18

1.9K 188 2
                                    

"Xiao Zhan... Dia anak kalian 'kan? Aku menemukannya 5 tahun lalu. Dia terapung di laut. Dengan banyak luka ditubuhnya."

Wei Wuxian terkesiap mendengar cerita Shiying. Bagaimana bisa anaknya yang malang berakhir di laut.

"Butuh beberapa bulan untuk menyembuhkan lukanya. Hanya saja, kesehatannya tidak baik. Dia juga beberapa kali hampir kehilangan bayinya."

"Apa?! Zhanzhan hamil?"

Shiying menatap bingung. "Kalian tidak tahu?"

Wei Wuxian dan Lan Wangji menggeleng. Sama sekali tidak tahu.

"Xiao Zhan mengalami kehamilan yang sulit. Aku pernah memintanya untuk menggugurkan kandungannya demi nyawanya." Shiying tersenyum mengingat bagaimana Xiao Zhan kala itu. "Tapi dia lebih memilih mempertahankan bayinya. Dia bilang, itu adalah buah cintanya."

"Kenapa dia tidak kembali?" Wei Wuxian tidak tahu kenapa Xiao Zhan tidak menghubunginya.

"Tidak ada tempatnya kembalu. Xiao Zhan tahu, kalian sedang di awasi. Jika Xiao Zhan menghubungi salah satu dari kalian, bukankah merekan akan menangkap Xiao Zhan."

Lagi-lagi penjelasan Shiying membuat hati Wei Wuxian sakit.

"Sekarang tidak lagi ada perintah penangkapan. Lalu kenapa Zhanzhan tidak kembali. Dimana dia sekarang?"

Lan Wangji mengusap pundak Wei Wuxian, menenangkan istrinya ini yang mulai kehilangan kesabarannya.

Shiying memalingkan wajahnya, waktu tak merubah perasaannya untuk Lan Wangji. Ia sangat iri dengan Wei Wuxian saat ini.

"Saat persalinan, Xiao Zhan mengalami kompilkasi. Karena kesehatannya yang buruk saat masa kehamilan. Xiao Zhan sempat mengalami henti jantung. Tapi... Sepertinya ia punya semangat hidup yang kuat. Jantungnya kembali berdetak. Tapi matanya tak kunjung terbuka."

"Apa maksud kamu?!"

"Xiao Zhan masih koma sampai saat ini."

Tangis Wei Wuxian tidak bisa ditahan. Bagaimana nasib anaknya sangat malang.

"Aku tidak tahu bagaiman menghubungi kalian. Aku juga tidak bisa meninggalkan negara ini. Itulah kenapa kalian tidak pernah tahu keberadaan Xiao Zhan. Maaf..."

"Terimakasih sudah menjaga Zhanzhan." ucap Lan Wangji.

Shiying tersenyum melihat Lan Wangji mau bicara dengannya.

----

Sizhui yang masih bersama Xie Yun.

"Gege...." panggil Xie Yun.

Tangan Sizhui yang sedang berbalas pesan dengan sang Daddy. Mendadak kaku.

"Ada apa Yun?"

"Apa Gege punya Mama?"

Sizhui mengangguk.

"Apa pelukan Mama hangat?"

Lagi-lagi Sizhui mengangguk. "Pelukan Mama sangat hangat, masakannya juga sangat enak."

Xie Yun manyun. "Kenapa Yunyun tidak beruntung?"

"Bukankah semua anak mendapatkan pelukan Mamanya?" Sizhui mengusap kepala Xie Yun. Sudut hatinya merasa tercubit melihat wajah murung Xie Yun.

"Mama tidak pernah bangun. Mama juga tidak pernah memeluk Yunyun."

Sizhui menghela nafas. "Dimana Mama kamu?" kenapa anak semanis Xie Yun tidak bisa mendapatkan pelukan hangat? Sizhui merasa marah.

Xie Yun mengerjap bingung, kenapa Gege ini marah.

"Gege... Kamu membuatku takut." Xie Yun menggeser duduknya menjauh.

"Hahaha...." Sizhui tertawa melihat Xie Yun yang sungguh menggemaskan. "Gege tidak marah...hanya sedikit kesal."

"Apa Mama Gege cantik? Mama Yunyun sangat cantik." xie Yun mengangkat dagunya bangga.

"Oh ya? Aku rasa tidak ada yang lebih cantik dari Mama aku."

"Pasti lebih cantik Mama Yunyun."

Dua bocah ini masih tidak mau mengalah. Sama-sama bersikeras bahwa Mama miliknya lebih cantik dari yang lain.

"Kita lihat saja... Aku akan tunjukan foto Mama." Shizui membuka galeri di ponselnya. Dia masih menyimpan foto-foto Xiao Zhan.

Sedangkan Xie Yun, ia mencari tumpukan foto yanga ia simpan di laci dekat tempat tidurnya.

Ketemu!

Itu adalah foto Xiao Zhan yang sedang duduk di kursi roda, memegang perutnya yang cukup besar dan tersrnyum ke arah kamera.

"Ini Mama Yunyun."

"Ini...."

Mereka menunjukan foto secara bersamaan.

Mata Sizhui membulat.

Xie Yun bingung. "Kenapa Gege punya foto Mama?"

"Kau-...." Sizhui menatap Xie Yun.

Benar kata Daddy. Daddy Wang Yibo tidak pernah selingkuh! Dari mana lagi muncul duplikat Wang Yibo kalau bukan dari perut Xiao Zhan!

"Dimana Papa Zhan....maksud aku
..aku...dimana Mama kamu?"

Xie Yun memiringkan kepala, menatap Sizhui yang bicara terbata-bata.

"Mama sedang tidur."

"Dimana?"

"Mama tidur dimana?"

Sizhui gemas pengen karungin Xie Yun. Bocah ini kenapa malah mengulang pertanyaannya.

Sizhui mengangguk.

"Mama ada di rumah sakit."

"Kenapa?" kenapa Papa Zhan tidur di rumah sakit! Kenapa?!

"Nenek Shiying bilang, setelah melahirkan Yunyun. Mama tidur. Apa Mama gak mau ketemu sama Yunyu ya? Sampai sekarang Mama gak mau buka matanya."

Sizhui memeluk tubuh kecil Xie Yun. Oh...  Adiknya yang malang.

"Tidak. Mama pasti sayang sama Xie Yun. Gege yakin itu."

----

Wang Yibo masih harus menunggu di bandara. Penerbangannya mengalami delay karena cuaca buruk.

"Kenapa Zhui tidak membalas pesannya."

Wang Yibo menatap chat terakhir dengan Sizhui.

"Dia benar-benar berani mengabaikanku!"

----

Kapten (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang