19. Damn!!! Dasar Bocah

2.8K 342 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hollaaaa, kisah Miss Shita bisa kalian ikuti di aplikasi KaryaKarsa dan Wacaku, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hollaaaa, kisah Miss Shita bisa kalian ikuti di aplikasi KaryaKarsa dan Wacaku, ya.
Happy reading semuanya

"Miss Shita..... Miss belanja juga?"

Langkahku yang tengah meneliti rak susu mencari yang termurah seketika terhenti saat aku mendapati teguran dari seorang yang sangat familiar untukku. Tidak di sekolah, tidak di hari minggu saat libur, sepertinya aku memang tidak bisa jauh-jauh dari murid-muridku, kali ini yang berpapasan denganku adalah Bunga dan berlari-larian membawa roti tawar di tangannya, dan sudah bisa kalian tebak, jika ada Bunga di supermarket, tentu saja ada Papanya.

Pria dengan potongan rambut cepak tersebut mengikuti Bunga meskipun dia jauh ada di belakang sana sembari mendorong troli yang penuh dengan belanjaan. Isinya sama persis seperti belanja mingguan Mbak Risa yang penuh dengan sayuran dan juga berbagai macam daging.

Kembali situasi canggung terasa menyelimuti aku dan sosok yang menjadi bagian dari masalaluku tersebut, selama beberapa waktu ini aku memang banyak menghabiskan waktu dengan Bunga karena gadis cantik dengan dua kuncirnya yang khas tersebut selalu mendatangiku dengan bekalnya, alasan ingin makan bersama adalah sesuatu yang tidak bisa aku tolak.

Niat awalku untuk menjauh dari segala hal yang berbau masalalu nyatanya pupus, hilang musnah tidak berbekas karena anak dari Rama ini menempel kepadaku seperti perangko, parahnya, jika aku bisa mengacuhkan Ayahnya dan bersikap selayaknya wali murid dan guru dari anaknya, aku tidak bisa menolak Bunga.

Jujur saja, alasan terbesarku tidak bisa mendorong Bunga menjauh dari dekatku adalah aku menyayanginya, bukan, jangan berpikir aku menyayangi Bunga karena dia anak Rama, tidak, bukan seperti itu. Aku menyayangi Bunga berawak dari simpati atas kemalangan yang terjadi di dalam hidupnya, tapi lama kelamaan karena terlalu banyak waktu aku habiskan dengannya, perlahan aku jatuh cinta pada sosoknya ceria dan periang.

Bertahun-tahun aku merasa kekecewaan yang menggulung hatiku membuat hidupku terasa hampa, tapi semenjak hadirnya Bunga yang mengabaikan rasa engganku atas dirinya, aku merasa kekosongan tersebut perlahan terisi dengan celoteh menggemaskan gadis kecil yang sama uniknya seperti Dylan ini.

Kisah Yang Belum UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang