Chapter 7 : Preparation

5.5K 305 7
                                    

Persiapan pesta pernikahan telah mencapai tahap akhir. Banyak pelayan yang sibuk bergerak di sekeliling, menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan cepat dan efisien.  Di tengah keramaian tersebut, Sakura duduk di taman belakang istana dengan pandangan yang murung.

Taman itu adalah sebidang surga yang tersembunyi di dalam istana, dikelilingi oleh bunga-bunga yang mekar dan pepohonan rindang yang menciptakan suasana yang damai. Sakura duduk di bawah pohon sakura yang mekar indah, daun-daunnya jatuh beriringan dengan hembusan angin sepoi-sepoi. Namun, meskipun alam sekitarnya indah, pikiran Sakura tampak terbebani.

'Rubah legenda itu, apakah benar-benar nyata? Apakah cukup memanggil namanya saja ia akan keluar? Tetapi hanya Dewi itu saja yang bisa memanggilnya. Arghh ... mungkin lain kali aku akan memikirkannya, yang perlu aku khawatirkan saat ini adalah pernikahan besok. Padahal aku tidak setuju. Lagipula, pernikahan seharusnya berdasarkan cinta, bukan? Lalu, bagaimana dengan kedua orangtuaku, bahkan Kazuma?' Batin Sakura penuh dengan keraguan dan kebingungan..

Namun, seolah-olah merasakan kehadiran yang mendekat, Sakura tiba-tiba tersadar dari lamunannya. Kishu, pangeran vampir yang akan menjadi suaminya, sudah berada di sana. Ia mendekatinya dari belakang dan memeluknya dengan lembut, menyadarkan Sakura dari pikirannya yang kacau.

"Apa yang kau pikirkan, Ratuku?" Kishu bertanya dengan suara yang hangat.

Sakura hanya bisa menjawab dengan keras kepala, "Kau bilang aku yang menginginkan pernikahan ini, tapi itu bukan aku, melainkan istri terdahulumu dan bukan diriku." Suaranya terdengar dingin sembari memetik bunga di sampingnya dengan kasar.

Kishu, meskipun tahu bahwa Sakura adalah wadah baru yang menggantikan istrinya yang lama, tidak bisa membantu tetapi merasa terpukul oleh kata-kata itu.

"Hmm ... jadi kau memikirkan itu?" Kishu mencoba mencari jawaban dalam tatapan Sakura yang tajam.

Namun, Sakura tidak menjawab langsung. Dia tetap terdiam, memetik bunga-bunga tanpa menatap Kishu.

"Selama delapan belas tahun, aku telah memperhatikanmu," ujar Kishu, mencoba menjelaskan perasaannya. "Aku tidak bisa memungkiri bahwa kau sangat berbeda dengan dirinya. Saya tidak melihat Sakura-ku ada di dalam dirimu. Hanya kekuatannya saja yang muncul pada dirimu."

Sakura mendengarkan dengan hati yang berat. Dia mencoba mencerna kata-kata Kishu, yang seolah merujuk pada dua entitas yang berbeda. Kishu kemudian tersenyum licik.

"Aku mencintainya begitu pun aku mencintaimu, kau tidak perlu mempercayaiku, dan jika kau tidak mencintaiku ... maka aku hanya perlu membuatmu mencintaiku," ujar Kishu sambil tersenyum dengan penuh keyakinan.

Sakura menegakkan kepala dengan tegas. "Semudah itu kau mengatakannya? Aku baru mengenalmu beberapa hari, Kishu, dan itu masih terlalu singkat untuk mencintaimu."

Kishu hanya tertawa pelan, seolah meremehkan penolakan Sakura. "Apakah kau mencintai orang lain?" tanya Kishu dengan suara lirih, membuat Sakura menoleh padanya.

"Saat ini, tidak," jawab Sakura perlahan. "Tapi mungkin suatu hari nanti, aku akan mencintai seseorang." Suaranya hampir menghilang dalam keheningan, tetapi Kishu terus memperhatikannya dengan tatapan tajam.

Kishu hanya tertawa kecil, tetapi pandangannya penuh dengan tekad. "Asal kau tahu, jika aku mengetahui kau mencintai orang lain selain diriku ... aku pastikan orang itu mati di hadapanmu," bisik Kishu dengan nada serius di telinga Sakura.

Sakura hanya diam, tubuhnya menegang saat mendengar ancaman Kishu. Ia tidak tahu apa yang harus ia pikirkan. Ia masih berusaha memahami segala yang terjadi di sekitarnya. Tetapi di tengah semua ketidakpastian itu, ia memiliki satu harapan, yaitu untuk menemukan kebahagiaan pada akhirnya.

Goddess & Prince of VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang