Afgan adalah seorang pria yang hidup dalam kemiskinan di sebuah desa kecil. Dia bekerja keras setiap hari di ladang, tetapi hasil panennya seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Afgan selalu merasa ada sesuatu yang hilang dalam...
Yuni dan adikya pun beranjak pergi kedapur untuk makan.
"Masakan kk selalu enak"puji adik Yuni yang merasa senang dimasakin kk nya tiap hari.
"Yang benar aj aku selalu masak buat mereka tiap pagi, nampaknya bukan hanya gender ku saja yang berubah bahkan takdir ku"gumam Yuni dalam hatinya .
Setelah selesai makan Yuni kemudian mencuci piring bekas makan mereka tadi. "ini beneran gua gak sih"Yuni kembali berkata dalam hatinya karena heran dengan apa yang dia lakukan.
Yuni selesai mencuci piring dan memutuskan untuk memulai hari barunya. Dia segera bergegas ke kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke kantor.
"Aku harus bersiap-siap untuk hari ini," kata Yuni, merasa bersemangat. Yuni saat didalam kamar mandi membayangkan dirinya mempunyai anak-anak dan suami nya Rasya. "Kok tiba-tiba pikiran ku udah jadi kayak cewek banget, idih ngapain juga gua punya suami"
Hari ini, Yuni memilih untuk mengenakan pakaian yang sedikit lebih terbuka. Dia memilih sebuah blouse berlengan panjang dan rok pendek. Meski agak berbeda dari biasanya, Yuni merasa nyaman dan percaya diri dengan pilihannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Ilustrasi Yuni) "Aku rasa ini cocok untuk hari ini," kata Yuni, memeriksa penampilannya di cermin.
Bahkan saat Yuni merias wajah nya seakan-akan dia memang sudah sering melakukan nya "Oke selesai make up nya, lah ini kenapa ya aku bisa jago make up gini kayak aku udah sering ngelakuin hal ini"
Setelah selesai make up Yuni kemudian keluar dari rumah saat didepan rumah Yuni melihat sari dan memanggil nya "sarrri...... Sini aku pengen ngobrol bentar" sambil melambaikan tangan nya kearah Yuni.
Sari pun menoleh dan menghampiri yuni "kenapa Yun manggil aku"tanya sari.
"Yun nanti malam kamu sibuk gak?"ucap Yuni
"Engak kayak nya, emang ada perlu apa Yun"sari kembali bertanya
"Nanti malam kita ngedate yok"ajak Yuni.
"Hah..gua gak salah denger nih kita sama-sama cewek loh"sari sedikit heran dengan ajakan Yuni.
"Gini loh ngedate kan bukan sekedar buat pasangan aja gitu"jawab Yuni yang ngasal.
"Kamu demam ya Yun"ujar sari sambil tangannya menyentuh keningnya Yuni. "Gak panas kayaknya enggak demam deh" ucap Sari yang bingung dengan sahabat nya.
Kemudian yuni beralih ke topik pembicaraan lain. "Oh iya sari, aku sekarang jadi assisten direktur loh"Yuni Banga sambil menyombongkan diri nya seperti nya sifat Yuni sudah seperti seorang wanita pada umumnya.
"Idih sombong banget awas aj ya loh diperkosa sama si direktur"sari yang sedikit kesel berharap Yuni diperkosa.
"Idih gila loh ri tega banget sama teman sendiri, eh beneran gk ada waktu kan kamu nanti malam"Yuni sekali lagi mengajak sari jalan-jalan.
"Kita sama-sama cewek loh, klo ada apa-apa dijalan gak bisa ngapain cuman diam aj"kata sari
"Kamu tenang aj RI aku bakalan jagain kamu sebagai cowok jantan"Yuni berusaha menyakinkan sari untuk ikut dengan nya.
"Emang kamu punya kejantanan"sari menatap Yuni dengan tatapan sinis.
Yuni terdiam sejenak mendengar perkataan sari tentang kejantan "lah baru ingat gua astaga si Jordan(nama kntol Yuni/Afgan) gua kan udah hilang" gumam Yuni dalam hatinya nya.
"Halo Yuni kok kmu bengong sih"kata sari sambil memegang pundak Yuni.
"Yaudah ya aku berangkat duluan Yun, bye"sari pergi berkerja kesebuah pabrik roti
"Iya bye, sampai jumpa nanti RI aku nunggu dirumah"kata Yuni sambil melambaikan tangan nya
Setelah sari pergi ojek online pesanan Yuni pun sampai, saat diperjalanan Rasya menelpon ponsel Yuni berdering. Dia melihat layar dan melihat bahwa itu adalah panggilan dari direktur. "Halo, Pak Direktur," kata Yuni, menjawab panggilan tersebut.
"Yuni, kamu baru mau masuk 2 hari kerja udah telat aj cepat kekantor saya butuh kamu segera," kata direktur dengan suara yang serius. "Ada beberapa hal yang perlu kita bicarakan."
"Baik, Pak Direktur. Saya akan segera ke kantor," jawab Yuni, merasa sedikit gugup.
"Apaan sih direktur nya gak jelas banget padahal masih jam 7:20 loh, gua udah ngecek jadwal kerja dari jam 8 pgi sampai jam 7 malam jam biasa bukan lembur"gumam Yuni.
"Apa jangan-jangan nih direktur suka Ama gua ya? Gak mungkin dia suka Ama gua"tanya Yuni dalam hatinya