Cuaca yang tak indah, langit sangat kelabu. Langit seolah mengerti perasaan Ganesh. Ganesh berlari ke arah pintu masuk sebuah rumah sakit, dengan Nadia di gendongan tangannya.
"SUS... DOK... TOLONG!!! INI ADA PASIEN TERTEMBAK!!" Ucap Ganesh yang sangat amat risau.
Tiga orang suster pun berlari ke arah Ganesh, dengan membawa kasur tandu yang berjalan. Nadia pun dibaringkan, ketiga suster dan Ganesh bantu mendorongnya, Saat Nadia dibawa masuk kedalam ICU, Ganesh ditahan oleh seorang suster.
"Maaf kakak gak boleh ikut masuk.." ucap suster dengan menahan dada Ganesh.
"iya sus tolong sus..." ucap Ganesh yang sangat amat khawatir pada Nadia.
Saat Ganesh tengah cemas didepan ruang ICU, tak lama Ganesh teringat oleh Leo yang perutnya tertusuk belati. Saat Ganesh berjalan ke arah luar rumah sakit, Ganesh melihat Leo sedang dibawa menuju ruang ICU lain. Disana juga tampak Reyhan, Alfonso dan beberapa siswa Garuda pertiwi lain mengikuti Leo yang dilarikan keruang ICU. Ganesh pun langsung menghampiri mereka.
"Gimana Leo?" tanya Ganesh yang tampak nafasnya tak beraturan.
"Gak sadar tadi mah.. kayanya dia kehilangan banyak darah Nesh" jawab Reyhan.
"Nadia gimana Nesh?" tanya Reyhan.
"Dia didalem ruang ICU juga.." jawab Ganesh.
Mereka pun tampak penuh cemas dan risau.
"Gue ke Nadia dulu ya... takut dokter udah selesai nanganinnya" ucap Ganesh.
"Gue ikut Nesh.. Al lo disini sama yang lain gak papa ya??" tutur Reyhan.
"Aman Rey.. Leo ada gue sama yang lain.." ujar Alfonso sambil mengacungkan jempolnya.
Reyhan dan Ganesh pun bergegas ke depan ruang ICU tempat Nadia ditangani. Ganesh dan Nadia tampak cemas dan sangat amat sedih.
Setelah menunggu yang cukup lama, Dokter pun keluar.
"Gimana dok?" tanya Ganesh yang seketika berdiri melihat dokter keluar.
"pasien sudah ditangani, kami sudah mampu mengeluarkan peluru ditubuhnya.. namun kita harus periksa dan ada penanganan lebih lanjut.. apakah ada keluarga pasien?" tutur dokter.
"Orang tuanya sedang berjalan menuju kesini.. saya sepupunya dok, jika memang itu perlu silahkan tangani dok" jawab Reyhan.
Dokter pun melakukan penanganan lebih lanjut, guna memeriksa Nadia apakah Nadia baik baik saja.
Tak lama orang tua Nadia pun datang.
"Gimana Rey? apa yang terjadi?" tanya papahnya Nadia yang tampak sangat risau.
"Nadia udah berhasil dapet penanganan pertama, sekarang dokter lagi memeriksa lebih lanjut kondisi Nadia.. Nadia tertembak pistol oleh salah seorang siswi sekolah lain.." jawab Reyhan.
"Siapa yang harus saya salahkan?" tanya papahnya Nadia.
Papahnya Nadia pun langsung menghampiri Ganesh dan menghajarnya.
"Kamu?? saya sudah bilang kan? JAGA ANAK SAYA!!! KENAPA BISA DIA KETEMBAK PISTOL?" tanya papahnya Nadia.
"kalo sampe Nadia kenapa-napa saya tidak akan memaafkan kamu!! dan kalo Nadia koma, ini terakhir kalinya kamu melihat dia!!!" tambahnya.
Isi kepala Ganesh sangat ricuh hari itu, Ia sangat sedih dan risau melihat Nadia. Ganesh pun menangis dan tak mampu membendung air matanya.
Ganesh hanya memegangi gelang hitam pemberian Nadia dan menangisi keadaan Nadia.
*******************
Satu hari setelah pertarungan, hari itu hujan sangat deras. Tampak Ganesh berjalan dilorong sebuah rumah sakit. Tampak wajah Ganesh yang sangat amat sedih, Ia keluar dari rumah sakit tersebut, dan berjalan dibawah derasnya hujan. Saat baru beberapa langkah ia tertunduk lemas dengan perasaan yang sangat amat sedih.
"AAAARRRRRGHHHHH ANJING!!!!!" Teriak Ganesh dan ia pun menangis.
Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya, Ganesh pun menoleh dan melihat orang itu, yang ternyata dia adalah Reyhan.
"Sabar Nesh, gue tau ini berat.. tapi lo harus terima" ucap Reyhan.
"Tapi Rey.. Kenapa gue petaka buat semua orang yang deket sama gue?" tanya Ganesh sambil menangis tersedu-sedu.
"Kita harus lebih kuat Nesh.. biar iblis manapun gak bisa renggut apa yang kita punya ya... gue bakal bareng sama lo terus Nesh..." ucap Reyhan.
Ganesh menatap kelangit, dan membiarkan wajahnya di terpa hujan yang sangat deras.
"TO BE CONTINUED"
KAMU SEDANG MEMBACA
the side evil of angels
Azione"Jangan biarkan seseorang yang seperti malaikat membalaskan dendamnya, karna sisi jahat seorang malaikat mampu mencabut nyawa.." *** Konflik antara sekolah Garuda Pertiwi dan Sekolah Citra Buana yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Dan kini sekola...