chptr 5

104 6 0
                                    

"Kim Dokja"
Panggil bos mafia pada sang pemuda.

Sang pemuda kontan mengalihkan perhatiannya pada bos mafia.
"Ada apa?"

"Tatomu ini kemungkinan besar ada kaitannya dengan makhluk bersayap yang saat ini berada cukup dekat dengan rumahmu."

Sang pemuda terkejut dan kemudian melihat ke pemandangan yang ada di luar jendela.
"Sejak kapan?!"

Bos mafia menyentuh leher belakang sang pemuda.
"Makhluk bersayap itu berteleportasi sehingga dalam 0,1 detik sudah berada disitu."

Sang pemuda menatap bos mafia dengan wajah tanpa ekspresi dan mata yang terlihat kosong.
"Tadi aku mendengar suara makhluk itu di dalam kepalaku.
Aku pikir kau harus mengamankan dirimu, Yoo Joonghyuk."

Bos mafia kembali melihat ke pemandangan di luar jendela.
"Lalu kau mau melakukan apa?"

"Berkomunikasi dengan makhluk bersayap itu."

"Berhentilah memanggilku makhluk bersayap.
Aku disebut Kang Ilhun,
Raja Keabadian "

Mereka berdua mendengar suara makhluk bersayap tersebut di dalam kepala mereka.

Wajah sang pemuda memucat.

Dengan tangan yang agak gemetar,
sang pemuda memegang lengan berotot bos mafia.
"Cepatlah kau amankan dirimu.
Panggil anak buahmu atau siapapun yang bisa membuatmu dalam keadaan yang aman."

Bos mafia menolehkan kepalanya untuk melihat wajah sang pemuda.
"Seperti yang kau katakan tadi.
Berkomunikasi dengan Kang Ilhun mungkin akan membuatmu tenang.
Jadi, aku memberikanmu waktu untuk berduaan dengan Kang Ilhun."
Ujar bos mafia sebelum pergi dari ruangan itu (kamar sang pemuda).

"Suamimu itu adalah orang yang cepat mengerti "

Apakah aku bisa menanggapinya tanpa mengeluarkan suara?
Tanya sang pemuda dalam benaknya.
Tidak menduga makhluk bersayap tersebut akan bisa mendengarnya.

"Bisa.
Karena saat ini telepati aktif antara aku dan kau saja."

Benar-benar sangat efisien.
Ngomong-ngomong,
dia bukan suamiku.

"Terus mengapa kau melayaninya? "

Aku hanya menuntaskan rasa penasaranku.

"Dia pasti sedih sekali setelah mendengar jawabanmu "

Sang pemuda bungkam.

"Jangan memberinya harapan kalau kau tidak mau bersamanya."

Aku tau.
Jadi....
Apa tujuanmu datang ke bumi?

"Kau enggan membahas ini lebih lanjut ya?
Baiklah.
Tujuanku datang ke bumi adalah untuk menemukan rekanku."

Sang pemuda diam selama beberapa detik.
Kenapa rekanmu bisa berada di bumi?
Apakah rekanmu itu bangsanya berbeda denganmu?

"Rekanku itu mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan aku.
Di dunia bangsa kami diberitahukan bahwa rekanku sudah terlahir kembali.
Tapi rekanku terlahir sebagai bangsa manusia."

Terus kenapa kau menemuiku?
Apa rekanmu ada di dalam jiwaku?

"Dia tidak berada di dalam jiwamu.
Melainkan kaulah rekanku."

Bagaimana mungkin?!
Aku saja tidak mengingat kehidupan saat menjadi bangsa yang sama denganmu!

"Ada caranya.
Tapi pertama-tama kau bicarakan dengan temanmu itu terlebih dahulu agar temanmu tidak mencarimu."

No LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang