teman sari

8.3K 27 0
                                    

Wanita yang memanggil Yuni adalah seorang tetangga yang tinggal beberapa rumah dari tempat Yuni tinggal. Namanya adalah Sari, seorang wanita muda yang selalu ramah dan penuh energi. Meskipun Yuni, atau lebih tepatnya afgan, telah tinggal di desa itu selama bertahun-tahun, mereka tidak pernah benar-benar berinteraksi sebelumnya.

"Sari? Kenapa kamu memanggilku untuk bermain?" tanya Yuni, merasa bingung.

Sari tersenyum dan menjawab, "Karena kita adalah teman, Yuni. Kita selalu bermain bersama."

Yuni merasa bingung, tetapi juga merasa senang. Dia tidak pernah memiliki banyak teman sebelumnya, dan dia merasa senang bisa bermain dan bersosialisasi dengan Sari.

 Dia tidak pernah memiliki banyak teman sebelumnya, dan dia merasa senang bisa bermain dan bersosialisasi dengan Sari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi sari)

"Oh, halo Sari," kata Yuni, melambaikan tangan ke arah Sari dengan senyum malu-malu. Dia merasa sedikit canggung, tetapi juga senang bahwa ada orang yang ingin berinteraksi dengannya.

Sari tersenyum balik dan melambaikan tangan, "Halo Yuni! Ayo, mari kita bermain!"

Yuni mengangguk dan mengikuti Sari, merasa bersemangat dan sedikit gugup tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia tahu bahwa ini adalah langkah besar dalam hidup barunya sebagai wanita, dan dia berharap bahwa dia bisa menyesuaikan diri dan menikmati pengalaman baru ini.

"Kita mau ke mana, Sari?" tanya Yuni, merasa penasaran tentang apa yang mereka akan lakukan.

Sari tersenyum dan menjawab, "main kerumah ku yuk nonton drakor"

Yuni merasa terkejut, tetapi juga merasa tertarik. Dia belum pernah nonton drakor  sebelumnya, dan dia berpikir bahwa ini bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan menarik.

Mereka berdua berjalan menuju kerumah sari berbicara dan tertawa sepanjang jalan. Yuni merasa senang dan bersemangat tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Yuni dan sari pun sudah sampai dirumah saat sari mengajak masuk kamarnya Yuni sedikit ragu karena dia sebelumnya gk pernah masuk kamar cewek sebelumnya.

"Sari apa gpp aku masuk ke kamarmu" tanya Yuni yg malu mengingat dia sebelumnya seorang laki-laki.

"Gpp Yun kita kan sama-sama cewek"sari nampaknya biasa-biasa saja karena sari tidak tau klo Yuni sebelumnya cowok. Mereka berdua nonton sampai
sore tiba, Sari mengajak Yuni untuk menginap di rumahnya.
"Yun kmu nginap dirumah ku ya'

Yuni merasa sangat bingung dan gugup, mengingat dia sebelumnya adalah seorang laki-laki.

"Menginap di rumahmu?" tanya Yuni, merasa tidak yakin. "Apakah itu baik-baik saja, Sari?"

Sari tersenyum dan mengangguk, "Tentu saja, Yuni. Kita bisa bermain game dan menonton bersama. Aku yakin itu akan menyenangkan."

Meskipun merasa gugup, Yuni akhirnya setuju.
"Oke deh klo gitu ri"

Tak lama kemudian sari mengajak Yuni bareng
"Yun mandi bareng yok"
Mendengar ajakan Sari, Yuni merasa sangat gugup. Dia belum pernah mandi bersama orang lain sebelumnya, apalagi seorang wanita.

"Mandi bersama?" tanya Yuni, merasa tidak yakin. "Apakah itu baik-baik saja, Sari?"

Sari tersenyum dan mengangguk, "Tentu saja, Yuni. Ini adalah hal yang biasa di antara teman wanita. Jangan khawatir, kita bisa saling menghormati privasi satu sama lain."

Mendengar kata-kata Sari, Yuni merasa sedikit lebih lega. "Ya, kamu benar, Sari. Kita sama-sama wanita," kata Yuni, mencoba merasa lebih nyaman dengan situasi tersebut.

Meskipun dia masih merasa sedikit gugup, dia merasa berterima kasih kepada Sari karena telah membuatnya merasa lebih nyaman. Dia tahu bahwa ini adalah bagian dari pengalaman barunya sebagai wanita, dan dia merasa bersemangat untuk menjelajahi lebih lanjut.

Mereka berdua kemudian melanjutkan untuk mandi bersama, saat mandi bersama Yuni menutup matanya "Yun kenapa kmu nutup mata gitu kita sama-sama cewek loh, payudara mu juga lebih besar dari pada punya ku"

Mendengar kata-kata Sari, Yuni merasa sedikit malu. "Aku... aku hanya merasa sedikit gugup, Sari," kata Yuni, masih dengan mata tertutup.

Sari tertawa pelan dan mengangguk, "Aku mengerti, Yuni. Tapi ingat, kita sama-sama wanita. Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan."

Mendengar kata-kata Sari, Yuni merasa sedikit lebih lega. Dia perlahan-lahan membuka matanya dan melanjutkan mandi, merasa lebih nyaman dengan situasi tersebut.

 Dia perlahan-lahan membuka matanya dan melanjutkan mandi, merasa lebih nyaman dengan situasi tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi Yuni dan sari mandi bersama)

gender yang berubah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang