Part 2

3.4K 280 41
                                    

Happy Reading!


Meylisa memasuki rumah dengan langkah pelan.

"Kenapa? Mama lihat setiap pulang kuliah bukannya semangat malah lemas."ucap Hasti yang sedang memotong sayuran di ruang tv.

"Yah gimana nggak lemas kalau punya dosen modelan dedemit."ucap Meylisa lalu duduk di sofa.

"Hushh.. Gimana mau berkah ilmunya kalau dosen dikatain begitu."omel Hasti membuat Meylisa mencebik.

"Mama nggak tahu sih, tuh dosen ngeselin banget." ucap Meylisa kesal.

Hasti mengangguk."Dosennya tua atau muda?"

"Masih muda sih."sahut Meylisa.

"Udah nikah atau belum?"

Meylisa menggeleng."Belum. Lagian wanita mana yang mau sama manusia modelan dedemit begitu."cerocos Meylisa membuat Hasti menggeleng pelan.

"Awas loh. Jangan ngatain begitu. Nanti jodoh. Apalagi masih muda dan belum nikah." ucap Hasti membuat Meylisa melotot.

"No no no. Nggak mau. Amit amit Mey punya suami nyebelin begitu."ucap Meylisa bergidik lalu segera melangkah memasuki kamarnya. Sedang Hasti hanya menghela napas pelan dan lanjut memotong sayur.

Di kamar, Meylisa segera rebahan sambil membuka grub kelas. Ternyata sama saja. Hanya ada beberapa teman yang berhasil menyelesaikan semua soal UTS hari ini. Sedang yang lain, kebanyakan seperti dirinya. Asal-asalan dan jawab sebisanya.

"Kuliah begini banget, ya Allah."gumam Meylisa lalu memejamkan mata. Semoga saja pak Andra kerasukan jin baik dan bersedia memberi nilai tinggi.

Malam harinya, Andra sudah selesai makan dan kembali ke kamar. Dia langsung mengambil jawaban UTS tadi pagi dan segera duduk untuk memeriksanya.

Andra mengernyit membaca kata demi kata dilembar jawaban mahasiswa. "Apa mereka tidak mau lulus."gumam Andra lalu menghela napas kemudian mengacak-acak lembar jawaban.

Begitu nama Meylisa ditemukan, dia langsung menarik kertas itu.

Andra terkekeh saat membaca jawaban yang tertulis dikertas. "Benar-benar ngasal."gumam Andra lalu mencari jawaban nomer tiga. Tapi tidak ada.

Tanpa pikir panjang Andra langsung menulis nama Meylisa ditempat pertama sebagai mahasiswi yang harus mengerjakan tugas tambahan.

Deg

Di tempat lain, Meylisa yang sedang buang air besar tiba-tiba saja mendapat firasat buruk.

"Duh apaan nih bau banget."gumam Meylisa lalu menoleh ke bawah. Pantas bau. Ia kan sedang buang air besar.

Meylisa segera mengusap dadanya. Kenapa mendadak perasaannya tidak enak. Padahal tadi ia baru saja mendapat pesan di grub bahwa besok dosen Handoko tidak bisa mengajar.

📩Ting

Sebuah pesan tiba-tiba saja masuk ke ponselnya. Meylisa segera saja memeriksanya.

'Mey, lo tahu nggak? Anak kelas sebelah hampir 70% harus ngerjain tugas tambahan. Mana katanya tugasnya banyak banget. Gila nggak sih pak Andra?'

Meylisa melotot. Ini mah sudah lebih dari gila. Lagian apa untungnya sih buat pak Andra mempersulit mahasiwa begitu.

'Ck! Gue nggak kaget. Coba lo bayangin pak Andra kasih nilai tinggi kekita. Mungkin gue bakal ngajak pak Andra buat diruqyah.'

📩Ting

'Sial banget deh. Kenapa pak Andra ngajar mulu sih di kelas kita. Dari semester satu loh. Kelas lain masih untung ada bolongnya tiga atau empat semester, lah kita full terus. Tahu sih kalau pak Andra emang pinter tapi ya jangan gitu juga.'

Meylisa yang membaca itu langsung tertegun. Lah benar juga. Pak Andra masuk terus tiap semester. Ngajar itu lah ini lah. Tapi ya emang mantap sih. Pak Andra kalau ngejelasin bagus banget, kalau ditanya juga jawabannya selalu memuaskan. Tapi ya itu, urusan nilai dan tugas ngeselin banget. Mana nggak pernah absen ngajar ditambah anti telat.

'Iya juga ya. Sepertinya pak Andra senang banget ngajar di kelas kita.'

Meylisa segera meletakkan ponselnya lalu menyelesaikan kegiatannya. Setelah itu ia langsung keluar dari kamar mandi.

📩Ting

"Hooh. Gue mikirnya pak Andra naksir mahasiswi di kelas kita makanya full ngajar tiap semester di kelas kita.'

Meylisa terkekeh. Sial banget dah tu mahasiswi kalau benar di kelas mereka ada yang pak Andra sukai.

'Kalau benar itu alasannya. Bisa nih kita usir tuh mahasiswi yang pak Andra sukai.'

📩Ting

'Kita bully nggak sih.'

Meylisa terkekeh lalu kembali mengetik.

"Lempar tai terus jorokin ke jurang!'

📩Ting

'wkwk tapi nggak mungkin sih. Gue lebih percaya pak Andra punya musuh di kelas kita.'

Meylisa tertawa lalu menyimpan ponselnya. Apapun itu tapi Meylisa yakin bahwa namanya sudah tercatat sebagai mahasiswi yang harus mengerjakan tugas tambahan.

Bersambung

Prekuel : Oh_ My Lecture (New) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang