Part 8

2.5K 246 28
                                    

Happy Reading!

Meylisa langsung menyenggol lengan Tasya. "Pak Andra kenapa ya? Kok mukanya muram banget."bisik Meylisa.

Tasya menggeleng. "Nggak tahu. Baru diputusin doi kali."

"Emang ada yang mau sama pak Andra?"tanya Meylisa lagi.

"Ya mungkin ada."sahut Tasya acuh membuat Meylisa mengeryit. Tumben sekali teman nya itu tidak mau bicara panjang lebar.

"Tapikan__"

"Udah ya, Mey. Lo nggak lihat gue lagi dzikir."ucap Tasya kesal.

"Lah tumben banget."cibir Meylisa.

"Ini demi keselamatan jiwa dan raga kita. Lo lihat muka pak Andra yang suram itu kan. Biasanya kalau lagi nggak mood, pak Andra bakal ngadain  ujian dadakan."balas Tasya membuat Meylisa melotot lalu dengan cepat ikut berdzikir.

"Baiklah. Sampai di sini ada yang mau ditanyakan?"tanya Andra sambil menatap semua mahasiwa/i di kelasnya.

'Itu pertanyaan keramat.' batin Meylisa kesal. Kalau dijawab ada, maka harus mutar otak untuk cari pertanyaan yang berbobot. Dijawab tidak ada, maka pak Andra akan menganggap semuanya paham lalu langsung dikasih tugas.

"Bagaimana? Ada yang mau ditanyakan?"tanya Andra lagi membuat Tasya dengan berani mengangkat tangannya.

"Anu, pak__"tasya menggigit bibir bawahnya. Tadinya ia punya pertanyaan tapi setelah mengangkat tangan malah lupa.

Sedang mahasiswa/i lain hanya bisa menatap Tasya dengan bangga. Satu pertanyaan berbobot akan membuat pak Andra menjelaskannya panjang lebar dan secara otomatis tidak akan ada ujian.

'Gue bangga banget sama lo.' batin Meylisa.

"Iya. Silahkan!"titah Andra membuat Tasya menggeleng panik. Ia lupa pertanyaannya.

"Anu, pak. Meylisa katanya mau tanya sesuatu."ucap Tasya akhirnya membuat Meylisa yang disebut namanya langsung melotot.

'Dasar teman laknat.' batin Meylisa kesal.

"Maafin gue, Mey. Otak gue mendadak kosong."bisik Tasya pelan.

Meylia melotot. "Memangnya lo pikir,  otak gue ada isinya."balas Meylisa dengan berbisik juga.

"Berhenti berbisik dan ajukan pertanyaannya, Meylisa!"titah Andra membuat Meylisa tersenyum canggung.

'Duh_gue tanya apa ya?' batin Meylisa bingung.

"Baiklah. Jika tidak ada pertanyaan, maka kita langsung saja me___"

"Maaf pak Andra, tapi saya kurang mengerti tentang tugas yang pak Andra berikan minggu lalu. Bisa kah pak Andra memberi sedikit arahan, mungkin sedikit gambaran."potong Meylisa dengan mata terpejam. Sungguh ia sudah berusaha semaksimal mungkin. Semoga saja pak Andra tidak menganggap nya sebagai mahasiswi yang bodoh, walau kenyataan nya memang begitu.

Tasya menepuk jidatnya. Semua orang juga tahu kalau pak Andra tidak suka ditanya tentang tugas yang sudah diberikan. Karena bagi pak Andra, bertanya ulang artinya tidak mengerti. Padahal sudah diberi contoh dan penjelasan mendetail. Selain itu pak Andra juga sudah bertanya apa ada yang masih tidak dimengerti? Dan semua mahasiswa/i kompak menjawab mengerti.

Mahasiswa/i lain hanya pasrah saja. Mereka juga tidak mengerti tapi bertanya ulang pada pak Andra adalah hal yang tidak seharusnya. Pak Andra mungkin saja akan memberi ceramah gratis.

"Bagian mana nya yang tidak mengerti?"tanya Andra singkat.

"Em__semuanya, pak."sahut Meylisa jujur.

Andra mengangguk. "Yang lain, ada yang tidak mengerti?"tanya Andra membuat mahasiswa/i lain kompak menggeleng.

"Berarti hanya Meylisa yang tidak paham."ucap Andra membuat Meylisa menunduk malu. Meski ia tahu mahasiswa lain juga tidak paham tapi rasanya sekarang ia seperti dilecehkan karena bodoh.

"Maaf, pak."cicit Meylisa pelan.

"Setelah ini ikut ke ruangan saya. Kamu bisa katakan bagian mana yang tidak dimengerti dan akan saya jelaskan."ucap Andra membuat semua orang melongo. Pak Andra akan menjelaskannya pada Meylisa di ruang dosen. Kenapa tidak di kelas saja? Lagipula sebagian besar mahasiwa belum paham betul dengan tugas yang diberikan. Hanya saja mereka tidak berani berkata jujur.

"Kenapa tidak di sini saja, pak?"tanya Meylisa hati-hati.

"Saya tidak mau membuang waktu menjelaskan sesuatu yang sudah dimengerti. Lagipula ada materi lain yang harus saya sampaikan."ucap Andra lalu berbalik dan lanjut menjelaskan materi selanjutnya.

Di satu sisi para mahasiswa lega karena tidak ada ujian. Tapi disisi lain juga merasa iri karena Meylisa bisa mendapat penjelasan mengenai tugas kemarin dari pak Andra langsung.

Tasya langsung berbisik. "Nanti lo ajarin kami ya cara ngerjain nya."

"Ogah."

Bersambung

Prekuel : Oh_ My Lecture (New) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang