Afgan adalah seorang pria yang hidup dalam kemiskinan di sebuah desa kecil. Dia bekerja keras setiap hari di ladang, tetapi hasil panennya seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Afgan selalu merasa ada sesuatu yang hilang dalam...
Yuni merenung sejenak di kamar yang sunyi. Dia meraih ponselnya dan memilih nomor Sari dengan perasaan campur aduk. Dengan hati berdebar, dia menunggu sampai sambungan terbuka.
"Halo, Sari? Ini Yuni." Sapa Yuni dengan perasaan yang deg-degan
"Iya halo, Yuni kenapa?"
Yuni merasa canggung untuk mengajak sari "Ehm, begini, aku sekarang lagi sendirian di rumah. Aku kepikiran, mungkin kita bisa jalan-jalan malam ini, Gimana menurutmu?"
"Wah, ide bagus! Aku setuju banget. Emang Ada tempat khusus yang pengen kamu kunjungi?"tanya sari
Yuni sangat grogi sesekali menggigit kuku nya "Belum kepikiran sih. Tapi, mungkin kita bisa nyari tempat yang asyik bareng. Gimana?
"Hahahah.....Pasti seru nih! Aku setuju. Kita jalan sore aj ke tepi pantai buat lihat matahari terbenam, bagus gak menurut kamu?"ujar sari sambil tertawa karena yuni belum tau tujuan
"Bagus banget! Jam 4 sore oke, Sari. Sampai ketemu aku nungu dirumah"Yuni sangat senang bisa bersama sari
"Sampai jumpa, Yuni! Senang banget bisa jalan bareng jawab sari dengan Ramah"
Yuni menutup telepon dengan senyuman di wajahnya, merasa lega karena Sari mau menemani. Rasa canggung itu masih ada, tapi Yuni yakin bisa menyenangkan bersama Sari.
"Aku mau ngapain ya bosen banget dikamar doang"kata Yuni yang sedang terbaring didalam kamar nya.
"Main game aj kali ya, udah lama banget aku gak main game" Yuni mengambil ponsel nya, membuka game online kesukaan nya.
Tak terasa waktu berlalu sangat cepat Kini jam sudah menunjukkan jam 4 sore, terdengar suara sari yang sedang mengetok pintu dan memanggil Yuni.
"Yun.... Jadi gak jalan sorenya"kata sari sembari mengetok pintu rumahnya
"Iya tunggu ri, aku lagi main game ini"sahut Yuni berteriak dari dalam kamarnya.
Sari pun masuk kerumah dan pergi kekamar yuni, saat pintu kamar sari terkejut melihat kamar Yuni yang berantakan pakaian berserakan dimana-mana
"Ya ampun Yun, kamu ngapain aj sampai hancur begini"ujar sari dengan ekspresi wajah yang kaget sambil melihat-lihat sekeliling kamar.
"Tadi tuh RI ada teman kerja ku datang kesini, dia beliin pakaian buat aku banyak banget"ucap Yuni yang masih menatap layar ponselnya.
Yuni menjelaskan kejadian beberapa saat lalu, Dikarenakan sari kesel dengan kelakuannya Yuni yang masih sibuk dengan game nya sari pun datang menghampiri yuni yang sedang duduk, lalu mengambil ponsel yang sedang dimainkan oleh yuni.
"Kenapa ri, dikit lagi menang aku tuh"kata Yuni dengan wajah yang tampak murung
"Rapihin dulu kamar mu nih Yun, kayak kamar pecah tau" dengan tegas sari menyuruh Yuni merapikan kamarnya
"Kamu lihat lah bh sama cd kmu kemana-mana, jadi cwek rapihin dikit lah"kata sari dengan nada meledek
"Apa sih cewek gaje"Yuni dengan perasaan yang marah karena saat bermain game nya digangu
"Loh kamu kenapa sih sekarang berubah banget"kata sari yang heran dengan kelakuan sahabat nya
"Emang aku dulu kayak gimana hah, emang nya kamu tau aku"kata Yuni dengan kesal mengingatyun dirinya dulu seorang laki-laki dan tidak ada yang menyadari nya.
"Kamu dulu tuh rajin, setiap kali aku datang kerumah mu pasti kamar kamu selalu rapih dan cara ngomong kamu dulu gak kayak gini"jelas sari bagaimana Yuni dulu
Lagi-lagi sebuah pecahan memori ingatan masuk kedalam pikiran Yuni, dia sangat ingat memang selalu bersama sari mereka berdua teman dari kecil hingga saat ini mereka dewasa dan terlihat beribu masa-masa indah yang telah terlewati.
Yuni merintih kesakitan memegang kepalanya "sakit banget kepala ku"
"Kamu gak apa-apa kan Yun?"tanya sari yang melihat sahabatnya seperti mengalami kesakitan
"Iya gak apa-apa, cuman sakit kepala aj" jawab Yuni yang masih merasa sakit di kepala nya.
"Yaudah yok Yun kita keluar"ajak sari mengengam tangan Yuni,
Yuni mengangguk, lalu berjalan mengikuti sari yang menggandeng tangan nya. Sari memesan taksi online. Mereka kemudian akhirnya tiba ditepi pantai. "Wah bagus banget ya ri tempat nya"ujar Yuni
"Iya lah, kan kita berdua selalu kesini"ucap Sari sambil tersenyum menatap wajah Yuni
"Perasaan gua gak pernah kesini dah tapi kok didalam pikiran gua emang ada"gumam Yuni dalam hatinya
"Yok turun Yun masa mau didalam mobil mulu" kata sari.
"Iya deh" sahut Yuni.
Mereka berdua mengghabiskan waktu berjalan-jalan santai sambil berbincang-bincang dan tertawa bersama
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Ilustrasi Yuni dan sari)
Saat waktu matahari terbenam akan tiba sari mengajak Yuni untuk duduk sembari melihat kearah pemandangan laut "Kita duduk disini aj Yun" ajak sari yang sudah duduk. "Iya ri" Yuni juga ikut duduk disebelah sari
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Ilustrasi Yuni dan sari)
Yuni menatap wajah sari bukan nya melihat kearah laut "ih kmu kenapa Yun laut tuh kearah depan malah lihat muka ku" ucap Sari.
"Kamu tau gak ri, kamu tuh lebih indah dari pada lautan" Yuni mengoda sari, walaupun tubuh nya saat ini dia tidak akan lupa bahwa dirinya dulu laki-laki.
Sari tersipu malu sambil tersenyum setelah mendengar rayuan dari yuni.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Ilustrasi Yuni dan sari)
Seakan tidak mau kalah sari menggajak Yuni membentuk love dari tangan mereka.
Akhirnya matahari pun terbenam nampak mereka berdua sangat menikmati moment indah tersebut.