13

2.2K 180 0
                                    

Satu minggu berlalu begitu saja.

Wang Yibo berangkat kerja pagi pulang di sore hari yang akan disambut oleh tawa Sizhui dan harum masakan Xiao Zhan. Seperti itulah hari Wang Yibo berlalu.

"Zhan..." Wang Yibo menghampiri Xiao Zhan yang masih betah dengan selimutnya. Tidak seperti biasanya. Zhan manisnya pagi ini terlihat malas dan bahkan tidak menyiapkan sarapan pagi.

"Sizhui sudah aku antar ke tempat Mama Wei. Kamu yakin aku tinggal sendiri?" Wang Yibo mengusap kepala Xiao Zhan.

"Hm." jawab Xiao Zhan tanpa membuka mata.

Wang Yibo menghela nafas. "Aku sudah siapkan makanan di meja. Kamu tinggal panasin nanti. Aku berangkat dulu."

Xiao Zhan memanyunkan bibir.

Wang Yibo kali ini tertawa. Diciumnya bibir Xiao Zhan. "Diam di rumah jangan nakal."

"Hm."

Bolehkan Wang Yibo bolos kerja. Ada godaan menarik di rumahnnya. Sayang sekali Wang Yibo tidak bisa.

---

Di markas pusat.

Wang Yibo berseragam lengkap dengan senjata XZ-85 ditangannya. Beberapa anggotanya juga siap dengan seragam dan senjata masing-masing.

"Misi kita kali ini pergi ke perbatasan. Kita akan berhadapan dengan kelompok pemberontak bersenjata apai. Berhati-hatilah."

"Baik kapten."

"Kita berangkat sekarang!"

"Siap kapten."

----

Pasukan mengintai di perbatasan. Jauh di lensa, Wang Yibo melihat kemah kecil. Itu adalah tempat kelompok pemberontak bersenjata.

Medan terjal dan berbatu.

"Malam ini kita menyusup ke camp mereka." jelas Wang Yibo yang diangguki anggotanya.

----

Di pusat kota yang damai.

Xiao Zhan baru saja mandi. Ia memakai kaos dan celana pendek milik Wang Yibo. Sudah tiga hari kapten Wang tidak pulang. Dan Xiao Zhan merindukan bau Wang Yibo.

"Mama.... Kalian mau bawa Sizhui kemana?" Xiao Zhan menatap layar ponselnya. Saat ini ia sedang video call dengan Mama Wei Wuxian.

"Zhanzhan.... Mama pinjam Sizhui sebentar. Papa kamu ada pertemuan bisnis di Prancis. Mama gak mau kalau sendirian tinggal di hotel."

"Ya, Mama gak usah ikut. Di sini aja."

"Ck... anak gak peka! Asal kamu tahu, Papa kamu itu gak bisa jauh dari Mama sehari aja ya. Apalagi kalau tidur gak peluk Mama kamu yang seksi ini, Papa kamu gak bakal bisa tidur."

Xiao Zhan hanya terkekeh mendengar perkataan Wei Wuxian.

"Ah... Kita harus berangkat sekarang. Bye Zhanzhan...."

Telepon terputus dan Xiao Zhan merasa keheningan. Sendirian di rumah.

----

Laboratirium Yiling.

Wen Qing menatap tajam pada lelaki angkuh di depannya. Tangan dan kakinya terikat.

Pekerja yang lain juga tak kalah menyedihkan dari Wen Qing.

"Hubungi tuan Sean dan katakan aku menunggunya di sini."

Yiling laboratorium berhasil ditembus pertahanannya tanpa Sean Xiao Zhan tahu.

----

Xiao Zhan yang sedang bersantai di rumahnya.

Drt
Drt
Drt

Kapten (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang