Afgan adalah seorang pria yang hidup dalam kemiskinan di sebuah desa kecil. Dia bekerja keras setiap hari di ladang, tetapi hasil panennya seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Afgan selalu merasa ada sesuatu yang hilang dalam...
selesai berjalan sore bersama sari kini Yuni yang sedang berada dirumahnya
"Senang banget sumpah jalan sore sama sari tadi"ucap Yuni yang sedang berada didalam kamarnya saat jam sudah menunjukkan jam 7 malam.
Ponsel Yuni berdering di atas meja, Dengan malas, dia meraih ponselnya dan melihat nama "Rasya" di layar "nih orang kenapa sih nelpon gua Mulu". Tangan Yuni sedikit gemetar saat menjawab panggilan.
"Halo, Rasya? Ada apa?"
"Hai, Yuni. Maaf mengganggu. Bisa kita bertemu untuk makan malam? Ada sesuatu yang ingin saya bicarakan."
"Makan malam? Tentu, tapi... Ada apa sebenarnya?"
"Lebih baik jika kita bicara langsung. Ada hal yang perlu saya ungkapkan. Kita bisa bertemu di 'Bistro Elegance' jam 7 malam. Bagaimana?"
"Baiklah, Rasya. Sampai bertemu nanti."
Percakapan berakhir, namun ketidakpastian merayapi pikiran Yuni. Pada malam yang dipenuhi cahaya lilin di Bistro Elegance, Yuni tiba dan menemui Rasya yang sudah duduk dengan senyuman hangat di wajahnya. Suasana romantis terasa di udara, dengan meja mereka dihiasi oleh karangan bunga yang membentuk kata "LOVE".
Ketika Yuni duduk, Rasya menggenggam tangannya dengan lembut.
"Yuni, malam ini adalah untukmu. Aku ingin menyampaikan sesuatu yang spesial."kata Rasya penuh dengan perasaan
"Apa ini, Rasya?"jawab Yuni tersenyum
Rasya, menunjuk ke karangan bunga: "Lihatlah, karangan bunga ini menggambarkan perasaanku padamu. Setiap bunga di sini merepresentasikan keunikan dan keindahan yang kau bawa dalam hidupku."
"Rasya, ini sangat indah. Aku tidak pernah mendapat hadiah seindah ini sebelumnya."
Rasya, sambil memandang Yuni dengan mata penuh cinta: "Yuni, kau seperti bunga-bunga ini dalam hidupku. Aku tidak bisa menunggu untuk mengekspresikan lebih banyak perasaanku padamu."
"Oh jadi aku seperti aku bunga bangkai maksud mu"Yuni seperti berusaha agar suasana tidak menjadi lebih romantis
"Maksud ku bukan begitu dasar bodoh"tegas Rasya yang mulai kesel. "Bau mu wangi seperti bunga"ujar Rasya tersenyum
"Apa kau bilang! Bau ku seperti bunga bangkai"wajah Yuni mulai menunjukkan ekspresi marah, tapi bagi Rasya itu sesuatu yang lucu Rasya menatap Yuni Yang sedang menggomelinya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Ilustrasi Yuni dan Rasya)
Di tengah kehangatan suasana Bistro Elegance, meja mereka dipenuhi dengan aroma makanan yang menggoda dan cahaya lilin yang menciptakan atmosfer romantis.
Rasya, sambil tersenyum: "Yuni, aku senang kita bisa berbagi malam ini bersama. Sebelum kita membicarakan sesuatu, izinkan aku membuat malam ini lebih istimewa dengan hidangan favoritmu."
Pelayan datang untuk mengambil pesanan mereka.
Yuni, dengan senyuman: "Aku benar-benar suka pasta carbonara, Terima kasih banyak ya bos."
"Aku Sangat senang bisa membuatmu bahagia. Sebentar lagi hidangan terbaik disini akan tiba."
Saat mereka menunggu hidangan, suasana terasa semakin intim dengan latar belakang musik yang lembut. Rasya mengambil kesempatan ini untuk menyampaikan perasaannya.
"Yuni, selama ini, hatiku dipenuhi oleh perasaan yang sulit aku sembunyikan. Aku ingin jujur padamu."
Yuni, dengan rasa ingin tahu "Apa yang ingin kamu katakan, Rasya?"
Rasya, sambil memandang Yuni dengan mata penuh cinta: "Aku tidak hanya melihatmu sebagai bawahan, Yuni. Aku merasakan sesuatu yang lebih, sesuatu yang sulit aku pendam. Aku... aku mencintaimu."
Yuni, terkejut dan tersentuh, menatap mata Rasya dengan penuh kehangatan.
"Rasya, ini benar-benar tak terduga. Aku bahkan tidak tahu harus merespons bagaimana."Yuni saat ini belum bisa menerima takdir nya saat ini sebagai seorang wanita.
"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin kamu tahu perasaanku. Kita bisa melanjutkan dari sini, apa pun keputusanmu." Tampak kesedihan diwajah Rasya yang sebelumnya penuh dengan senyuman kebahagiaan.
Tak lama dari itu pelayan pun tiba menggantar kan sebuah menu spesial
"Ini sebuah steak apa spesialnya"tanya Yuni kepada Rasya
"Ini steak daging Wagyu"ucap Rasya dengan sombong menatap Yuni.
"Ini daging Wahyu, jadi ini daging manusia ya?"Yuni memakan steak dengan memakai kedua tangannya bukan nya dipotong terlebih dahulu, dikarenakan Yuni seorang cowok didalam dirinya cara makan nya agak barbar. Tetapi hal nyeleneh yang dilakukan oleh yuni membuat Rasya makin menjadi tertarik mendapatkan hatinya.
"Nih cewek cantik-cantik otak nya geser,udah gitu gak tau makana mahal sama barang mahal, benar-benar cewek kuno"gumam Rasya dalam hatinya yang sembari melihat Yuni memakan steak dengan cara yang aneh.