"Geser sedikit.... dasar...." sinis Mama Wei Wuxian.
Wang Yibo yang sudah duduk di ujung sofa masih harus geser hingga pantatnya hanya duduk separuhnya. Maklum, harus nurut sama mama mertua yang kelewat sinis. Ingin sekali ia berteriak minta tolong pada Zhanzhan. Tapi lihat.... Zhanzhan nya sedang di infasi oleh kedua anaknya.
"Gege... pelukan Mama Zhan sangat hangat." Xie Yun memeluk sisi sebelah kanan Xiao Zhan.
Sedangkan sebelah kiri ada Sizhui yang tak kalah manja, ikut memeluk Xiao Zhan. "Tentu saja.... Mulai sekarang kita bisa berbagi pelukan hangat Papa Zhan."
Wang Yibo hanya bisa menghela nafas mendengar perbincangan dua bocah yang akan merebut Zhanzhannya.
Xiao Zhan sangat bahagia. Ia sedang mengagumi dua anaknya yang beda usia tapi seperti kembar identik.sangat mirip. Bukankah dia sangat hebat membuat mereka berdua. "Hahaha...."
"Kenapa Mama tertawa?" Sizhui menatap Xiao Zhan.
Xie Yun juga ikut memperhatikan.
"Tidak apa sayang."
"Zhan... Bagaiman latihanmu hari ini? Kamu sudah dua minggu di rumah sakit ini sejak kamu bangun. Tidak bosan?" Wei Wuxian yang bersandar manja hanya memperhatikan Xiao Zhan dan anak-anak.
"Sudah lebih baik, Ma... Zhan sudah meminta dokter Shiying untuk pulang besok, tapi masih nunggu pemeriksaan terakhir nanti."
Wei Wuxian mengangguk mengerti. "Lalu di mana kita akan tinggal? Tidak mungkin 'kan kita tinggal di rumah dokter itu." Wei Wuxian melirik Lan Wangji yang masih memasang muka datar. Meski dokter Shiying baik, tetap saja.... Wei Wuxian tidak tenang.
"Tapi Zhan selama ini juga tinggal di rumah dokter Shiying. A Yun juga tinggal di sana. Rumah dokter Shiying cukup banyak kamar, kita bisa kok tinggal di sana. Dokter Shiying pasti suka. Kalau cari tempat baru lagi itu akan sulit. Ini korea Mama, bukan Cina."
Wei Wuxian mulai kehilangan kesabara. "Wang Yibo!"
"Iya Ma..." Wang Yibo reflek meluruskan punggungnya.
"Tidak bisakah kamu membeli satu rumah?!" mana mungkin 'kan seorang Wang miskin. Wei Wuxian menyipit menatap Wang Yibo.
Lan Wangji mengusap lengan Wei Wuxian. Ia tahu persis permintaan kali ini tidak bisa di bantah.
"Tapi Ma...." Wang Yibo bingung. Dia memang kaya, tapi untuk beli rumah di negara lain memang tidak mudah. Wang Yibo tida seberkuasa itu.
"Ck... dasar tidak berguna. Aku rasa pria bernama Wang Hedi lebih berguna daripada anaknya ini!" Wei Wuxian medengus. Lalu beralih ke Lan Wangji. "Apa kamu menyimpan nomor Wang menyebalkan itu?"
Lan Wangji menggeleng. "Tidak punya."
"Aku punya nomornya kakek Wang." Sizhui mengajukan diri. Cucu kesayangan Wang Hedi, jelas punya nomor pribadinya.
----
Di sini lah seluruh keluarga Xiao Zhan berada.
Setelah Xiao Zhan dinyatakan bisa pulang. Mereka juga mendapatkan rumah cukup luas.
"Pria Wang menyebalkan itu cukup bisa diandalkan." Wei Wuxian tersenyum senang. "Ayo masuk, kita pilih kamar masing-masing."
"Yey.... Ayo Gege...." Xie Yun menarik tangan Sizhui mengikuti Lan Wangji dan Wei Wuxian.
"Terimakasih." Xiao Zhan yang masih berdiri menatap kehangatan di depannya.
"Aku tidak melakukan apapun. Itu karena Wang Hedi yang terlalu memanjakan cucunya."
Xiao Zhan menyipit tidak suka ke arah Wang Yibo. "Dia masih ayahmu, Yibo."
Wang Yibo memeluk Xiao Zhan. "Tapi benar kata Mama Wei, Pria Wang itu cukup menyebalkan."
Xiao Zhan terkekeh. "Apa kita akan terus berdiri di sini?"
Wang Yibo melepas pelukannya, lalu menggendong Xiao Zhan ala bridal.
"Yibo.... turunkan aku..." Xiao Zhan memekik kaget.
"Diamlah Zhan sayang. Dokter Shiying mengakan meski kamu sudah bisa berjalan. Tapi jangan memaksakan diri. Otot kaki kamu masih kaku karena lima tahun tidak terpakai."
"Yibo.... malu..." Xiao Zhan memeluk leher Wang Yibo dan menyembunyikan wajahnya.
Wang Yibo melangkah bahagia tanpa peduli. Toh semuanya juga sedang sibuk memilih kamar. Setidaknya biarkan dia berduaan tanpa dua bocah yang akan mengganggu mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten (Yizhan)
RomanceWang Yibo tidak pernah tahu bahwa satu hari ia akan kedatangan tamu kecil dan memanggilnya Daddy. Kapan ia pernah menghamili orang?! Bagaimana pun Yibo harus membuat perhitungan dengan orang yang sudah melahirkan makhluk kecil yang sialnya sangat na...