Chapter 12 : Magic

2.2K 144 1
                                    

Di masa depan yang serba terhubung ini, dalam dunia yang dipengaruhi oleh teknologi canggih dan estetika futuristik, sekelompok praktisi sihir dan pencari spiritual bersatu untuk menciptakan sistem baru yang mereka namakan Magia Universalis. Magia Universalis adalah perpaduan antara sihir elemen dan budaya masa depan, yang berfokus pada menggabungkan elemen-elemen tradisional dan teknologi modern ke dalam praktik sihir.

Elemen-elemen dasar dalam Magia Universalis adalah air, api, angin, dan tanah. Namun, dalam kerangka ini, elemen-elemen tersebut memiliki tafsiran yang berbeda. Air, sebagai contoh, tidak lagi hanya melambangkan emosi, melainkan juga diwakili sebagai aliran data yang mengalir di seluruh dunia. Api, yang dulunya adalah simbol semangat, kini terkait dengan energi listrik yang mengalir di sekitar kita.

Cerita ini dimulai dengan seorang penyihir bernama Savanna, seorang pencari spiritual yang terpikat oleh perkembangan teknologi masa depan. Dia memulai perjalanan pencarian untuk menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan elemen-elemen teknologi canggih dalam praktik sihirnya. Savanna mempelajari konsep-konsep seperti jaringan, kebebasan, dan perubahan dari budaya masa depan untuk memahami bagaimana teknologi modern dapat memperkaya pemahamannya tentang alam semesta.

Dalam perjalanan panjangnya, Savanna bertemu dengan seorang Vampir yang memiliki minat serupa. Bersama-sama, mereka membentuk sebuah kelompok yang berbagi pengetahuan, pengalaman, dan melakukan eksperimen dalam bidang Magia Universalis. Mereka mengadakan ritual di dunia lain yang futuristik, menggunakan Augmented Reality (AR) untuk merayakan elemen-elemen, dan bahkan menciptakan "jaringan energi" yang menghubungkan mereka dengan alam semesta yang luas.

Dalam perjalanan ini, Savanna dan kelompoknya menemukan bahwa Magia Universalis bukan hanya sekadar penggabungan teknologi dan sihir, melainkan juga merupakan perjalanan pencarian diri yang mendalam. Mereka merayakan kebebasan untuk berubah, mengeksplorasi teknologi, dan perubahan spiritual yang melekat dalam budaya masa depan.

Seorang penyihir dan Vampir yang mengembangkan sihir adalah cerminan dari bagaimana teknologi modern dan elemen-elemen tradisional dapat berpadu dalam praktik sihir untuk membawa pemahaman yang lebih dalam tentang alam semesta dan diri sendiri. Inilah awal mula Vampir memiliki sihir.

Terik matahari yang menenangkan menyinari Kerajaan Vampir. Di sana, matahari tidaklah begitu penting, bahkan tidak dapat melukai mereka. Vampir masa kini telah berevolusi dari zaman dahulu kala. Mereka tidak lagi hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga telah mempelajari penggunaan sihir.

Sakura telah belajar banyak tentang bagaimana Vampir dapat menggunakan sihir. Dari sejarah yang pernah dia pelajari, dia mengetahui bahwa Vampir pendahulu bekerjasama dengan para penyihir.

Di tempat latihan, Sakura yang saat itu tengah menguji kekuatan sihirnya tanpa bantuan siapa pun asyik bermain dengan elemen-elemen air, api, dan angin di sekitarnya. Ketika dia masih menjadi Dewi, Sakura sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan sihir. Yang dia gunakan hanyalah kekuatan Dewa yang tidak termasuk dalam kategori sihir.

Kishu dan Silver yang sedang memperhatikan Sakura melalui sebuah bola kristal hanya tersenyum melihat betapa Sakura sekarang mampu mengendalikan sihirnya.

"Silver, bisakah kamu mengajarkan Sakura tentang sihir?" pinta Kishu tanpa berbalik.

"Tentu saja, aku akan mengajar Yang Mulia Ratu bagaimana menguasai sihir," jawab Silver sambil memberi hormat dengan meletakkan tangan kanannya di atas dada kirinya.

"Bagus. Aku akan kembali menyelesaikan tumpukan berkas bodoh ini, dan kamu tolong bimbing Ratu ku," ucap Kishu sebelum tiba-tiba menghilang dari hadapan Silver.

"Baik." jawab Silver lalu pergi meninggalkan kishu.

Sakura menoleh saat Silver sudah berada disampingnya.

Goddess & Prince of VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang