“Anda yakin akan baik-baik saja?”Amy lelah terus mendengar pertanyaan yang sama itu. “Kenapa kau sangat khawatir Flo, jika kau bersikap seperti ini terus aku mulai ragu untuk melakukan aksiku malam ini.”
“Maaf, tapi saya hanya mengkhawatirkan keadaan anda saja.” jawab Flo lirih, “Meskipun anda bilang penyakit anda sudah sembuh saya masih saja khawatir bila sewaktu-waktu penyakit anda kambuh, bagaimana jika anda menundanya satu hari lagi untuk benar-benar yakin bahwa pengobatannya berjalan baik. Lagipula Ini baru hari ke lima kita bisa melakukannya pada hari ke enam .”
Amy menghela napas dan memilih mengalihkan pandangan matanya ke arah Aleneo yang sedang menggali tanah dengan skop. “Bayiku itu kenapa setiap hari dia begitu bekerja keras.” gumamnya lirih.
“Nona! Apa anda mendengar ucapan saya?”tanya Flo ketika perkataannya tidak digubris sama sekali.
“Ya, ya, akan aku pikirkan lagi saran darimu. Jadi berhentilah bertanya,” jawab Amy pasrah, ia lalu dengan gerakan gesit meloncat dari batang pohon Apel.
Flo menggelengkan kepalanya tak habis pikir melihat tindakan sang majikan.
“Setelah pergi dari manor Duke kini sikap lembut nona berubah menjadi urakan seperti ini.” lalu Flo menghela nafas panjang, saat melihat majikannya di depan sana mengusap lembut bulir keringat di pelipis kaisarnya. “Wah, wah, wah, jika anda bersikap romantis pada Baginda kaisar seperti ini, lantas kenapa dulu anda memilih untuk kabur nona?”
Di tempat Amy, Amy masih sibuk mengelap keringat di pelipis Aleneo. Ia lalu membenarkan topi jerami yang pria itu gunakan. Amy mengulas senyuman lembut. “Istirahat dulu, jangan terlalu bekerja keras.”
Aleneo menggeleng kecil, “Tidak bisa, jika aku beristirahat. A–– ehmm... Ibu yang akan menggantikan pekerjaan ku nanti,” jawabnya.
“Memangnya kenapa? Lagipula aku sudah sering melakukan hal ini.” Amy lalu mendorong dengan gerakan lembut tubuh Aleneo kearah pohon rindang, “Duduk disini dan lihat saja bagaimana caranya aku bekerja.”
Seperti yang di perintahkan oleh Amy. Aleneo duduk sambil melihat bagaimana Amy menggunakan sihirnya untuk membantu pekerjaannya di kebun. Aleneo tanpa sadar terkekeh kecil, yah, sepertinya aku mengkhawatirkan hal yang tidak perlu.
Selesai dengan urusannya Amy berjalan kearah Aleneo. “Kau melihatnya? Jika merasa lelah aku selalu melakukan hal ini saat berkebun,” kata Amy seraya duduk di samping Aleneo.
“Hah... sejuknya,” ucapannya disertai kelopak matanya yang ikut terpejam saat merasakan hembusan angin menerpa tubuhnya.
“Aku ingin menanyakan sesuatu.”
Suara yang berada dekat di area kupingnya membuat Amy berjengit dan hampir memukul wajah Aleneo yang begitu dekat.
Tanpa menoleh Amy menjawab, meskipun sedikit gugup, “Apa?”Tenanglah Amy, saat ini kepribadian kaisar masih belum sembuh, jangan takut dan jangan gugup.
“Ale mendengar sesuatu yang cukup aneh belakangan ini dari pengurus Geo,” ucapan Aleneo entah mengapa terasa agak aneh di pendengar Amy.
“Pengurus Geo mengatakan bahwa ibu dan Flo akan pergi dari desa ini? Tanpa aku, apa itu benar?”
Amy tersentak namun dengan cepat kembali menguasai reaksi tubuhnya.
“Ah, mungkin yang dimaksud oleh pengurus Geo adalah kepergian ibu besok ke kota untuk mengantar pesanan buah dan sayur,” elak Amy selancar angin berhembus.
Kelopak mata Aleneo merendah meskipun begitu Aleneo hanya berucap, “Ah, begitu.”
Amy menghela nafas mendengar ucapan Aleneo, namun tak lama saat Amy dikejutkan dengan Aleneo yang tiba-tiba saja memeluk tubuhnya dari samping.
![](https://img.wattpad.com/cover/355724311-288-k324307.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I tried to escape from marriage
FantasíaJangan plagiat 😑 Pic SC: Pinterest Amy berniat membalas dendam kematiannya setelah terbangun kembali dikehidupan pertamanya dan juga sekaligus melarikan diri dari pernikahan yang merenggut nyawanya. Tapi yang tidak Amy sangka- sangka perbuatannya...