Hai guys maaf baru up gw dark soalnya
Dipart kali ini akan ada banyak kisah duka yang siap buat klian masuk didalamnya
apa saja?
gaslah🥳 sebelum itu vote end komen
-
-
-
-•ARVIN•
"Terkadang mengikhlaskan segala sesuatu itu begitu sulit apalagi mengikhlaskan orang yang kita sayang
seakan terjatuh dalam kegelapan jika ia pergi tanpa meninggalkan pesan🕊️"....
Arvin menghela nafasnya cukup panjang, kepalanya amat sangat sakit. Ia membuka matanya dengan helaan nafas panjang cowok blesteran cindo ini segera duduk dengan wajah bingung.
Dimana ia sekarang? Pertanyaan itu terus berputar, ia melirik sebuah alarm yang ditaruh disamping nakas kasur.Mata itu masih menyelusuri sekeliling tempat itu dengan wajah datar.
"Gue dimana?"gumam Arvin namun matanya seketika membulat pada sesosok makhluk cantik bersimbah darah, ia memakai seragam sekolah dengan wajah polos.
"Terima kasih mengizinkanku masuk ketubuhmu"ujarnya membuat Arvin berdecak.
"Mau apa lo?!"kesal Arvin membuat sesosok itu tersenyum menyeringai dengan wajah mengerikan.
"Kau bertanya apa yang kumau hm? Aku mau tubuhmu! Yah tubuhmu Arvin"ucap makhluk itu dengan tawa menggelegar, Arvin memundurkan langkahnya dengan wajah ketakutan pasalnya cowok itu tak sebanding dengan makhluk itu.
"Gue gak takut ama memedi kek elo kerjaannya cuma menggertak doang"kesal Arvin membuat makhluk itu semakin kesal.
Ia segera menghampiri Arvin dengan kuku panjang menjuntai, ia bergerak mencekik leher Arvin hingga cowok itu kehabisan nafas namun...
Air mata mengalir begitu saja, ia mencoba memegang tangan itu dengan sekuat tenaga namun tetap saja ia kewalahan karena tenaganya habis terkuras.
Namun... tiba-tiba saja makhluk itu menghilang entah kemana hingga membuat Arvin menarik nafasnya dengan lega, ia melirik sekilas melihat sesosok gadis kecil mengenakan pakaian belanda usang dengan bersimbah darah.
"Kamu baik-baik saja Avin?"tanya Sena membuat Arvin mengangguk pelan.
"Ayo pulang"ucap Sena membuat Arvin berdengus kasar pasalnya ia saja tidak tau ia sedang berada dimana bagaimana ia bisa pulang.
Arvin segera berjalan menuju pintu kamar dengan wajah bingung, ia menatap setiap sudut rumah mewah itu dengan wajah tenang, tunggu.. ia mengenal tempat ini, ia menatap sebuah foto keluarga berukuran sangat besar tepat di bawah tangga dan ruang tamu.
Mata besar dengan senyum lebar cowok berwajah arab dengan bibir merah seksi itu membuat Arvin berdecak sebal.
"Said..."datar Arvin sambil menuruni anak tangga dengan cepat menuju pintu namun ia malah dikagetkan oleh ketiga curut yang membawa eskrim ditangannya.
"Eh Babang Arpin udah sadar ya?"sapa Said membuat Arvin menatap datar.
"Belum gue belum sadar ini gue setannya"cibir Arvin membuat Said mengangguk dengan polos.
"Oh kok disini? Harusnya kan di.."
"Diam Id!"cibir Kenzo langsung membungkam bibir Said dengan wajah kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Story Arvin (Brokenhome)
AcakHarta tak mampu membayar kebahagiaan, harta juga tak mampu membayar rasa cinta yang tak pernah di tunjukkan. Mungkin orang akan mengira jika harta adalah segalanya, dan menjadi anak orang kaya adalah impian terbesar semua orang. Cowok bleste...