hari pertama kerja

3K 20 0
                                    

setelah menyambut yuni, ajudan tersebut kemudian mengajaknya untuk menemui direktur. "mari, yuni. direktur ingin bertemu dengan anda," kata ajudan tersebut, mengarahkan yuni menuju kantor direktur.

yuni merasa sedikit gugup, tetapi dia juga merasa bersemangat. ini adalah kesempatan baginya untuk membuat kesan yang baik dan memulai karirnya dengan baik.

Saat bertemu dengan direktur, Yuni merasa sedikit gugup. Direktur tersebut adalah seorang pria muda yang tampan, dan tampaknya dia juga tertarik dengan kecantikan Yuni.

"Selamat datang di perusahaan kami, Yuni," kata direktur tersebut, tersenyum ramah. "Kami sangat senang Anda bisa bergabung dengan kami."

(Ilustrasi direktur)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi direktur)

Yuni merasa sangat senang mendengar sambutan hangat tersebut. "Terima kasih banyak," kata Yuni, tersenyum. "Saya juga sangat senang bisa bergabung dengan Anda semua."

Direktur tersebut kemudian memperkenalkan dirinya kepada Yuni. "Nama saya rasya," kata direktur tersebut, tersenyum ramah. "Saya adalah direktur perusahaan ini. Saya sangat senang bisa bertemu dengan Anda, Yuni."

Yuni merasa sangat senang mendengar perkenalan tersebut. "Senang bertemu dengan Anda, Pak rasya," kata Yuni, tersenyum. "Saya berharap bisa bekerja dengan baik di perusahaan ini."

Pak rasya kemudian memberi tahu Yuni tentang posisinya di perusahaan. "Anda akan bekerja sebagai asisten saya," sambi tersenyum. "Oh, dan berhenti memanggil saya 'Pak'. Kita seumuran. Panggil saya Rasya saja."

Yuni merasa sedikit terkejut, tetapi  juga merasa senang. "Baiklah, Rasya," kata Yuni, tersenyum. "Saya berharap bisa bekerja dengan baik sebagai asisten Anda."

Setelah memperkenalkan dirinya dan menjelaskan posisi Yuni di perusahaan, Rasya kemudian mengajak Yuni untuk keluar. "Mari, Yuni. Saya ingin menunjukkan Anda sekeliling kantor," kata Rasya.

Yuni merasa sangat bersemangat. "Baiklah, Rasya. Saya sangat bersemangat untuk melihat sekeliling kantor," kata Yuni, tersenyum.

Setelah itu, mereka berdua mulai berkeliling kantor, dan Rasya menjelaskan berbagai hal tentang perusahaan kepada Yuni.

Saat Yuni dan Rasya berkeliling kantor, tampaknya karyawan lain terpesona dengan kecantikan Yuni. Mereka semua menatap Yuni dengan kagum, dan beberapa bahkan memberikan pujian kepada Yuni.

"Wow, dia sangat cantik," kata salah satu karyawan, terpesona. "Saya yakin dia akan menjadi aset berharga untuk perusahaan kita."

Yuni merasa sangat senang mendengar pujian tersebut. "Terima kasih banyak," kata Yuni, tersenyum. "Saya berharap bisa bekerja dengan baik di perusahaan ini."

Saat mendengar pujian dari karyawan lain terhadap Yuni, Rasya tampak sedikit jengkel. Meski begitu, dia berusaha menyembunyikan perasaannya dan tetap tersenyum.

"Yuni, jangan pedulikan mereka," kata Rasya, mencoba meredakan situasi. "Yang penting adalah Anda fokus pada pekerjaan Anda."

Yuni mengangguk, mengerti maksud Rasya. "Tentu, Rasya. Saya akan fokus pada pekerjaan saya," kata Yuni, tersenyum.

Setelah itu, mereka melanjutkan tur mereka di kantor, dan Yuni  berterima kasih atas peluang baru yang telah dia dapatkan.

Saat Rasya masuk ke WC pria, Yuni tanpa sadar mengikutinya. Dia lupa bahwa dia sekarang adalah perempuan dan tidak boleh masuk ke WC pria. Saat dia menyadari kesalahannya, dia merasa sangat mali.
Rasya yang sedang pipis sambil memegang penis nya kaget melihat Yuni berdiri disampingnya. "Yuni!" kata Rasya melihat kesampingnya "apa yang kamu lakukan disini?"

(Ilustrasi keduanya)"Oh, maafkan saya!" kata Yuni, cepat-cepat keluar dari WC pria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi keduanya)
"Oh, maafkan saya!" kata Yuni, cepat-cepat keluar dari WC pria. "Yuni bergegas keluar dari wc
"Gua lupa banget sumpah bahwa gua sekarang adalah perempun."gumamnya dalam hati.

Rasya, keluar dari WC dan melihat Yuni yang tampak malu. "Tidak apa-apa, Yuni," kata Rasya, tersenyum. "Kesalahan bisa terjadi. Hanya pastikan itu tidak terjadi lagi."

Rasya tampaknya tidak mengetahui bahwa Yuni sebelumnya adalah laki-laki. Dia hanya tahu bahwa Yuni adalah perempuan dan baru bergabung dengan perusahaan sebagai asistennya.

Namun, setelah insiden di WC, Rasya mungkin mulai curiga. "Yuni, apakah ada sesuatu yang perlu Anda beri tahu kepada saya?" tanya Rasya, melihat Yuni dengan ekspresi serius.

Yuni merasa sedikit gugup, tetapi dia memutuskan untuk jujur kepada Rasya. "Rasya, sebenarnya...," kata Yuni, mencoba mencari kata-kata yang tepat.

Akhirnya dia mengambil napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. "Rasya, sebenarnya... saya dibesarkan seperti laki-laki oleh orang tua saya," kata Yuni, suaranya sedikit gemetar.

Rasya tampak sedikit terkejut, tetapi dia kemudian mengangguk dan tersenyum. "Terima kasih sudah berbagi, Yuni," kata Rasya, suaranya lembut. "Saya menghargai kejujuran Anda."

Setelah mendengar pengakuan Yuni, Rasya tampak memahami. "Pantas saja," kata Rasya, tersenyum sedikit. "Kamu seperti tidak pernah ke salon dan lihat wajah mu itu gak dimake up sama sekali"

Yuni merasa sedikit malu, tetapi dia juga merasa lega. "Ya, saya memang belum terbiasa," kata Yuni, tersenyum. "Tapi saya akan belajar dan beradaptasi."

Rasya mengangguk dan tersenyum. "Tapi kamu kelihatan cantik Yuni walaupun tanpa make up," kata Rasya yang memuji parasnya, lalu kemudian memberikan semangat. "Saya yakin kamu bisa lebih baik kedepannya."

gender yang berubah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang