4

137 19 0
                                        

Jam istirahat pertama di mulai. Jarang-jarang Wonyoung ingin pergi ke kantin. Pagi ini ia tidak sempat sarapan nasi dan lauk yang banyak, hanya memakan roti dengan selai stroberi. Karena itu Wonyoung merasa lapar dan ingin pergi ke kantin sekolah untuk mengisi perutnya yang kosong.

Gadis itu pergi ke kantin bersama murid baru kemarin. An Yujin namanya, murid yang penampilannya terlihat seperti berandalan. Masih dengan permen karet yang ia kunyah selalu di dalam mulutnya.

Jarang sekali Wonyoung terlihat berjalan bersama murid yang lain di sekolah, apalagi sekarang ia berjalan dengan murid berandalan. Maklum. Mereka berdua berasal dari kelas keramat, yaitu kelas 11D.

Entah kenapa, murid baru yang bernama Yujin itu mulai suka menempel dan mengikuti Wonyoung ke mana-mana. Tidak masalah. Wonyoung tidak keberatan. Selama Yujin tidak berbuat masalah, Wonyoung tidak akan protes.

Di kantin, Wonyoung dan Yujin membeli dua mangkuk ramen. Mereka berdua duduk di kursi kantin yang tersisa, karena kantin itu penuh dengan lautan manusia yang sedang lapar mengantre memesan makanan.

"Kamu hebat sekali ya," puji Yujin tiba-tiba kepada Wonyoung.

"Maksudmu?" tanya Wonyoung bingung.

"Kamu hebat sekali tadi saat menyerobot orang-orang yang mengantre dengan curang." jelas Yujin.

Wonyoung terkekeh. "Tidak tahu, tapi terima kasih atas pujiannya. Aku jarang sekali pergi ke kantin."

"Kenapa?"

"Aku jarang lapar. Dan juga aku lebih suka menabung uang jajan ku."

Yujin mengangguk paham. Kembali menyantap semangkuk ramen miliknya.

Pagi ini, Wonyoung merasa sedikit lega. Lega karena dari awal ia menginjak lantai di kawasan sekolah, gadis itu tidak bertemu dengan seseorang yang menyebalkan. Park Sunghoon. Laki-laki itu tidak muncul di hadapan Wonyoung pagi ini.

Gadis itu pikir, bahwa hari ini tidak akan ada masalah atau suatu hal yang akan mengusik pikirannya. Ternyata tebakannya sedikit meleset.

Apakah kalian masih ingat dengan murid perempuan yang menghalangi langkah Wonyoung kemarin? Jika masih, perempuan itu sudah datang menghampiri Wonyoung tiba-tiba yang sedang bahagia menikmati semangkuk ramen.

Perempuan berambut pendek dan berponi belah tengah itu berkacak pinggang di hadapan Wonyoung. Wonyoung sedikit bingung melihatnya. Kenapa lagi sih?

"Ada apa?" tanya Wonyoung kepada perempuan yang sedang berkacak pinggang di depannya, dengan wajah yang sedang marah.

"Kamu siapanya Sunghoon sih?" Lagi-lagi perempuan itu menanyakan hal yang sama seperti kemarin.

"Teman. Kenapa?" balas Wonyoung. Sebenarnya, Wonyoung enggan sekali mengakui Sunghoon sebagai temannya. Namun, jawaban apa lagi selain hal itu? Apalagi perempuan di depannya itu muncul lagi dengan alasan yang sama-menanyakan hubungannya dengan Sunghoon.

Perempuan itu berdecak tidak suka. Perempuan itu menunjukkan layar ponselnya kepada Wonyoung, ponsel itu memperlihatkan sebuah foto. Foto yang di mana Wonyoung sedang tertidur lelap di pundak seorang laki-laki, yaitu Sunghoon.

"Teman kok kelakuannya seperti ini?" tanya perempuan itu dengan suara yang sedikit keras, hingga mengalihkan perhatian orang-orang yang ada di kantin sekolah itu.

Yujin yang penasaran pun ikut melihat. "Ada yang salah di foto itu?" tanya Yujin kepada perempuan aneh di depannya.

"Memangnya kamu siapanya Sunghoon sampai marah begitu?" tanya Wonyoung.

"Apa? Kamu tidak kenal siapa aku?" tanya perempuan itu.

"Tidak." jawab Wonyoung dan Yujin bersamaan.

Perempuan di depan mereka terlihat seperti ingin menampar wajah Wonyoung. Tetapi aksi perempuan itu terhenti begitu saja saat ada yang menahan lengannya.

Sweater Weather - JangkkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang