Prolog

4.2K 174 0
                                    

"Woi Van lagi mulung ya Lo?" Tanya seorang gadis yang baru saja turun dari motornya kepada sahabat seperorokan nya JOVAN ADRIANA

"Gue lagi meneliti ini orang bego kaya Lo ga akan ngerti" balasnya kesel

" Meneliti apaan lo, Mana ada orang meneliti begitu . Orangmah neliti di laboratorium lah elo neliti di kebon" sanggah Lea.

"Wah..wah Lo ngeraguin gue??" Tanya Jovan sambil geleng-geleng kepala. "Mending diem deh Lo nanti si JILO kabur lagi" sambungnya

"Jadi Lo lagi ngawasin si JILO anjing gila itu??" Tanya Lea.

Jovan hanya menganggukan kepala sebagai jawaban .

"BTW Jilo nya mana??" Tanya nya bingung.

"Lo selain neselin jadi buta ya sekarang. Itu tuh di depan Lo apaan klo bukan si JILO" greget Jovan pada sahabat nya.

"Bukan gue yang buta Lo yang rabun mana didepan kita kaga ada Jilo "
"Liat noh mana si Jilo? Halu loh?" Lanjutnya dengan mengarahkan kepala Jovan ke depan.

"Lah iya jangan-jangan yang tadi hantu lagi?" Ujar nya sambil mengusap tengkuknya

"Perasaan gue gak enak deh Van"

"Coba nengok belakang deh perasaan gue juga gak enak "

"Yaudah ayo itungan ke 3 kita nengok "
"1"

"2"

"3"

"Hua Jilo Van... Jilo"

"..."

"Lah Van tungguin oy ... Jil Lo diem ye gue mau lari dulu" perintah Lea yang hanya di jawab gonggongan oleh si empu

"Guk..,Guk..,Guk"

"HUAAAA JILO DIEM GA LO DAGING GUE PAIT KAGA ENAK....HUS..,HUS " Lea terus berlari sambil menengok ke belakang tanpa memperhatikan kedepan dan tanpa sadar telah berada di tengah jalan raya.

"NENG AWAS!!!" Teriak para pengguna jalan yang melihat sebuah mobil oleng dengan kecepatan tinggi.

Lea langsung melihat kedepan dan benar saja mobil itu melaju pada dirinya tanpa sempat menghindar mobil itu sudah menabrak dirinya.

"Bruk"

"Bruk "

"...."

Lea terpental beberapa meter hingga trotoar dapat ia dengar orang-orang yang meminta tolong memanggil ambulans.

Mulutnya terasa asin, tubuhnya terasa remuk,dan matanya buram tertutup darah. Perlahan kesadarasn dirinya terasa di renggut paksa .

"Mih - pih - a bang maafin le Lea su kka na kal" ucapnya sebelum kegelapan merenggut kesadarannya. Sedangkan tak jauh dari sana Jovan terdiam kaku seketika tubuhnya lemas melihat sahabat kecilnya bersimpuh darah dengan tubuh kaku. Jovan langsung berlari dan memangku jasad Lea.

"Gak i.. ini pasti prank kan iya ini prank haha "ujarnya tertawa hambar.

"Le bangun Le sumpah kali ini jail Lo keterlaluan "lanjutnya dengan suara bergetar dengan air mata yang sudah mengalir deras.

"Le hiks Le bangun please gue mohon hiks bangun" ujarnya lemah sambil memeluk tubuh kaku Lea.

Tak berselang lama polisi dan ambulance datang dan langsung membawa jasad Lea kerumah sakit.

Azalea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang