Happy Heather day! (I made this the day before 3rd of December but didn't finish in time)
NVM... Happy (early) 2112 day!
TW/CW: Harassment
***
Aku menunggu dengan sabar di teras rumah. Jam di tanganku sudah menunjukkan bahwa sekarang pukul 6.50, empat puluh menit lagi sudah jam masuk sekolah. Sialnya, Greesel belum kunjung hadir. Perjalanan dari Kemang ke sekolah biasanya macet, bisa-bisa aku telat jika ia tidak kunjung datang.
Dengan berat hati, aku memutuskan untuk membuka aplikasi ojek online. Sungguh, aku tidak ingin membuat Greesel kecewa, tetapi ada ulangan kalkulus yang harus aku ikuti di jam pelajaran pertama. Bisa-bisa aku dikeramas Pak Aji. Termin ini saja aku sudah terlambat sekitar empat kali, ini lebih dari rata-rataku biasanya.
Baru saja hendak memesan ojek, Greesel datang dengan motor bututnya yang lebih pantas diberi ke tukang rongsok. Setiap kali aku menyarankan untuk menjual motornya, ia selalu defensif dan mengatakan bahwa motor itu memiliki nilai lebih di hidupnya. Aku tidak punya kuasa untuk mengaturnya sehingga dengan terpaksa aku harus menaiki motor rongsok ini. Aku sadar bahwa merk motor ini sangat ternama, tetapi hal itu tidak menutupi fakta bahwa motor Greesel lebih tua dari kedua orang tuaku.
Cukup soal motor tua, butut, jelek itu. Aku akhirnya memasukkan barang-barang bawaanku di rear box motor Greesel dan menumpangi jok belakangnya. Setelah aku menduduki jok belakangnya dengan sempurna, Greesel langsung melajukan motor dengan kencang. Sebenarnya, aku sedikit kesal, tetapi karena ia Greesel, aku bisa memakluminya. Lagipula kami berdua sudah sangat telat.
Bosan, aku pun bertanya padanya, "Tumben baru sampe jam segini."
"Macet banget sumpah. Tadi di Rasuna Said ada perbaikan jalan terus pas udah deket-deket rumah kamu juga stuck. Aku berangkat udah pagi padahal."
"Ya udah, kamu cepet-cepet ya. Aku ada ulangan kalkulus hari ini. Nanti Pak Aji marah kalau aku telat."
"Aku udah hafal jadwal kamu, Cyn. Nggak usah diingetin juga udah tau. Aku usahain ya..."
Motor yang kami tunggangi semakin mengebut setelah itu. Aku sudah tidak tahu kami melaju seberapa cepat. Dari rumahku ke sekolah, waktu yang ditempuh biasanya hanya sekitar 15 menit, tetapi hari ini sangat macet. Aku tidak bisa diam begitu saja, aku mulai kesal dan menyalahkan diri sendiri. Kenapa aku tidak berangkat sendiri saja?
"Aduh, apa nggak ada jalan lain ya? Udah jam 7.15 ini. Udah pasti telat ini mah."
"Nggak ada, Cyn. Ini dikit lagi sampe kok. Aku turunin kamu depan gerbang deh biar lebih deket."
Waktu seakan berjalan lebih cepat. Tiba-tiba saja, aku hanya memiliki lima menit dari gerbang ke lift sekolah. Pasti tidak akan terkejar, aku tidak bisa berlari secepat itu. Greesel sudah pasti telat, tetapi ia tetap santai. Lagipula pelajaran pertamanya adalah antropologi, ia tidak mempertaruhkan apapun.
Aku terus melihat jam tanganku sambil berlari secepat mungkin ke arah lift. Sepatuku tidak dibuat untuk pemakaian seperti ini sehingga aku tidak bisa berlari terlalu cepat. Tas yang aku jinjing pun terasa jauh lebih berat sekarang. Ada-ada saja. Sekarang, aku sadar bahwa masuk tepat waktu sudah tidak mungkin lagi, aku pasti akan kena marah.
Dugaanku benar, aku sampai di hadapan lift pukul 7.31 pas. Guru yang menjaga sudah ada. Dengan terpaksa, aku menuliskan namaku di kertas pencatatan siswa terlambat dan pergi ke atas. Ini baru permulaan, aku belum menghadapi Pak Aji. Aku pasti tidak dibolehkan untuk melakukan ulangan. Selamat tinggal nilai bagus. Ya, jika aku datang tepat waktu pun, aku belum tentu mendapatkan nilai yang bagus. Sudahlah, yang sudah terjadi biar saja terjadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/356642180-288-k251523.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gre/Greecyn One Shots
Fanfic[Don't judge a book by its cover!!!] This project started because I was tired of trying to find some juicy Greesel fanfics. Instead of waiting indefinitely, I was like "Fine, I'll do it myself." Guide: Based on a Movie/Series/Book: 🎬 Based on a Son...