangan cemberut mukanya tambah tua tau"ujar Adel tertawa membuat Chiko sedikit kesal karena ulah Adel Setelah keluar Adel dan Chiko segera mencari karyawan promotor karena semua kebutuhan Adel sudah disiapkan dari sang promotor.
"Oh itu Bu........ Adelia"ucap salah satu karyawan Cindy. "Kakak selamat datang di Indonesia"ucapnya diangguki Adel. Cindy yang melihat kedatangan Adel seketika terdiam tak terasa air matanya mengalir. Adel yang saat itu masih belum sadar akan kehadiran Cindy.
"Makasih Kak, maaf Kak aku bawa pacar aku"jawab Adel memperkenalkan Chiko. "Tidak apa2 Kak, oh ya ini ada yang punya acaranya kak namanya Bu Cindy"memperkenalkan Cindy pada Adel. Melihat kearah samping Adel melihat Cindy disana menitikkan air mata. Adel sebisa mungkin menahan semuanya, ia harus bisa mengontrol dirinya.
"Hallo perkenalkan saya Rev........"belum sempat Adel berbicara Cindy memeluk Adel dengan sangat erat. "Mama kangen..... Ini beneran Reva kan?"tanyanya tidak percaya "Maaf Bu, saya bukan Reva...... Nama saya Revalina Putri Adelia Pirappat Saya anak dari Pirapat Watthanasetsiri"jawab Adel tegas "Ga saya ga percaya, kalo kamu bukan Reva kamu ga bisa bahasa"ujar Cindy kekeh
"Mama saya orang Indonesia, dirumah juga kami menggunakan bahasa dan juga pacar saya orang Indonesia juga, jadi saya mohon pada anda untuk tau batasan. Kak bisa antar saya ke hotel sekarang juga"ucap Adel menghindari Cindy. Sebisa mungkin dirinya tidak bertemu dengan Cindy. "Oh.... Iya Kak mari, maaf Bu saya antar Kak Adelia dulu permisi"Adel segera pergi diikuti Chiko dibelakangnya. Cindy yang melihat itu ingin mengejar, namun ia urungkan. Ia akan mencoba mencari tau.
Skip
Dihari yang cerah ini Zean disibukkan dengan celotehan sang Mama tercintanya itu. Yah dirinya benar2 dibikin pusing oleh Mamanya untuk segera menikah. Sebenarnya Zean mau mau aja nikah, tapi kan sampai sekarang belum ada seseorang yang menarik perhatiannya. Kecuali seseorang yang diyakini oleh Zean bahwa dia seorang perempuan. Bisa kalian tau siapa?
Setelah mendengarkan ocehan sang Mama Zean memutuskan untuk pergi keluar sekedar menjernihkan pikiran nya. Dirinya kini sudah berada di salah satu cafe. Sedangkan itu Adelia dan Chiko juga tengah berada di cafe, Chiko mengajak Adel untuk sekedar menenangkan mood sang kekasih yang diyakini tengah bad.
"Udah lah sayang, jangan Ngambek nanti cantiknya ilang"ucap Chiko mengusap pipi Adel "Huft....... Aku bete baru aja di bandara udah kaya gitu.... Ini alasan aku ga mau pergi, emangnya muka aku pasaran Kak Chiko?"tanya Adel menatap Chiko.
"Mana ada, muka kamu tuh canti manis makanya aku tuh sayang banget sama kamu, intinya jangan tinggalin aku"jawab Chiko sungguh2 "Alah.... Mulut kamu tuh manis tau ga"ujar Adel sambil memakan kue yang sudah dipesannya. "Sayang aku ke toilet dulu yah?"tanya Chiko diangguki Adel
Dilain tempat Zean kini tengah menikmati kopi dan beberapa camilan yang tadi dibelinya. Ia menengok ke arah lain, cukup lama terdiam. Zean melihat seseorang yang dulu dekat dengannya, namun Yang membuat bingung seseorang itu ternyata perempuan Yap yang dipikirkan Zean adalah Lio. Dirinya akan menghampiri namun langkahnya terhenti ketika seorang lelaki datang dan mencium pipinya. Membuat dada Zean sesak.
Tbc
Hallo semuanya? Mana suaranya nih aku udah up yah sampai jumpa hari Sabtu besok
Akhirnya Zean melihat Adel juga, kira2 apa yang akan terjadi selanjutnya?
Ayo Mana suara Zeedel? Mana suaranya Delchik?
Jangan lupa vote yah Jangan lupa baca Nobady Knows juga asik juga kok ada Daniel Sama Shani mari mampir
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
