Chapter 28 : Kirara

1.1K 83 6
                                    

Kirara Skylar Zaoldyeck

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kirara Skylar Zaoldyeck

Kishu dan Kirara saat ini berdua berada di ruang latihan, tengah melakukan sesi latihan yang cukup intens. Kishu sengaja mengeluarkan aura membunuhnya untuk menguji kemampuan Kirara dalam menghadapinya. Ini adalah salah satu cara yang Kishu gunakan untuk menguji kemajuan anak-anaknya.

Ketika aura pembunuh itu muncul, Kirara dengan cermat berusaha menghadapinya. Untuk pertama kalinya, mereka melihat beberapa bunga tumbuh di sekitar Kirara. Dan dalam sekejap, aura pembunuh yang dirasakan oleh Kishu menghilang begitu saja. Kishu sendiri agak terkejut oleh fenomena ini, ia baru menyadari bahwa ada cara seperti ini untuk meredakan aura pembunuhnya.

"Kau cukup pintar dalam menahan aura ku," ucap Kishu dengan ekspresi yang tampak tenang.

"Tentu saja, ini semua berkat bimbinganmu," jawab Kirara tanpa menunjukkan rasa kagum atau takjub. Kehangatan dan keramahan yang biasanya terpancar dari Kirara seakan lenyap, digantikan oleh dinginnya tingkah laku dan aura angkuh yang sekarang lebih terasa.

Kishu merasa heran dengan perubahan ini. Kirara yang biasanya penuh kehangatan dan keceriaan, kini berubah menjadi dingin, angkuh, dan terasa kuat aura kebenciannya. Kishu menduga ada sesuatu yang terjadi atau perasaan tertentu yang mungkin memengaruhi perubahan drastis ini dalam diri Kirara.

Seketika, di bawah kaki Kishu, muncul tumbuhan pemakan daging yang mencengkeramnya. Tanaman itu muncul begitu cepat sehingga Kishu melompat tinggi untuk menghindarinya. Sebelum ia bisa melompat lebih jauh, sebuah akar besar dengan cepat melilit tubuhnya, menghempaskannya dengan kuat ke lantai. Kishu terkejut melihat perkembangan kemampuan Kirara.

Ketika Kishu menatap wajah Kirara yang tidak menunjukkan ekspresi, ia merasa heran. Kirara tampak sangat tenang, bahkan tidak menggerakkan jarinya sedikit pun untuk mengeluarkan sihirnya.

'Sihirnya bergerak dengan sendirinya?' pikir Kishu, masih dalam kebingungannya. Ia terus memperhatikan Kirara dengan penuh perhatian.

Akhirnya, Kirara angkat bicara, suaranya tetap tanpa ekspresi. "Ini disebut fliěgël," ucapnya. "Sihir tingkat tinggi yang hanya dimiliki oleh raja elf," tambahnya.

Kishu merasa kagum dan tidak percaya. Bagaimana Kirara bisa mempelajari sihir ini? Kishu tidak pernah mengajarkannya, bahkan ia sendiri tidak tahu caranya. Kishu semakin yakin bahwa anak-anaknya memiliki potensi besar dan misterius yang belum terungkap sepenuhnya. 

Kishu masih terus melompat-lompat dengan lincah, berusaha menghindari akar pohon tebal yang mengancamnya. Dengan mudah Kishu emnghindari serangan Kirara.

Dalam pikirannya, Kishu mencoba merencanakan serangan mendekat. Dengan langkah cepat, ia berlari mendekati Kirara yang berdiri di tengah lapangan. Sebelum ia bisa menyentuh Kirara, akar-akar panas seperti bara api dengan cepat melilit dan mengikat tangannya. Rasa terbakar menusuk-nusuk kulitnya, dan Kishu merasakan panas yang tak tertahankan, sedangkan regenerasi tubuhnya tidak bisa mengimbangi kecepatan kerusakan.

Goddess & Prince of VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang