Zoo doohyun, atau yang biasa orang panggil dengan nama panggung Lex itu baru saja memasuki ruang latihan. Seperti hari-hari biasanya, keadaan menjadi tidak terkendali saat ia menghilang barang sejenak.
Lex menepuk tangannya sebagai tanda untuk berkumpul. Ke-delapan manusia yang sedang asik pada dunia nya masing-masing itu kini mengalihkan atensi dan mendekat pada leader mereka, yakni Lex.
"Gue yakin kalian udah denger dari manager kita, yuna noona. Hari ini kita ada jadwal bikin vlog jalan-jalan-" belum selesai Lex menyelesaikan omongannya, situasi kembali tidak kondusif dengan adanya beberapa member yang tengah terbisik bisik.
"Sing," panggil Lex dengan intonasi rendah nya.
Disisi lain, si empu yang merasa namanya terpanggil langsung menatap si pemanggil dengan wajah tanpa dosa nya.
"Kenapa, Lex?" Sahut sing terlewat santai.
"Hyeong," peringat Leo menyenggol sing dengan siku nya.
"Diem! gue belum selesai ngomong," sing mengangguk dengan acuh, sehingga membuat Lex hampir kehilangan kesabarannya. Jika saja bukan karena dirinya adalah seorang pemimpin di group itu, mungkin Lex akan langsung menyembur sing dengan kata-kata pedasnya.
Lex menyela nafas, sebelum akhirnya melanjutkan omongannya, "vlog jalan-jalan hari ini dimajukan menjadi jam sepuluh,"
"Loh, berarti-" sahut Wain dan beomsoo bersamaan.
"Iya, sebentar lagi vlog nya akan dimulai. Kita diberi waktu lima belas menit untuk bersiap, sebaliknya kita bergegas," tutur Lex sebelum membubarkan diri.
"Lima belas menit mana cukup, gue harus waxing hari ini. Nih Lo lihat bulu tangan gue udah mulai lebat," heboh sing menunjukan kedua lengan putih nan mulusnya yang selama ini membuat para persaing meneriakkan namanya.
"Gue nggak peduli mau Lo waxing kek, salto, kayang. Kalo Lo telat, Lo ditinggal" pangkas Lex terlampau ketus di mata sing.
Sing mencebikan bibirnya maju ke depan sembari melipat kedua tangannya dan meniup niup poni rambut nya. Punya leader kok sama sekali tidak pengertian, pikir sing.
Ke-sembilan nya berpencar ke kamar masing masing dan bertemu setelah lima belas menit, seperti waktu yang dijanjikan. Beberapa member sudah di depan pintu masuk agensi mereka sembari melipat tangan. Dua orang yang belum hadir, yakni sing dan zayyan. Entah apa yang dilakukan kedua orang itu hingga membuat member lain menunggu.
"Mana yang lain?" Tanya yuna, selaku manager xodiac. Davin, Leo, beomsoo, gyumin,Wain,hyunsik, ke-enam nya sontak mengerdikan bahu nya.
Lex berdiri dari tempat duduknya dengan menghela nafas panjang, "saya akan cari mereka, Noona,"
"Tidak bisa, itu tugas ku. Kalian ber-tujuh tunggu saja disini. aku akan pergi menjemput mereka,"
"Astaga, dua anak itu," satu tangan lex memijat pangkal hidung sedangkan satu yang lain berkacak pinggang.
Lex benar-benar tak habis pikir lagi. Untuk kesekian kalinya dua orang itu membuat nya kerepotan dan ini bukan hanya dirinya melainkan juga Yuna dan member lain.
Setelah berjalan beberapa menit sampailah Yuna pada sebuah pintu berwarna coklat dengan bertempelkan nama sing juga zayyan. Yuna mengetuk dan menunggu respon dari sang pemilik kamar tersebut.
Knock knock knock
Pintu diketuk, dua mahluk sejoli dalam kamar tersebut saling memandang satu sama lain dan saling berbagi pikiran tanpa berbicara. siapa yang akan membukakan pintu, begitu pikir mereka.
Zayyan mengerdikan dagu nya ke arah sing sedangkan sing juga melakukan hal yang sama. Hingga keduanya melakukan kertas batu gunting yang dimenangkan oleh sing. Sing yang menang tentu saja bersorak senang dan mendorong zayyan untuk membukakan pintu.
Sabar Napa sih, ga usah dorong dorong gue, bisa nggak?! , Batin zayyan diambang tekanan.
Zayyan mengatur nafas sebelum akhirnya memutar gagang pintu kamar nya. Orang yang pertama kali zayyan lihat adalah manager nya, Yuna - sedang menatap tajam zayyan yang membeku di tempatnya.
"Kenapa belum ngumpul?"
"Itu-" zayyan mengalihkan pandangan nya dari Yuna. Percayalah, Yuna yang bisanya sangat hangat akan menjadi sebuah bom jika sudah dibuat marah.
"Kan saya sudah kasih waktu lima belas menit,Kenapa nggak di pakai dengan baik?" Desak Yuna tanpa membiarkan zayyan menjelaskan keadaan.
"Kaos aku hilang, noona." aku zayyan, menundukan kepalanya penuh sesal.
"Kaos yang mau dipakai hari ini?" Ulang Yuna memastikan. Zayyan sepenuhnya mengangguk karena dugaan Yuna benar.
Yuna membuang mukanya ke samping dan kembali menatap zayyan lebih tajam. "Kamu-" Yuna menunjuk wajah zayyan dengan tatapan kesal.
"Sudahlah, pakai saja apa yang ada,"
Sebelum zayyan kembali menutup pintu kamar nya, Yuna kembali berbalik dan menatap zayyan, "ajak sing juga untuk ikut ke bawah"
"Baik" sahut zayyan singkat.
Setelah menutup pintu, zayyan langsung terduduk. kaki zayyan turun layaknya jelly tanpa tulang. atensinya kini teralihkan pada sing yang menatap nya dengan senyum jahilnya.
"Gimana, enak dimarahin?" Tanya sing, pantang kapok saat melihat wajah zayyan yang kesal. Sontak tangan zayyan melempar sing dengan baju baju branded kepemilikan si empu.
"Woi! Jangan asal lembar-lembar baju orang. Baju mahal ini,"
"Yeu, bodo!" Ketus zayyan, mengambil kaos dan celana training - berlalu ke kamar mandi untuk menganti pakainya.
Sedangkan sing menatap sinis zayyan yang berjalan melewatinya dan membereskan baju baju nya yang sempat porak-poranda akibat ulah zayyan yang mencari kaos anak ayam yang akan dipakai di acara vlog jalan-jalan hari ini.
Lex menguap dan menutup mulut nya dengan tangan. Ia sungguh bosan menunggu kedatangan zayyan dan sing yang tak kunjung datang. Alhasil Lex kini beranjak ke ruang loker untuk mencari permen karet kesukaran nya - biasanya ia menyimpan beberapa di loker untuk berjaga-jaga agar ia tak kehabisan.
Lex memasukan kunci dan memutarnya. Loker itu pun terbuka dan betapa terkejutnya Lex menemukan satu setel celana dan baju bergambar anak ayam. Oh, tidak! Jangan bilang ia belum memberikan itu pada zayyan.
Lex mengambil dan membuka bungkus permen karet nya lalu memasukan ke liang mulut dan mengunyahnya. Tak lupa ia membawa satu set baju yang masih tersegel dengan plastik itu.
Saat Lex kembali semuanya sudah lengkap dan netra Lex yang tiada sengaja menemukan sosok mungil zayyan diantara member lain pun segera mendekat.
"Ini punya Lo, gue lupa ngasih ke Lo" Lex menyodorkan satu set baju itu kepada zayyan. Hingga membuat sang penerima tertawa paksa.
"Gue cape cape nyariin dari tadi, Ternyata kaos nya ada di Lo, Lex," terlihat wajah zayyan yang seolah ingin menampol Lex.
"Zay, kamu ganti baju aja nanti di toilet umum," saran Yuna yang kemudian menatap semua member sembari menghitung nya. Siapa tau ada yang ketinggalan lagi,bukan?
"Oke, semuanya. Ayo segera naik ke mobil. Waktu kita nggak banyak," desak Yuna berjalan ke arah mobil panjang yang sudah ready di depan, begitupun dengan para member xodiac yang kini mengikuti manager mereka dari belakang.
END
Yo, disini chocho ( dibaca nya coko ya)
Gimana chapter satu nya? Seru nggak?
Vote dan komen jangan lupa, jangan jadi sidder 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
behind the scenes [✓]
Fiksi PenggemarX! beyond the world! Hello, we are xodiac cerita random tentang persahabatan member xodiac di balik layar tanpa sorot kamera. ⚠️ WARNING ⚠️ • Fanfic alias karangan penggemar, tidak diambil dari kisah nyata melainkan khayalan • short stories (one/tw...