7

2.5K 240 3
                                    

Wang Yibo mendadak tidak suka dengan Haikun.

Pria itu terus merecokinya sejak kembali.

"Aku gak mau, gege... Cari saja orang lain." Wang Yibo melempar kartu nama sampai jatuh ke lantai.

Sizhui yang diabaikan sejak tadi, memungut kartu nama itu.

Presdir Yiling corp.

Tertera juga nomor telepon.

'Ini nomor Papa' Orang yang bisa memberikan nomor ponsel Papa Xiao Zhan kalau gak om Yubin itu pasti Dokter Wen Qing.

"Daddy... Nomornya cantik, pasti orangnya juga cantik." Boleh lah puji Papa sendiri.

"Anak kecil tahu apa."

Sizhui mencebik sebal. Awas nanti kalau menyesal.

"Coba saja dulu, Yibo. Kamu cuma rayu dia untuk mau merancang senjata baru. Gege tidak minta kamu untuk mengencaninya." saran Haikun

"Apa bedanya?" Wang Yibo mulai kesal. "Udahlah Gege jangan paksa Yibo ya."

Mau gimana lagi.

"Besok aku akan pergi ke wilayah utara. Zhou Cheng menemukan kasus pembunuhan yang serupa."

"Kita berangkat bersama saja."

"Aku ikut... Ikut..."

Kali ini Wang Yibo lupa bahwa Sizhui masih anak kecil yang belum lepas dari susu botolnya.

Melihat Wang Yibo seolah ingin Meninggalkannya, Sizhui buru-buru berkata. "Tidak ada yang lebih baik memecahkan mekanisme rumit. Aku bahkan bisa menjinakan bos sekalipun."

Haikun mengangguk setuju.

Wang Yibo punya banyak rencana untuk menitipkan anak nakal ini.

Menghela nafas, "Baiklah, kamu menang." Wang Yibo mengiyakan.

----

Wilayah Utara.

Xiao Zhan merapatkan jaket tebalnya. Udara di sini sangat dingin.

Yubin di sampingnya mencatat beberapa informasi penting.

"Terima kasih tuan Xu Kai, telah membantu kita menangani kasus ini." Xiao Zhan membungkuk hormat.

"Kami dari kepolisian juga berterimakasih karena anda sebagai pemilik tempat mau terbuka dengan kita." ucap Xu Kai.

"Saya perwakilan dari Pasukan khusus juga berterimakasih." ucap lelaki yang sedari tadi diam di sebelah Xu Kai.

Xiao Zhan menyipit menatap lelaki di sebelah Xu Kai.

"Saya Zhou Cheng." ucapnya memperkenalkan diri.

"Baiklah, untuk beberapa hari ke depan saya masih ada di sini. Kalian bisa mengatakan pada saya jika ada yang kalian butuhkan."

----

Wang Yibo dan Haikun baru sampai di wilayah utara.

Sizhui masih dalam gendongan Wang Yibo, anak itu kelelahan sampai tertidur.

"Dimana kita akan menginap?" tanya Yibo, sambil membenarkan gendongan Sizhui.

"Zhou Cheng mengatakan, Hotel Yiling." jelas Haikun.

Sesampainya di Yiling Hotel, mereka disambut oleh Zhou Cheng dan Xu Kai. Setelah bertukar informasi, mereka masuk ke kamar masing-masing.

Wang Yibo membarungkan Sizhui di kasur, menyelimutinya.

"Daddy keluar dulu." lirih Wang Yibo, mengusap kepala Sizhui.

Berdasarkan informasi yang Zhou Cheng berikan. Kasus pembunuhan ini ada sangkut pautnya dengan penjualan organ manusia. Dan... Mungkin ada hal lain yang terkait. Entah... Wang Yibo yakin kasus ini tidak sesederhana itu.

"Tuan Xiao Zhan...."

Wang Yibo menghentikan langkahnya begitu mendengar seseorang menyebut nama keramat itu.

Membalik tubuhnya, Wang Yibo melihat seorang yang berseragam karyawan hotel sedang membungkuk hormat pada seorang pria tinggi ramping dengan pantat berisi. Pria itu membelakangi Wang Yibo.

Wang Yibo melangkah mendekat. Matanya mengunci tanpa berani berkedip.

Suara yang sama.

"Zhanzhan...." lirih Wang Yibo, cukup bisa di dengar lelaki yang Wang Yibo pandangi karena jarak mereka cukup dekat.

Lelaki itu berbalik, dan mereka saling tatap.

Matanya membulat, di mata Wang Yibo itu sangat lucu.

"Zhan.... Ini benar kamu." Wang Yibo ingin sekali menariknya ke pelukan.

Xiao Zhan mendadak blank karena bertemu dengan Wang Yibo.

"Xiao Zhan...." Wang Yibo akhirnya berani memeluknya. Diusapnya belakang kepala Xiao Zhan.

Xiao Zhan yang diperlakukan begitu lembut mendadak hidungnya panas dan matanya juga panas.

Sialan Wang Yibo!

Kapten (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang