Happy Reading
°°°°°°°°°°°°°
Pagi-pagi sekali, Zelmira telah siap untuk berangkat sekolah. Ia memilih menguncir rambutnya tinggi-tinggi dan memoleskan lip balm di bibirnya. Sementara sepatu, ia memilih mengenakan sneakers berwarna hitam.
Ia segera turun ke ruang makan. Saat sampai di sana, hanya ada Zeland yang tengah menyantap sarapannya. Kening Zelmira berkerut saat tidak mendapati keberadaan kedua orang tuanya.
"Mama sama papa ke mana, Bang?" tanya Zelmira seraya menarik kursi lalu mendaratkan pantatnya di sana.
"Pergi ke rumah nenek, katanya nenek sakit. Mereka buru-buru ke sana pagi-pagi tadi." Zelanda menjawab sambil terus menyantap makanannya.
"Terus yang masak ini semua siapa?" tanya Zelmira penasaran.
"Ya siapa lagi kalau bukan gue," ujar Zeland. Zelmira hanya menampilkan gigi rapinya sebagai respon. Ia melupakan fakta jika Zeland sangat handal dalam memasak. Rasa masakannya bahkan begitu lezat.
"Kok mama sama papa nggak ngajakin kita?" tanya Zelmira heran.
"Katanya hari ini pertama Angkasa masuk sekolah, lo harus temenin dia." Zeland berkata dengan malas.
"Apa? Angkasa jadi pindah sekolah? Kenapa, sih? Bukannya dia bilang suka sama cewek lain, kenapa mau-maunya disuruh pindah sekolah? Bikin mood jelek aja," keluh Zelmira.
Bibirnya mengerucut sambil tangannya mengepal di atas meja makan. Zeland hanya menghela napas panjang.
"Cepet makan, nanti kita telat," ujar Zeland.
Ia menenggak segelas air putih lalu mengelap bibirnya dengan tisu. Sementara Zelmira labgsung melahap makannya. Tidak butuh waktu lama, piring di depan Zelmira telah kosong. Ia menenggak segelas air putih lalu mengusap bibirnya dengan telapak tangannya. Ketika ia akan bangkit sambil membawa piring kotor, Zeland segera menghentikannya.
"Biarin aja di sini, biar gue yang bawa ke dapur," ujar Zeland sambil bangkit.
Ia segera membereskan alat makan lalu melangkahkan kakinya ke dapur. Dengan telaten, ia mencuci piring kotor, sendok dan gelas. Zelmira mengamati Zeland sambil tersenyum.
"Ternyata dia bisa selembut ini. Pertama kali gue jadi si Zelmira, dia sadis bahkan ngatain gue buruk juga," gumam Zelmira sambil mengamati setiap gerak Zeland yang terlihat begitu teliti.
***
Zeland dan Zelmira sampai di sekolah, tetapi kondisi koridor sekolah begitu ramai. Banyak yang berkerumun di sana. Zeland dan Zelmira tidak paham dengan apa yang sebenarnya terjadi. Mereka turun dari motor lalu berjalan menuju koridor sekolah.
Mata Zelmira melotot saat melihat Angkasa dan seorang gadis di depan sana. Terlihat begitu cocok dan manis.
Ngapain dia juga ikut pindah? batin Zelmira.
"Itu cewek yang disukai Angkasa?" bisik Zeland bertanya.
Zelmira hanya menganggukkan kepalanya. Ia mencoba untuk tidak peduli dengan mereka. Namun, tiba-tiba, gadis yang bersama dengan Angkasa memanggil namanya.
"Hai Mira!" Gadis itu memanggil Zelmira seolah akrab.
Mentang-mentang tubuh gue sekarang ada di dia, jadi bisa seenaknya gitu? batin Zelmira kesal.
Saat Zelmira akan mendekati Angkasa dan gadis di sampingnya yang sekarang menempati raga aslinya sebagai Agatha, tiba-tiba tasnya ditarik dengan kuat oleh seorang pemuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Cewek Badas
أدب المراهقينAgatha Eleanor terjebak di tubuh seorang gadis cupu, jelek dan korban bully. Ia yang semula memiliki paras rupawan, eksis dan berani pun merasa miris kala menerima nasib terjebak di tubuh gadis yang memiliki nama sedikit mirip dengannya tetapi nasib...