5

2.8K 281 6
                                    

Wang Yibo yang sedang mendapat cuti. Tidur di apartemen. Ingin menjadi orang malas. Hanya saja paginya diusik oleh suara bel yang berisik.

05:20

Masih sangat pagi untuk orang yang berniat hibernasi.

Dengan berat hati, Wang Yibo bangun dan membuka pintu.

Cklek.

"Daddy...."

Suara bocah kecil di depannya membuat kantuk Yibo hilang. Dan ketika menunduk melihat ke bawah. Kepala Yibo pening.

Ada apa dengan wajah yang sama persis dengan miliknya!

"Siapa kamu?!" Wang Yibo takut.

"Aku Wang Sizhui anak Wang Yibo dan.... dan... Daddy cari tahu sendiri." cengir Sizhui.

----

Wang Yibo menatap Sizhui yang sedang menyantap mie instan.

Jangan hina Wang Yibo karena memberi bocah itu mie instan. Hanya makanan itu yang ia punya.

"Berapa nomor telepon mama kamu? Biar aku hubungi."

Sizhui menatap sekilas ke arah Wang Yibo. Lalu ia lanjut makan tanpa menjawab sedikit pun.

Wang Yibo mulai hilang kesabarannya.

Wang Yibo tidak pernah punya pacar. Atau mabuk dan perkosa orang. Hell... Tidak pernah.

"Zhui selesai.... Kenyang." membawa mangkoknya ke wastafel dan mencucinya.

Wang Yibo melihat semua gerakan kecilnya.

"Aku kabur dari rumah, asal Daddy tahu..." cengir Sizhui.

"Dari siapa kamu belajar?" Bagaimana anak nakal ini di didik?!

Sizhui tersenyum. Tentu saja belajar dari nenek Wei.

Drt drt drt

Wang Yibo meraih ponselnya. Ibunya menelepon.

"Mom.... Ada apa?"

Sizhui menarik kusi mendekat Wang Yibo. Ia merangkak naik dan ikut mendekatkan telinganya ke ponsel Wang Yibo.

"Pulang ya nak? Papa sudah memaafkan kamu. Mom juga rindu. Pulang ya Yibo."

Wang Yibo yang masih mendengarkan ocehan Mommy nya, sesekali melirik kelakuan Sizhui.

"Aku malas pulang Mom..." Wang Yibo mematikan telepon.

Wang Yibo menyentil dahi Sizhui sampai mengaduh kesakitan.

"Sakit...." rengek Sizhui.

Wang Yibo menangkup kepala Sizhui, benar saja keningnya memerah. "Maaf Daddy kelepasan."

"Tidak apa Dad..." Sizhui malah tersenyum. Sizhui senang karena akhirnya Wang Yibo mau menyebut dirinya Daddy.

"Sepertinya kita perlu belanja beberapa pakaian untukmu, dan... Makanan."

"Iya...." Sizhui mengangguk senang.

"Ayo..." Wang Yibo menggandeng tangan kecil sizhui.

Untuk beberapa alasan yang tidak ia pahami. Berbelanja dengan seorang anak kecil cukup membuatnya senang.

----

Di kediaman Xiao.

Xiao Zhan yang pulang, menemukan rumahnya sepi. Biasanya Sizhui sudah menunggunya di ruang tamu. Atau suaranya terdengar ketika sedang menonton bersama Mama Wei.

Tidak menemukan siapapun, Xiao Zhan menghubungi Mama Wei.

"Mama.... Kalian dimana? Sizhui kemana?"

"Ohh...Zhanzhan sayang. Mama dan Papa kamu sedang berlibur. Jangan ganggu. Kamu cari Sizhui, hubungi saja nomornya. Bye..."

Xiao Zhan menatap heran. Kenapa Mamanya terburu-buru menutup telepon. Mencurigakan. Sangat!

Mencari nomor Sizhui. Ketika telepon tersambung. Panggilan terputus.

Sialan. Anak nakal ini.

Ting.

Satu pesan masuk.

'Papa... Sizhui sedang belanja tidak bisa menerima telp. Ini merepotkan. Sizhui bingun mau pilih piama kelinci atau baby lion. Ohh... Bye Papa. Jangan rindukan Sizhui.'

Xiao Zhan mengernyit membaca pesan Sizhui. Sebenarnya dia bicara apa!

Ting

Satu pesan masuk lagi.

'Oh tidak... Daddy Wang sangat kaya. Papa sebaiknya kamu cepat rayu Daddy sebelum tante-tante genit menculiknya. Papa kita tidak perlu bekerja lagi, biarkan Daddy Wang yang cari uang.'

Xiao Zhan menjatuhkan ponselnya. Tangannya gemetar. Tenggorokannya mendadak kering dan kepalanya pening.

Memungut ponselnya, Xiao Zhan membaca kempali pesan yang dikirim Sizhui.

"Daddy Wang? Siapa Sizhui?!"

Xiao Zhan menunggu balasan chat dari Sizhui. Tapi sepertinya anak itu ingin membuatnya jantungan. Lama balasnya.

Sepuluh menit kemudian.

Ting.

'Daddy Wang Yibo. Memang Zhui punya berapa Daddy?"

Hancur sudah hidup Xiao Zhan. Kenapa ia merasa dihianati anaknya sendiri.

"Wang Sizhui.... awas kalau pulang nanti."

Kapten (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang