📍MHH-9

11.7K 826 46
                                    

Assalamualaikum semua 👋

Chapter kali ini spesial loh, karena hanya berisi kebucinan Gus Khairy

Awas ngiri😭

Awas ngiri😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌻

"Udah siap Sya?" Panggil Gus Khairy dari ruang keluarga

Sedangkan Nasya didalam kamarnya mendengus sebal, baru aja nunggu sebentar Gus Khairy sudah heboh teriak-teriak.

Keduanya akan menghadiri undangan pengajian di kecamatan sebelah, Gus Khairy di undang untuk mengisi kajian. Sebenarnya Nasya tidak ingin ikut tapi suaminya itu sangatlah memohon agar dirinya ikut.

Nasya keluar dari kamar dengan balutan gamis berwarna hitam yang senada dengan baju koko Gus Khairy.
Selain Ciput tiga lusin, Gus Khairy juga memberinya beberapa gamis.

"Udah nih."

Gus Khairy tercengang melihat penampilan istrinya "Masyaallah, kuatkan hamba ya Allah." Batinnya

"Gus Saya udah nih."

"Gus?"

"GUS!"

"Astaghfirullah." Gus Khairy terlonjak kaget mendengar teriakan Nasya didepannya.

"Lagian Gus bengong dari tadi."

"Udah dipanggilin dari tadi."

"Maaf, bengong dikit."

"Ayo berangkat." Gus Khairy menggenggam tangan Nasya, Nasya yang tangannya di genggam mematung seketika, otaknya bingung antara melepas atau tetap membiarkan Gus Khairy menggenggam tangannya.

"Kenapa diem?" Nasya memandang wajah Gus Khairy dan tangannya secara bergantian.

"Tidak apa-apa kan saya menggenggamnya?" Tanya Gus Khairy dengan nada yang lembut.

Nasya berpikir sejenak kemudian mengangguk pelan. Gus Khairy menarik senyum tipis yang bisa menarik kaum hawa yang melihatnya.

"Ayo jalan sayang kita ditunggu loh." Pipi Nasya memerah mendengar panggilan "Sayang" dari Gus Khairy.

"Ih kenapa pipinya itu?" Gus Khairy sedikit meledek.

Nasya menutup wajahnya dengan telapak tangannya. "Malu Gus." Cicitnya yang membuat Gus Khairy tertawa.

Keduanya berada di mobil, Gus Khairy menyetir sendiri dengan Nasya yang duduk disampingnya.

"Gus, boleh nanya?"

Gus Khairy menoleh sekilas "boleh."

"Kapan Gus Khairy datang kerumah buat ngelamar Asya?"

"Lima bulan yang lalu." Jawabnya singkat, Nasya di buat tercengang.

"Udah lama berarti? Tapi ayah, bunda, sama kak Devan gak ada yang ngomong loh, bahkan tingkah mereka gak ada yang mencurigakan."

"Karena kita sepakat untuk merahasiakannya dari kamu."

My Hidden Husband!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang