013 : Her pain.

1.6K 262 165
                                        

ENAMORED.

━━━ 013 : Her pain.





























.

.

.





























Apapun yang ada dibuku, dimohon untuk tetap dibuku saja.

Warning untuk typos, NSFW ke arah seksual sebagai pelecehan atau adegan tak senonoh masa lampau, dan bahasa juga candaan yang terkesan nyeleneh.



























.

.

.

































Terima kasih atas vote dan comment jika sudah membaca atau sebelum membaca cerita, feedback dari kalian sangatlah berharga untukku dan otakku.

Selamat membaca kalau begitu, sayangie.















































...

ENAMORED,

Her pain.

...

MANIK mata Padma itu terarah pada lockscreen gawai pintarnya Maheswari.

Dimana foto Sierra yang mengenakan toga dengan tangan memeluk buket bunga tulip berbagai warna itu tampak sangat indah, bukan cuma bunganya tapi sosok yang tengah memegang bunganya.

Pikirannya pun terarah kepada candaan Basagiri pada saban hari perihal cinta tak terselesaikannya Maheswari.

Itu hari kedua dirinya tinggal dikabin.

Padma ingat betul bagaimana entengnya Basagiri mengingatkan kalau saja Sierra tak mengandung Lucien, mungkin wanita muda itu akan menjadi iparnya tapi dengan pengantin berbeda.

Ia juga ingat bagaimana sedihnya wajah Jendra soal hal tersebut.

Sierra sendiri lebih memilih untuk menjambak keras rambut gondrongnya Basagiri, dan mengingatkan si kembaran Maheswari itu supaya bersikap santun.

"ㅡDhis?"

Suara lembut milik Maheswari itu pun membangunkan Padma dari lamunannya, yang sedikit terlonjak akibat menatap layar gawai terlalu lama, "Kamu gak apa?" tanya si empu rumah memastikan.

Maheswari bahkan meletakan kembali bahan masakan yang mau diolahnya untuk sekedar mengecek keadaannya Padma.

"Adhis?"

Teguran lembut itu membuat Padma meringis dan menggeleng.

Ia juga memasang wajah biasa saja supaya tak menimbulkan kecurigaan; lagian dirinya ini siapa? Kan Maheswari bukan kekasihnya atau orang yang tengah menjalin hubungan dengannya, "Ah, kenapa? Kenapa?"

Maheswari pun mengarahkan kedua tangannya untuk memegang kulit wajahnya Padma.

Hanya untuk berjaga-jaga.

Tapi Padma malah tersipu karna kedua tangan Maheswari itu terasa hangat, dan lumayan besar daripada wajahnya yang terbilang kecil tersebut.

"Kamu sakit?" tanya Maheswari kembali memastikan.

ENAMORED | WINRINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang