Goddess & Prince of Vampire

Chapter 40 END: Not Ending

Kehidupan yang tenang membuat Sakura merasa puas, di mana satu-satunya yang ia butuhkan adalah keluarganya. Ia telah merasakan berbagai macam perasaan seperti cinta, kasih sayang, kebencian, kemarahan, ketakutan, dan sebagainya. Tidak ada lagi yang diinginkannya, walaupun sesekali rasa aneh itu masih menghantuinya.

Seperti sebelumnya, Sakura memperhatikan pertumbuhan tubuh keempat putranya yang berada di dalam tabung kapsul. Meskipun telah melahirkan empat anak sebelumnya, kali ini Sakura kembali melihat empat individu baru tumbuh di dalam tabung tersebut.

"Aku memang suka dengan angka delapan, tapi aku tidak menyangka bahwa jumlah anakku akan menjadi delapan," ujar Sakura, berdiri tepat di depan tabung yang berisi putra-putranya.

Kishu tersenyum dan menarik tangan Sakura ke arahnya, memeluk tubuh wanita itu dengan penuh kebahagiaan. Kesenangan Kishu begitu terlihat, dan kini ia sering tersenyum serta berbicara lembut pada anak-anak mereka yang telah tumbuh dewasa.

Kelembutan Kishu justru menimbulkan perasaan aneh dan canggung di antara Akira, Azuza, Ryuzaki, dan Kirara. Bagi mereka, Kishu adalah Raja Vampir yang kejam dan tidak pernah menunjukkan senyuman lembut seperti itu. Kehadirannya yang berubah membuat mereka merasa tidak nyaman dan bahkan mencoba menjauhinya ketika tanpa sengaja bertemu.

"Mereka menjauhiku," ujar Kishu, terlihat sedang mengadu pada Sakura.

Sakura tertawa melihat tingkah konyol Kishu. Ia tahu perubahan Kishu membuat keempat anaknya yang lain merasa aneh. Sejak kecil, mereka tidak mendapatkan perhatian lembut dari ayah mereka, tetapi setelah keempat adik mereka lahir, Kishu menjadi sosok yang berbeda.

"Aku tidak ingin berkomentar tentang itu," jawab Sakura, lebih memilih menghindari topik pembicaraan yang mengarah kepada hal yang sensitif.

Kishu sering merasa topik pembicaraan mengenai keempat anaknya begitu sensitif dan membuat darahnya mendidih. Sakura tidak ingin mencari keributan dengan membahas keempat anaknya yang sudah dewasa.

Kishu merasa bersalah mendengar jawaban Sakura, tetapi ia tidak ingin membahasnya lebih jauh. Raja Vampir itu kini terlihat seperti mengemis cinta pada Sakura. Perubahan suasana di istana pun terjadi setelah Sakura dinyatakan mengandung. Suasana menjadi lebih hidup dan ceria, memancarkan kebahagiaan yang sebelumnya tidak terasa.

Sakura pergi meninggalkan ruang laboratorium Kishu, menuju taman bunga yang diikuti oleh Kishu. Wajah Kishu terlihat bahagia dengan senyuman yang melekat di bibirnya. Melihat perubahan suasana hati Kishu, Sakura turut merasa bahagia.

Kehangatan dan kebahagiaan Kishu tersampaikan ke seluruh kerajaan, memenuhi rakyat dengan sukacita. Kabar perubahan suasana hati Kishu juga menyebar ke berbagai ras immortal, menenangkan beberapa di antaranya.

Sakura memilih duduk di bawah pohon, meskipun matahari tidak terasa terlalu panas baginya. Merasakan kenyamanan yang disuguhkan oleh alam, Sakura merenung sejenak. Dengan mata terpejam, ia merasakan hembusan angin yang lembut menyentuh wajahnya.

"Ratuku," panggil Kishu sambil duduk di samping Sakura.

"Ada apa?" tanya Sakura, menoleh pada Kishu yang tersenyum lembut.

"Aku mencintaimu," ucap Kishu.

Meskipun sudah mendengarnya berulang kali, Sakura tak pernah bosan mendengar pernyataan cinta Kishu. Senyumnya merekah, meresapi kebahagiaan yang terpancar dari suami tercintanya.

"Aku tidak ingin berbuat mesum di luar, Kishu," jawab Sakura, tertawa kecil.

"Ah, ternyata kau tahu maksudku," kata Kishu, tampak kecewa karena rencananya ketahuan.

Sakura merasa ingin memukul Kishu karena tingkah konyolnya yang tak pernah berkurang. Tidak lama kemudian, seorang pelayan datang memberitahu bahwa ada urusan yang harus diurus oleh Kishu. Kishu berjanji untuk segera kembali, dan Sakura tetap menikmati suasana taman di siang hari.